part 5

91 22 8
                                    

"Kalau cinta itu bilang jangan ngode gue nggak pinter matematika soalnya."

Happy reading

"Ck jadi anak nyusahin terus kerjaannya." Rafa meletakkan Asya dibrankar uks.

"Bangun woi."

"Kalau merem manis juga lo nggak myebelin," gumamnya memandang Asya.

"Astaghfirullah."

"Gue harus memanfaatkan nih soalnya gue udah bantu dia meski nggak di suruh," ucapnya menatap jail memikirkan ide.

"Bodolah gue beli makanan dulu buat dia."

Rafa keluar Uks untuk membelikan makanan buat Asya. Saat sampai di kantin suasana sangan ramai, menatap malas di sekitarnya.

Sekali-kali nyenengin Asya.

Rafa mengantri untuk membeli siomay.
"Hey," panggil seseorang di belakang menepuk bahunya.

"Asya mana?" tanya Hara.

"Uks."

"Tumben lo mah ngantri makanan. Hmm jangan-jangan buat Asya ya? Hayoo ngaku."

"Iya eh lo nggak perlu jenguk dia biar gue aja yang jagain dia," ucap Rafa.

Hara menganggukkan kepalanya "Oke sip."

****

Asya membuka matanya menatap sekeliling, bau obat tercium di indra penciumannya.
Asya paling tidak suka dengan bau obat, menutup hidungnya mau keluar dari uks tetapi rasa pusing di kepalanya membuat ia tidak bisa bangkit.

"Aawssh sakittt," ringis Asya memegang kepalanya.

"Kalau masih sakit tiduran aja nggak usah dipaksain," ujar Rafa yang baru datang membawa dua kantong plastik.

Satu kantong plastik ia berikan kepada Asya.
"Nih," ucapnya menyodorkan kantong plastik tersebut.

Asya menatap plastik dan rafa bergantian pertanda masih bingung.

"Makan gue udah beliin." Rafa seakan tau apa yang ada dipikiran Asya.

Asya mengangguk mengambil plastik tadi, membuka bungkus ternyata Rafa membeli siomay dengan teh hangat. Menatap siomay yang terlihat menggiurkan terlebih siomay adalah makanan kesukaan Asya apalagi dengan kentang.

"Kalau ngiler makan aja kali," celetuk Rafa duduk di sofa memakan makanannya.

Asya mengangguk pelan. Jujur sih dia agak gengsi kalau sama Rafa, nggak mungkin kalau dia langsung makan lahap layaknya di rumah. Harus jaga image dong!

"Kenapa sayurnya lo sisihin?" tanya Rafa saat melihat Asya menyisihkan sayuran.

"Gue nggak suka."

Rafa berdiri dari duduknya lalu mengambil sayuran yang tadinya disisihin oleh Asya ke makanannya.

"Nih lo pilih yang lo suka, soalnya sayur lo udah gue ambil." Rafa menyodorkan siomaynya.

Asya mengambil alih siomay Rafa tanpa menunggu lama , ia mengambil semua kentang siomay punya Rafa.

"Buset lo suka kentang?" tanya Rafa kembali duduk.

RAIN [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang