RAIN [hiatus]

Part 1

"Pertemuan yang tak terduga memang menyenangkan, tapi kalau ketemunya sama lo menyebalkan."

Happy reading

11 tahun kemudian

"BUNDAAA," panggil seorang gadis menuruni tangga mencari keberadaan bundanya.

"APAAA BUNDA ADA DI TAMAN BELAKANG," jawabnya teriak.

"NGAPAIN BUNN?" bukannya samperin kesana tetapi membalasnya dengan teriak dari jauh.

"NGEPET."

Asya cekikikan tak jelas mendengar jawaban dari sang bundanya. Tak heran jika sifat Asya pecicilan dan cerewet sudah pasti nurun dari bundanya.

"Astagaa ada apa kok ribut-ribut," ujar ayahnya yang bernama william baru saja pulang dari kantor sudah di suguhi dengan suara ribut.

"Bunda tuh yah mau nyari om duda katanya."

Plakk!

Ternyata bunda nya sudah berdiri di belakang Asya tanpa ada hati menabok pantatnya pakai panci yang di pegangnya.

"Duh pantat tepos Asya," gumam Asya mengusap pantat bekas tabokan bundanya pelan.

"Lagian kamu ngadi-ngadi mana ada bunda ke kebun nyari duda paling juga nyari om-om."

Asya melotot. "Terus ngapain ke taman bawa panci? Masak daun?"

"Masak angin," sewot Ana.

William sebagai kepala keluarga di rumah ini rasanya ingin menghilang seketika. Bayangkan saja satu rumah semuanya sarap bin edan.

Perdebatan antara anak dan Ana pun masih berlanjut. William yang sudah lapar ingin segera makan pun melerai mereka untuk berhenti.

"Bun tolong buatin mie ya."

"SIAP."

Beralih melihat anaknya meneliti pakaian dari atas sampai bawah lalu menatap heran.

"Mau kemana kamu? Tumben rapi."

"Mau ke supermarket yah."

"Beli apa?"

"Beli kesabaran buat ngadepin bunda Ana," ucapnya enteng melirik bundanya yang sedang memasak mie.

"Tapi udah jam 5 sore Sya bentar lagi malam," ucap william melihat jam tangannya.

"Biarin aja udah biar di gondol om-om," celetuk Ana belum puas berdebat dengan anaknya.

"Iri? Bilang boss!"

"Yaudah yah Asya berangkat dulu," pamit Asya menyalimi william lalu beralih menatap bundanya yang sibuk memasak mie.

"Bundaa anakmu yang cantik nan imut pergi dulu babayy."

"Stres."

***

Sekarang ini Asya sudah sampai di supermarket. Memasuki supermarket lalu memilih perlengkapan yang sudah habis tak lupa juga makanan dan minuman.