part 3

118 21 9
                                    

"Cewe itu sukanya ngode kalau lo nggak pinter ya mundur aja, percuma maju tapi nggak peka."

Happy reading

Jam menunjukkan pukul 7 malam seperti saat ini Asya yang berguling-guling diatas kasurnya tidak tau mau ngapain.

Padahal ia tau kalau sudah janji sama Rafa tetapi penyakitnya sedang kumat apa lagi kalau bukan mager.

"Halah palingan nggak jadi, mana mungkin dia kesini." Asya memandang hp nya.

"ASYA PACARMU DATANG," teriak Ana yang menuju ke kamar Asya.

Brak!

"Eh copot," kaget Asya merubah posisi duduk.

"Bunda kalau masuk ketuk dulu kek."

"Kelamaan noh di ruang tamu udah dijemput sama pacar kamu," ujarnya.

"Boong ya? si Gara kesini?" tanya Asya merebahkan tubuhnya kembali.

"Pacar kamu kan Rafa."

Asya melotot mengubah posisinya menjadi duduk lagi. "HAH? DEMI? RAFA? KOK KESINI?"

Ana menutup telinganya. "Sana siap-siap dah ditungguin," ujarnya lalu keluar kamar.

"Rafa?" gumam Asya.

"Lah jadi? Bissmillah hujan lagi."

"Gue kok jadi mager berdiri ya."

"Nanti saja lah." kembali merebahkan tubuhnya sambil bermain hp membuka beberapa aplikasi salah satunya tiktok. Sekitar 20 menitan Asya sudah selesai bermain tiktok.

Beranjak dari tempat tidurnya sebelum ganti pakaian dia masuk ke toilet dulu untuk mencuci muka agar terlihat segar.

Selanjutnya dia mengganti pakaian, tidak aneh-aneh hanya kaos dan jaket serta celana panjang. Menata rambut yang terlihat acak-acakan lalu merias diri hanya menggunakan bedak bayi sudah cukup.

Di pertengahan tangga Asya berhenti sejenak dibawah terlihat Rafa yang sedang bermain hp dengan ayahnya. Asya berpikir sedang apa mereka? Jangan-jangan Rafa sudah kena rasukan oleh ayahnya?

"Eh anak ayah udah turun," ucap William mematikan hp nya.

"Besok aja kalau mau jalan," ujar William sontak Asya yang mendengarnya kaget. Why? Dia udah ganti pakaian, lalu?

"Liat di luar hujan deras yakin nekat keluar?" tanya William menunjuk luar rumah. Asya mengikuti arah yang ditunjuk dan benar saja di luar hujan deras.

Membuang nafasnya kasar dan cemberut. Eh bentar kok ada yang aneh, perasaan tadi males keluar rumah terus berharap agar hujan turun lalu setelah itu kenapa dia jadi ngebet buat keluar?

"Ganti pakaian apa molor?" tanya Rafa setelah William meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

Asya sudah menduga jika Rafa kena racun oleh ayahnya begitupun sebaliknya.

"Ganti pakaian lah tapi sebelum itu tiktok an dulu 20 menit doang," jawabnya enteng duduk di samping William.

"Hahhh?!!"

"20 menit lo bilang doang?!"

"Iyalah untung aja nggak sampai satu jam."

"Sudah terhitung 45 menit lho ngapain aja selain tiktok an," sindir Rafa.

"Nggak banyak sih cuma tiktok an terus cuci muka, milih baju, ganti pakaian, sisir rambut, terus make up deh."

Sejenak Rafa melongo. Seribet itukah jadi cewe?

RAIN [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang