15

397 10 1
                                    

A/N : adegan bermain mereka dapat kalian baca di cerita Butterfly ya 🌚 nahh ini adalah kelanjutan pada malam itu setelah mereka kembali ke kamar masing-masing.
.
. 15 .
Seorang alpha sedang menggendong sebuah tubuh omega yang bersenandung riang dengan tangan yang terombang ambing ke bawah seperti tak bertenaga.

Sesampainya di depan pintu kamar, sang omega mengusik alpha yang sedang mencari kartu untuk memasuki kamar itu dengan memberikan banyak kecupan di wajahnya.

Alpha itu tidak mencegah dan malah menyambutnya dengan senang hati. Lidah mereka terus beradu dan bibir sang omega perlahan membengkak karena tergigit.

Begitu memasuki kamar, sang omega melompat dari gendongannya dan melepaskan pakaiannya dengan cepat.

" Silva, f*ck me here~ " Desahnya sembari menungging pada meja melebarkan lubangnya dengan tangan.

Silva meletakkan luaran setelannya di sofa, kemudian menarik dasinya.
Ia membalas senyuman nakal Sola sembari menghela nafas.

Silva tak langsung membuka celananya, Ia hanya menggesekkan miliknya yang tertutup celana pada lubang basah Sola.

" Sola, apa kau menggunakan obat baru itu? " Bisiknya dengan nada rendahnya.

Sola mengangguk dan tersenyum lebar, " Efeknya..luar biasa..nngh.. "

" Bukankah sudah kukatakan untuk menggunakannya besok, bukan hari ini? "

" Aku hanya ingin mencobanya, hehe.. Cepatlah Silva..buka celanamu~ "

Silva tak menurutinya dan menarik tubuhnya ke kamar mandi.
Tubuh Sola diletakkan dengan kasar di dalam bathtub, kemudian Silva menyiraminya dengan shower.

" Pastikan kau mengeluarkan obat itu dulu, baru kau boleh tidur denganku! " Tegasnya kemudian meninggalkan Sola dalam keadaan basah.

Sola yang setengah sadar masih dapat menangkap ekspresi yang tak pernah Ia lihat dari Silva.
Dengan sisa tenaganya, Ia memasukkan jemarinya ke dalam mulutnya. Berharap obat yang -tentu saja- sudah terurai di dalam tubuhnya itu dapat dikeluarkan kembali.

Di lain tempat, Silva menghisap cerutunya sembari bersandar pada balkon yang menampakkan bulan purnama penuh.
Walau hotel itu sangat tinggi, namun Silva masih mendapati salah satu temannya yang sedang mengendarai mobilnya pergi.

Mobil itu tak asing baginya dan pernah mendarat juga di rumahnya, siapa lagi kalau bukan milik Park Jum.

Tapi untuk apa pria itu pergi tengah malam seperti ini, apalagi setelah kegiatan panas bersama teman-temannya sebelumnya.

" Silva..aku sudah mengeluarkannya " Lirih Sola di belakangnya sedikit lemas.

Silva membalikkan badannya dan menyambut Sola ke dalam pelukannya.

" Kau belum terbiasa dengan obat itu, jadi jangan coba-coba menggunakannya tanpa sepengetahuanku! " Pesannya sembari menarik surai Sola agar mempertemukan mata sayu omega itu dengannya.

Sola mengangguk dan mengecup rahang tegas pria di hadapannya.
Sola terus menyerangnya dengan banyak kecupan, tak seperti biasanya.

" Apa kau yakin kau sudah mengeluarkan obat itu dari tubuhmu? "

Sola tak menjawab, Ia mulai menyerang bagian leher Silva juga.

Saat sang alpha itu hendak mendorong tubuh omega itu, matanya menangkap sebutir cairan pada ekor mata si manis.

Air mata Sola semakin berlomba-lomba keluar, Silva segera mengangkat tubuh Sola dan menuju ranjangnya.

Silva membiarkan Sola terisak di dalam pelukannya, dirinya mengecup berkali-kali dahi omega itu.

Crazy Love ( BxB ) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang