Akhirnya Raka nembak Varinka..
Tidak ada yang membantu Raka untuk rencana ini, Raka sendiri pun tidak ingin ada yang membantunya di tempat yang akan Raka jadikan untuk tempat menembak Varinka.
Raka sudah memikirkan rencana ini selama satu minggu dan ya inilah ide yang ia pikirkan selama satu minggu.
Yup, hanya seperti ini, sangat sederhana tapi Raka yakin Varinka pasti suka.
Setelah menunggu selama 15 menit, akhirnya Varinka datang. Raka sudah tidak sabar untuk menembak Varinka.
"Hai Rin," sapa Raka kepada Varinka.
"Hai, lo mau ngapain ngajak gue kesini?" Tanya Varinka.
"Ada yang mau gue omongin ke lo." Ucap Raka dengan nada yang serius, padahal jantungnya sedang berdetak sangat kencang.
"Iya? Omongin apa," tanya Varinka dengan wajah yang bingung, pasalnya Varinka merasa ia tidak pernah melakukan kesalahan.
"Gue suka sama lo, lo mau ga jadi pacar gue?" Raka.
"Hah?" Varinka yang mendengar hal itu sangat terkejut.
"Iya, ayo jadian." Ucap Raka.
"Sorry Raka, gue belum ada rasa sama lo. Mungkin kita bisa tetap temenan dulu?" Ucap Varinka dengan hati-hati. Ia sebenarnya sangat tidak yakin untuk berbicara seperti ini, tapi mau gimana lagi.
---
Hii, this is my eleventh chapter, hope you like it!! <33
Jangan lupa vote, komen, dan follow aku ya! :))