Serendipity; two

2.4K 295 43
                                    

Bandung, 2019

Change My Mind - One Direction🎵

Flowers

2 bulan kemudian.

Kedekatan Shani dan Gracia semakin intens, awal mula pertemanan itu sekarang sudah naik tingkat menjadi sahabat. Tidak mengerti mengapa Shani dan Gracia bisa menjadi sangat dekat, bahkan Feni yang merupakan sahabat Shani itu sering terabaikan olehnya, semenjak kehadiran Gracia pada intinya Feni selalu menjadi orang ketiga.

Ya seperti yang terjadi pada saat ini.

"Shan, ayo lah kita nongki, udah lama nih, pengen nyari cemceman tahu gue." Ucap Feni memohon pada Shani.

"Lo mau ajak gue ke bar lagi? terus malsuin ktp? ngaco lo, trauma gue Fen." Shani ogah kalau dia disuruh ke bar lagi jangan dulu deh, mending tunggu Shani legal aja atau mungkin tidak usah sama sekali.

"Lagi sendiri aja lah lo."

"Nggak seru njir nggak ada temennya." Wajah Feni memelas.

Feni emang rada sesat sih.

"Nggak boleh." Itu Gracia yang tiba-tiba menyahut. Kegiatan bermain stumble guys nya terhenti, pandangan Gracia melihat gadis yang ada disampingnya itu.

"Kamu ngapain ke bar? kok nakal?"

"Waktu itu diajakin Feni, aku juga nyesel ke sana, malah ngeri lagi banyak-"

"Yaudah nggak boleh ke sana lagi."

Apa nih? Feni selalu tidak paham kenapa dia selalu menyaksikan hal seperti ini, kalau tidak dengar Gracia yang bawel ke Shani, Shani yang protektif ke Gracia, selalu saling pokoknya.

"Salahin Feni aja tuh, kamu liat aja kelakuannya suka ajak-ajak aku ke sana." Yang disebut namanya itu mengertakan giginya kesal, ingin rasanya Feni menabok Shani.

"Waktu awal lo juga mau kan nyet!" Feni Masih nyari pembelaan.

"Yakan diawal, setelah disana gue cuma diem. Lo aja tuh kegenitan, udah pake mabok alay segala lagi." Eh di spill, Feni makin kesal.

"Shani! kurang adab lo!" Kalau tidak ada Gracia mungkin Feni sudah menjitak Shani.

"Ih malah berantem."

"Udah, kalian berdua nggak usah gaya ya, umur belum cukup perginya ke bar. Ngapain coba?"

Feni dan Shani diam, Gracia galak banget kalo udah marah.

"Terutama kamu." Arahannya tertuju Shani.

"Kok aku? kan aku nggak nakal." Padahal pada saat itu Shani cuma ikut Feni aja sebenarnya.

"Awas aja, aku pantau terus." Matanya Gracia menyipit memberi ancaman kepada Shani.

Feni lelah melihat ini. "Haduh, kenapa saya selalu menjadi nyamuk ya?" Ucapnya frontal.

"Apasih Fen? Lo mau diperhatiin juga sama Gracia? tidak bisa kawan, perhatian Gracia hanya sepenuhnya untuk gue, bukan begitu nona?" Shani menaik turunkan alisnya itu.

"Nggak." Mendengar balasan Gracia, Feni ngakak puas banget. "Kurangin kepedean lo Shan, malu, hahaha." Shani jadi kesal melihatnya.

Gracia jadi ikut ngakak lihat wajah sahabatnya itu, keliatan tidak terima sekali, padahal Gracia hanya bercanda saja.

"Gre." Gracia menengok ke sumber suara yang memanggilnya. Diikuti Shani dan juga Feni yang melihat ke orang tersebut.

"Ya kenapa Kak?" Yang dipanggil Kak itu menjawab. "Boleh bicara sebentar?"

Serendipity; Butterflies & Flowers • GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang