🌹| 14 |🌹

108 7 1
                                    

Happy Reading
•───────•°•❀•°•───────•

"Chanyeol-ah, " aku mengambil nafas berat sebelum mengatakan.

"Mari kita berpisah."

Chanyeol terpaku mendengar ucapanku kala itu, matanya memandang tak percaya ke arahku.

"Kamu bercanda kan, Kyung?" Chanyeol memaksakan tawanya berharap bahwa aku hanya bercanda namun kali ini aku serius mengatakannya.

"Aku serius, aku ingin berpisah denganmu. Ayahmu tidak akan pernah merestui hubungan kita sampai kapanpun dan aku tidak mau menjadi alasan untukmu melawan ayahmu. Kamu tidak perlu sejauh ini untuk memperjuangkanku." Memperjuangkanku yang telah membohongimu Chan, aku sungguh tidak pantas.

"Apakah aku salah memperjuangkan gadis yang aku cintai? Apakah aku tidak boleh sekali saja melakukan apa yang aku inginkan yang membuat hidupku bahagia? Aku sungguh tidak menyangka sangat mudah bagimu meminta untuk mengakhiri hubungan kita."

Tidak Chanyeol bukan seperti itu maksudku, belum sempat aku mengatakan apa-pa Chanyeol sudah lebih dulu beranjak meninggalkanku. Air mataku kembali merembes membasahi pipiku dengan deras. Andai saja dari awal aku tidak pernah membagi cintaku pada siapapun mungkin aku tidak akan menyakiti Chanyeol seperti ini.

"Maafkan aku, Chan. Semua ini salahku,  kamu harus tersakiti karena aku."

•••

Biasanya aku akan pulang dengan Chanyeol tapi aku harus terbiasa pulang sendiri karena hubunganku dan Chanyeol aku rasa telah berakhir. Meskipun rasanya berat namun lebih baik seperti ini, aku tidak lagi membohongi Chanyeol. Banyak perempuan yang lebih baik dan cantik daripada aku, aku rasa tidak susah untuk Chanyeol menemukan penggantiku, tapi tentu tidak dengan Sohyun aku sangat kesal dengannya. Siapa saja asal bukan Sohyun.

Ah iya, sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengan Sehun dan juga pria itu tidak menelfonku. Tidak seperti biasanya, karena biasanya Sehun akan selalu mengirim pesan atau menelfonku ketika aku pulang sekolah atau di malam hari tapi beberapa hari ini pria itu seperti menghilang di telan bumi. Aku jadi khawatir, sepertinya aku harus melihat keadaan pria itu.

Langkahku membawaku sampai ke depan rumah Sehun yang menjulang tinggi berlantai tiga. Di luarnya masih banyak para penjaga, bolehkan aku masuk? Ah, sepertinya aku tidak jadi menemui Sehun aku tidak berani. Aku berniat melangkah pergi sebelum suara wanita memanggil namaku menghentikan langkahku.

"Kyungsoo."

Wanita dewasa ini cantik sekisaran berumur empat puluh tahunan, wajahnya sangat mirip dengan Sehun, apakah ...

"Kamu Kyungsoo kan?"

"I-iya nyonya saya Kyungsoo."

Wanita itu tersenyum lalu tangannya memegang sebelah pundakku.

"Panggil aku bibi Oh saja jangan nyonya. Perkenalkan aku adalah ibunya Sehun."

Ah benar jika wanita ini ternyata adalah ibunya Sehun pantaslah wajahnya begitu mirip dengan Sehun.

"Kamu mencari Sehun ke sini bukan?" Aku mengangguk takut, aku hanya takut kehadiranku tidak diinginkan di sini.

Ibu Sehun membawaku ke dalam dan menyuruhku untuk duduk di sofa ruang tamunya, beliau pergi sebelum kembali membawa sebuah teh untukku.

I Have 3 Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang