1

3.3K 24 0
                                    


- 1 -
Seoul, 2 tahun yang lalu
Seorang wanita tengah berdiri dari balik pintu yang terbuka kecil. Ia tengah terdiam dengan mata yang lebar sambil berusaha menahan suaranya.
Bagaimana Ia tidak mematung seperti itu, Ia tengah melihat kedua anak kandungnya tengah melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.

" Sola! Sido! Apa yang kalian lakukan?! " Pekiknya sambil mendorong pintu kamar tersebut.

Sang lelaki yang tengah menahan tangan lelaki di depannya, langsung terdiam. Begitu juga lelaki yang dipaksa oleh lelaki di belakangnya.
Waktu terasa berhenti untuk sementara, detak jantung yang sangat cepat, dan keringat dingin bermunculan.

Sang lelaki yang lebih kecil itu langsung mengambil kesempatan itu untuk melepaskan tangannya yang ditahan dengan sangat kuat tadi. Dengan tubuhnya yang penuh peluh, Ia perlahan mendekati ibunya.
Namun, Ibunya menatapnya jijik beranjak pergi dsri kamar itu sambil menahan tangis.

Sejak saat itu, ibunya sering menyendiri dan terkadang tak makan. Sampai suatu hari...

" Apakah dia pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan pendarahan di otak? " Tanya seorang pria dengan jas putih bername tag " Jun ".

Lelaki dengan rambut acak di hadapannya menjawab dengan pelan " Ya, tapi sudah lama sekali "

Ya. Hal itu pernah diceritakan oleh ibunya, saat itu ibu dan ayahnya tengah berusaha melarikan diri untuk tetap bersama. Namun, saat itu cuaca sedang tidak baik dan menyebabkan kecelakaan mobil itupun terjadi.

" Ya karena kau juga bersekolah jurusan kedokteran, kau tentu tau kan sekarang penyebab ibumu terkena Alzheimer? Apakah akhir-akhir ini ada suatu kejadian yang mungkin membuatnya stress? " Tanya sang dokter lagi.

Lelaki tidak berekspresi itu hanya mengangguk sambil memandangi lantai. Pria dihadapannya itupun ikut iba melihat lelaki tersebut.

" Tidak perlu khawatir, kalau dia tidak stress dan pola hidupnya dijaga, dementia dapat dicegah dan alzheimernya dapat sembuh "

Lelaki di hadapannya tetap tidak menjawab dan hanya mengangguk.

Brakk..
Pintu ruangan itu tiba-tiba dibuka keras dan di sana berdiri seorang lelaki dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

" Sola, ib- "

" Diam! " Akhirnya sebuah suara terdengar dari mulut mungil lelaki bertubuh sedang itu.

" Jangan bicara denganku lagi! Kau yang menjaga ibu saat malam hari dan aku pada siang hari! Dan jangan datang di waktu yang sama denganku! " Jelas Sola dan setelah itu Ia bergegas keluar dari ruangan itu dan menemui ibunya yang berbaring di ruangan bernomor 403.

Sejak saat itu, Sola memutuskan untuk mencari uang tambahan untuk membayar biaya perawatan ibunya.

" Kau ingin mencari pekerjaan tambahan di sebuah club malam? "

" Saya hanya menjadi pelayan di sana pak, club itu milik paman saya dan hanya tempat itulah yang dapat memberi saya gaji yang cukup untuk membayar perawatan ibu saya " Jelas Sola.

" Baiklah, terserah kamu. Tapi kalau kau sampai tertangkap terkena kasus, beasiswamu akan langsung dicabut " Jawaban itu membuat Sola mengepalkan tangannya gugup dan Ia menyakinkan dirinya bahwa Ia akan baik-baik saja.

Selama 1 tahun Sola bekerja di club malam itu sebagai pelayan, semua berjalan baik-baik saja. Ia datang tepat waktu dan pulang tepat waktu.
Namun, semuanya berubah ketika suatu malam tamu besar dari pamannya mendatangi club tersebut.

" Dia terus menyentuhku.. Aku takut.. Hiks.. " Isak seorang gadis yang juga perkerja paruh waktu sebagai pelayan di club tersebut.

" Ya, pria itu juga memegang paha dan bokongku.. " Tambah gadis bertubuh agak berisi.

Crazy Love ( BxB ) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang