Serendipity; nine

2.3K 270 44
                                    

Bandung, 2021

Lie to me - 5 Seconds Of Summer (feat. Julia Michaels) 🎵

Secret

Siswa dan Siswi kelas XII sedang dikejar banyaknya persiapan menjelang ujian akhir sekolah, yang akan dilaksanakan satu minggu lagi. Ya, seharusnya Feni tidak memilih bolos sekolah kemarin, karena hari ini akan menjadi bencana bagi Feni.

"Lagi pake bolos segala si lo." Itu si Roh Shani, dia berusaha menyimbangi jalannya Feni. Mereka baru saja keluar dari ruangan guru.

"Ini semua gara-gara lo Shan, kemaren gue bolos sama Gaby karena mau liat lo di rumah sakit." Feni mencari pembelaan.

"Si anjir, gue lagi sekarat aja lo salahin. Gue kagak minta di liat, kan bisa pas pulang sekolah."

"Salah Gaby, dia yang ngajak gue bolos. Sialan." Gadis rambut pendek itu beneran jadi marah-marah, dia dapat peringatan pertama dan nilainya terancam dibawah kkm kalau saja sekali lagi Feni berulah.

"Tuh anak mana? Berhasil lolos dari Bu Jes?" Shani menanyakan Gaby yang belum muncul batang hidungnya, padahal bel sekolah sebentar lagi berbunyi.

"Liat aja bakalan kena dia sama gue." Feni berbicara sepanjang jalannya menuju kelas, membuat murid disekitarnya melihat ke arahnya.

Dia beneran nggak sadar kalau banyak mata yang menyaksikan?

Shani yang berjalan beriringan disamping Feni, dia menyeletuk. "Fen, kayaknya lo di cap jadi orgil deh sekarang." Shani berusaha menahan tawanya.

Feni tidak mengerti maksud dari sahabatnya itu, jalannya melambat. "Haa?" Shani malah ngakak. "Lo lupa gue lagi cosplay jadi setan? Lo dianggep ngomong sendirian daritadi bego."

Setelah menyadari perkataan dari Shani, gadis itu menepuk jidatnya. "Aduh anjrit! Pantes aja pada ngeliatin gue." Kali ini suara Feni memelan.

"Hahaha, kocak." Shani masih tertawa sedangkan Feni menahan malunya. Semua murid bisik-bisik sudah pasti membicarakan Feni. "Ck, Shan. Udahlah, lo pulang aja sana. Semakin di kira gila gue nanti." Feni sedikit menunduk sanking malunya.

Sayangnya Shani tidak mau menurut. Lagian dia mau pulang kemana? Lagi jadi arwah gini, malah cuma sahabatnya itu yang bisa berkomunikasi dengannya.

"Nggak ah. Gue mau ikut lo, sekalian liatin Gracia." Feni berdecak kesal. "Ah, nyusahin lo. Dasar setan." Ledek Feni, mau tersinggung tapi memang benar sih. "Nggak ada akhlak lo!" Kemudian Feni meninggalkan Shani dan melanjutkan jalannya ke kelas.

-

Dua meja di belakang dari tempat Gracia dan Sisca, disitu Feni berada.

Dan Shani? Dia berada di samping kiri Gracia, kebetulan di tempat itu kosong. Feni dari belakang hanya memantau arwah Shani yang menyebalkan itu.

Cih, mentang-mentang lagi jadi setan, asik bener mandangin pacar." Nyinyir Feni dari kejauhan, dia melihat Shani yang hanya tersenyum sambil menatap wajah Gracia dari samping.

"Gre." Sisca menyenggol lengan Gracia. Gadis itu lagi menulis dan fokus ke papan tulis.

"Hm." Gracia hanya berdehem.

"Nanti kantin, ga?"

"Nggak deh Sis, gue di kelas aja." Tolak Gracia. Sisca mengangguk paham. "Okay."

Kemudian Sisca bertanya lagi. "Lo nggak mau nitip apa gitu? Lo pasti belum makan ya dari pagi." Sisca sedikit khawatir, pasalnya gadis itu pasti tidak memperhatikan dirinya, wajahnya terlihat pucat.

Serendipity; Butterflies & Flowers • GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang