[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Tawuran, Balapan Liar, pergi ke sebuah club adalah makanan sehari-hari. Tetapi bukan berarti gue laki laki brengsek.
- Aaron Albirru Setiawan -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kring.. Kringg..
Bel pulang sekolah berbunyi murid-murid SMA Galaksi berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing. Vanya berdiri dari duduk nya, lalu menyampirkan tas nya di bahu nya. Muncul lah Aathifah, Dania, dan Ivora. Mereka bertiga mendekati Vanya.
"Mau main dulu gak? " tanya Dania.
"Gak deh. Hari ini ada latihan panah sama Papah " tolak Vanya.
"Gue luan ya" pamit Vanya.
Vanya pun berjalan ke luar kelas sendirian menuju parkiran motor. Di sisi lain, Aaron dan para sahabat tengah menuju ke basecamp mereka yang tak jauh dari sekolah mereka.
Lima belas menit akhirnya mereka sampai. Mereka pun langsung turun dari motor masing-masing dan berjalan masuk.
"Wess udah rame aja" ucap Gilang.
Mereka semua pun ikut bergabung.
"Pada ngapain lo pada? " tanya Agler.
"Buta noh mata lo! " jawab Zaidan kesal.
"Wess babang Zaidan gak boleh marah marah, nanti cepat tua" ucap Agler dengan nada genit nya.
"Najis! " kesal Zaidan.
"Ler lo homo ya? " tanya Diov.
Agler menatap Diov.
"Lar, ler, lar, ler. Nama gue AGLER bukan Ler! " marah Agler.
"Lah kan dibelakang nya ada Ler nya"bela Diov.
" AGLER DAVIDSON!! " marah Agler.
Semua tertawa, sangat seru jika melihat Agler sedang marah.
" Anak Barat ngajak balapan" ucap Galang.
Semua langsung menatap Galang.
"Kapan? " tanya Aziel.
"Nanti malam" jawab Galang.
"Gimana? Mau ikut gak? " tanya Galang.
"Harus dong! "
"Aaron? " tanya Galang.
Aaron mengangguk.
"Share aja di mana tempat nya nanti. Gue cabut" ucap Aaron.
"Hati-hati! "
Aaron mengangguk.
Aaron pun pergi dari basecamp. Tadi saat ia mengecek ponsel nya, ternyata Nabila sang bunda menelpon nya sebanyak sepuluh kali, dan itu artinya ia harus pulang.