Jam pelajaran hari ini sudah selesai, sudah waktunya semua siswa untuk pulang ke rumah. Tapi tidak untuk Varinka dan Raka.
Varinka dan Raka sekarang sudah berada di Cafe Krelya. Tempat dimana Raka menembak sekaligus di tolak oleh Varinka.
"Lo mau ngomongin apa?" Varinka memulai pembicaraan.
"Tentang waktu itu, ada yang mau gue tanyain.". "Lo inget kan Raka Putra kelas 4B?" Raka mulai bertanya.
"Inget, tapi itu bukan lo Raka. Lo bohong." Varinka.
"Gue? Bohong? Lo bercanda, Rin?" Raka sedikit kecewa dengan jawaban dari Varinka. "Ga mungkin gue bohong sama lo. Kan gue yang ngalamin, Rin. Gua ga pernah lupa sama nama yang ada di seragam lo dulu, Varinka Inayah J. Gue ga salah kan?"
"Ga, Rak. Gue ga bisa mudah percaya sama omongan lo. Gue pernah kok ketemu sama dia, dia yang udah gue temenin pas ga ada temen." Varinka.
"Siapa, Rin?"
"Lo ga perlu tau," Varinka.
"Oke, Rin. Gue bakal cari tau sendiri." Raka.
Varinka tidak terlalu memperdulikan itu, ia langsung berdiri dan meninggalkan Raka sendirian.
Ia sekarang berada di halte, karena tidak ada yang bisa menjemputnya. Ia tidak ingin meminta tolong kepada teman-temannya karena ini terlalu merepotkan.
Sudah 10 menit Varinka menunggu tapi ojek yang sudah ia pesan belum datang juga, membosankan untuk menunggu selama ini.
Sementara Raka, ia sedang memantau Varinka. Ia tidak ingin Varinka mengalami hal buruk. Ia tidak bisa langsung menghampiri Varinka dan mengajaknya pulang bersama.
Ia tau Varinka masih tidak ingin bersama dengan nya. Jadi lebih baik ia memantaunya dari kejauhan.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Rifal sampai di halte. Rifal menggunakan mobil convertible, mobil yang atapnya bisa di buka/mobil tanpa atap dan atapnya juga bisa di tutup. Namun, saat Rifal menjemput Varinka, atap mobil itu dalam keadaan terbuka. Jadi Varinka bisa merasakan segarnya udara kota.
Sedangkan Raka, ia sedang kesal saat ini. Sekarang ia tau, siapa yang di maksud Varinka. Ia tidak akan merelakan Varinka begitu saja.
"Fal, lo laper gak?"
"Lo laper? Mau ke mampir ke restoran dulu atau mau drive thru?" Tawar Rifaldy kepada Varinka.
"Drive thru kayaknya lebih enak, sambil nikmatin angin jalanan." Varinka.
"Oke, di depan sana ada drive thru, nanti kita kesana ya." Rifaldy.
Rifaldy melajukan mobilnya sedikit kencang, karena ia ingin Varinka makan terlebih dahulu.
Mereka sekarang sudah memesan makanan. Varinka memesan Cheeseburger, Happy Meal, dan Coca Cola. Sedangkan Rifaldy, ia memesan Big Mac dan Matcha Latte.
Setelah mereka selesai makan. Rifaldy dan Varinka melanjutkan perjalanannya. Selama di perjalanan, Varinka sangat senang karena ia akhirnya kembali memakan burger sekaligus menikmati angin jalanan.
----
Hii, this is my fifteenth chapter, hope you like it!! <33
Jangan lupa vote, komen, dan follow aku ya! :))