Brakk!!!!
Suara pintu di gebrak di pagi hari menjelang siang membuat semua pembantu di bawah sana kaget.
Ternyata penyebab nya adalah Ita yang tengah menggebrak pintu kamar bekas Krist. Ita seperti mencari sesuatu dengan emosi.
Dengan tergesa ia berjalan menuju dapur saat dirinya tak menjumpai apa yang ia mau. Ita menghampiri bibi Jane yang tengah memasak sampai beliau kaget.
"Astaga nak itaaa, kenapa nak?" Dengan sabar bibi Jane bertanya.
"Bibi! Kemana bocah tak berguna itu! Aku pikir dirinya sudah mati dibunuh! Tapi kemarin aku mendengar suaranya disini! Kenapa dia tak pernah bekerja?!" Pertanyaan yang tak masuk akal keluar dari mulut itu begitu keras.
Janhae, eye, bibi Jane dan pekerja lainnya sampai dibuat menganga. Memangnya ada apa dengan Krist?
"Sebenarnya ada apa nak? Ada apa dengan nak Krist?" Tanya bibi jane lagi dengan sabar.
"Tentu saja! Bibi lihat saja dirinya selalu bermalas malasan! Selalu menarik peehatian tuan besar supaya di notice! Cuihh dasar murahan!"
"Maksudmu? Bibi masih belum mengerti"
"Iish! Dasar bibi tu–"
"Eummm bibi jane~~ susu kit habis"
Suara manja dari arah tangga menghentikan umpatan Ita yang belum selesai. Terjapan mata polos diperlihatkan oleh anak manis yang baru saja turum dengan baju piama kura kura hijau muda imutnya sambil menggenggam sebotol dot besar.
"Ouh! Lihatlah! Pangeran kita sudah datang! Apakah aku harus menyambutmu pangeran?!" Nada menyindir khas Ita keluar.
"Maksud phi? Kit tida mengerti" dengan polosnya Kit bertanya.
Seketika Ita naik pitam. Ia berjalan dengan menghentakkan kakinya dengan keras sampai bergema. Ia meraih kerah piama Kit lalu menyeretnya menuju arah dapur.
"Nak Ita!" Cegah bibi Jane dan yang lainnya tapi gagal.
Kit meronta karena tangannya sakit, dotnya sampai jatuh dan pecah. Kit ditarik sampai di kompor dapur mansion ini.
Nyala api di hidupkan oleh Ita, ia lebih kuat memaksa tangan Kit untuk menyentuh api itu. Tapi untunya seorang bodyguard Singto, Ohm Pawat cepat sampai lalu menyodorkan sebuah pistol tepat di samping kepala Ita sampai sang empu terdiam lalu melepas tangan Kit.
Plakk
"Kau bodoh atau apa nenek sihir! Apa yang kau akan lakukan?! Membakar tangan tuan Krist begitu?! Sungguh sepertinya otakmu sudah pindah ke lambung sampai terbakar oleh asam lambungmu sampai kau bodoh seperti ini!"
"Diam! Kaulah yang bodoh! Apa kau bilang?! Tuan Krist?! Cuih! Menjijikan!"
"Kau tak tahu?!"
"Tahu apa?!"
"Kalau–"
"Kalau Kit adalah kekasihku dan dia calon tuan tetap disini." Potong Singto sembari turun dari tangga.
Semuanya menganga karena mereka pikir tuan besar mereka sudah berangkat ke kantornya.
"T-tuan?" Gugup Ita
"Diam! Jangan menyebutku dengan mulut menjijikanmu itu! Jalang!"
"Apa maksudmu?!" Sangkas Ita.
"Ouhh, kau pikir aku bodoh? Kau pikir aku tak peduli dengan orang orang yang aku pekerjakan?! Tidak! Aku tak seceroboh itu! Aku tau kau belakangan ini tengah menjalang sampai tak tahu kalau Kitku adalah tuan barumu disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE OF A MILION LOVE STORIES (LGBT AREA!)
Short Story@humanz10 Hanya beberapa kumpulan beberapa shoot story tentang lgbt/str8. isinya campur, tapi kebanyakan bl. mohon jangan salah lapak yah.