Serendipity; eleven

1.2K 178 20
                                    

Bandung, 2021

Pergi Tak Meninggalkan - Ekhsan🎵

Hold On a Little Longer

Suasana dari ruangan VIP milik Shani sangat hening tidak ada suara berbicara selain bunyi bip bip dari monitor ICU. Kini giliran Zee yang menjaga kakaknya dirumah sakit, setelah Ibunya yang harus pergi lebih awal dan meminta putri keduanya itu untuk menjaga Shani. Memang seharusnya Gracia yang ada disini tapi gadis itu mengirimkan pesan pada Ibu Shani dan harus datang terlambat ke Rumah Sakit.

Namun Zee tidak sendiri dia bersama dengan pacarnya, Ashel. Zee yang berada di sofa, dia sedang membaca novel kesayangan milik Shani karya tere liye yang berjudul earth.

"Udahan dulu baca novelnya, Zee," Ucap Ashel, lalu dia membawa makanan kesukaan gadis tomboy itu. "Nih aku beliin sushi kesukaan kamu." Ashel duduk disebelah Zee dan meletakkan Sushi yang masih terbungkus rapih.

Karena terlalu fokus Zee tidak membalas Ashel atau menyadari ada makanan kesukaannya dan Ashel yang kini sedang berusaha membuka makanannya dari bungkus plastik. "Aneh, Kak Shani kenapa suka banget ya baca novel kayak gini?" Gumam Zee heran. Pasalnya Zee tidak pernah membaca novel manapun, menurutnya membaca itu sangatlah membosankan.

"Mana ada manusia punya kekuatan bisa menghilang?" Zee mempertanyakan keanehan dari novel yang dia baca, Ashel tersenyum sambil merespon. "Namanya juga novel Zee, ada yang fiksi dan ngga kan? yang kamu baca itu imajinasi dari penulis yang di tuang jadi sebuah cerita, makanya ya disebut novel." Ashel yang sudah biasa untuk meladeni Zee dari pertanyaan random nya itu.

"Hm..." Zee menurunkan novelnya lalu melihat ke arah Ashel dan juga Sushi yang sudah berhasil dibuka oleh Ashel. "Wah, ada sushi!" Tadinya gadis itu ingin menanggapi apa yang Ashel jelaskan tapi teralihkan karena Sushi favoritnya ada didepan matanya. "Dari tadi loh, Zee." Nada yang terdengar datar dari Ashel membuat Zee merasa bersalah. "Hehe Maaf ya." Novel yang berjudul Earth itu di tutup olehnya yang sudah Zee beri pembatas di halaman 48.

"Mau Sushi, suapin boleh?" Zee sedikit memajukan tubuhnya, memasang wajah imut khasnya agar menarik pacarnya itu untuk menyuapi Sushi favoritnya. "Hih, dasar bocil." Ashel langsung menyuapi sepotong Sushi salmon kepada Zee. Gadis itu tersenyum girang saat mengunyah Sushi yang ada di dalam mulutnya sekarang. "Enak!" Puji Zee pada makanan favoritnya itu.

Setelah menghabiskan Sushi sambil disuapin Ashel, kini keduanya masih duduk bersama disofa dengan posisi Ashel dalam dekapan Zee.

"Emang sopan ya pacaran didepan kakak kamu?" Perkataan Ashel yang langsung melihat ke arah ranjang Shani. "Emang kenapa? lagian siapa suruh tidur terus." Ucap Zee asal. "Heh!" Paha Zee dipukul sama Ashel. "Ih, kok dipukul sih, Cel?!" Zee sambil meringis kesakitan, lumayan juga pukulan pacarnya itu. "Makanya kalo ngomong tuh dijaga, main asal aja." Ashel memberikan bombastic side eye.

Keheningan terjadi, dua duanya hanya saling diam dan jatuh pada pikiran masing-masing. Mata Ashel tertutup dia tidak berniat untuk tidur, dia hanya mengistirahatkan matanya sejenak saja.

"Tapi kangen juga sama Kak Shani," Tiba-tiba Zee jadi mellow. "Biasanya dia gangguin aku mulu, sekarang sepi, nggak ada yang rusuh lagi." Raut wajah yang seketika berubah dapat Ashel pahami yang Zee rasakan, gadis itu memeluknya. "Tunggu sedikit lagi ya, Kak Shani pasti akan cepet sadar." Zee diam didalam pelukan Ashel, pacarnya itu mengusap punggungnya. "Aku nggak akan biarin kamu sendiri, Zee. tenang yaa." Mendengarnya membuat gadis tomboy itu rasanya ingin menangis.

Serendipity; Butterflies & Flowers • GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang