Bandung, 2019
Not a Bad Thing - Justin Timberlake🎶
Butterfly
Sore hari mengguyuri taman kota Bandung, Barusen Hills. Cuaca hujan membuat gadis jangkung yang bernama Shani Indira itu kesal. Pasalnya dia sudah menunggu satu jam setengah, yang janjian ketemuan pun tidak kunjung datang.
Shani membuka telapak tangannya, melirik ke atas langit dengan awan gelap, hujannya cukup deras.
Dia berdecih. "Hujan diwaktu yang nggak tepat, sial banget gue."
"Ini mah lo ngerjain gue Feni." Shani meraba saku celananya, mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang yang Shani sebut tadi.
Ringing...
"Halo."
"Heh manusia purba! lo kemana sih nyet? gue udah nunggu lo disini sejam lebih tau ga!"
Mendengar bawelan Shani membuat kuping Feni sakit, dia sampai menjauhkan ponselnya itu sanking kerasnya.
"Astagfirullah Shani, sabar. Ini gue udah mau nyampe. Ujan Shan ujan."
Shani tidak terima dengan alasan sahabatnya itu, yang Shani rasakan sekarang hanya kesal kepadanya.
"Lo pake mobil Fen, mobil lo emang nggak ada atapnya ha? nggak ngaruh."
"Jalanan basah, gue harus hati-hati nyet! sabaran napa sih lo!"
"15 menit gue tunggu lo, sampe lo nggak dateng gue balik."
Tanpa menunggu balasan Feni, Shani langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak.
"Aish, This is my bad day." Gadis jangkung itu harus kembali menunggu lagi sampai sahabatnya datang.
Kalau aja keadaan dirumah tidak membuat dirinya suntuk, Shani juga malas untuk pergi ke taman ini, udah mana hujan, hal yang tidak disukainya.
15 menit belum tiba, langit mendadak cerah, awan yang hitam kini berubah menjadi warna biru cerah.
Melihat perubahan cuaca yang cepat, Shani mengerutkan keningnya bingung. "Aneh, perasaan baru aja hujan, kenapa tiba-tiba cerah?" Gumamnya.
Ah, sudahlah Shani tidak ingin fokus kesitu, ini sudah hampir 15 menit lebih baik dia telepon lagi sahabatnya itu.
Tidak lama, Feni langsung mengangkat teleponnya.
"15 menit 15 menit matamu. Penyakit lelet lo emang nggak pernah berubah ya Fen."
Sabar Shan, kasian anak orang.
"Demi alek Shan mobil gue mati, serius."
"Udahlah mending gue balik aja kalo gini."
"Eh Shan jangan tunggu-"
Telepon itu dimatikan oleh Shani, dia udah males menunggu Feni, moodnya bukan membaik malah tambah hancur. Dia mau balik, asalkan bukan ke rumahnya.
"Ck, pake acara lowbat segala. Argh." Melihat ponselnya yang abis baterai ingin rasanya gadis itu membantingnya. Hari ini Shani benar-benar sangat sial.
Shani berjalan untuk pergi dari taman itu tapi...
Brak!
dia tidak sengaja menabrak seseorang. Ralat, lebih tepatnya dia yang ditabrak oleh orang itu.
"Lo bisa jalan yang bener nggak sih!"
"Maaf maaf." Seseorang itu merupakan gadis sama seperti Shani, dia mengambil tasnya yang terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity; Butterflies & Flowers • Greshan
RomanceKeberuntungan datang kepada Shani Indira ketika tidak sengaja bertemu dengan Shania Gracia, gadis yang telah menjadi kekasihnya. Tetapi keberuntungan tidak selamanya berujung dengan manis. Suatu waktu Shani mengalami kecelakaan parah yang membuat di...