-shy-

3K 334 7
                                    

©Masashi Kishimoto
U. Sasuke, H. Sakura, & U. Sarada

.

.

.

"Dimana aku?" Sarada berusaha bangun dari tidurnya dan mendudukkan badannya.

Rasa nyeri menghantam punggungnya begitu ia berusaha mendudukkan badannya. Belum lagi rasa pening yang menghantam kepalanya.

"Kau sudah bangun?"

Sarada menoleh ke asal suara itu. Matanya membesar kaget begitu melihat orang itu.

"Ma-"

Ucapannya menggantung di udara begitu melihat penampilan perempuan di hadapannya. Rambut pink pendek sebahu dengan jidat lebar, sudah tidak salah lagi dia...

Haruno Sakura.

Mamanya.

Namun, dalam versi seumuran dengan dirinya.

"Hey, ada apa? Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Sakura mencondongkan tubuhnya pada Sarada, refleks Sarada menjauhkan badannya.

"T-tidak apa-apa." Jawab Sarada gugup.

'Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah ini mimpi atau apa? Kenapa aku bertemu dengan mama versi Genin?'

Karena seingat Sarada, dia berada di ruangan rahasia di Distrik Uchiha. Lalu...

Batu dan gulungan itu!

Sakura menelisik penampilan Sarada dengan intens. Dia tampak berfikir sejenak, sedangkan Sarada sedang dirundung kebingungan dengan semua hal yang terjadi. Otaknya merasa linglung dengan apa yang terjadi.

"Kalau dilihat-lihat, penampilan mu itu Mirip sekali dengan Sasuke-kun yah. Hanya bentuk mata dan bentuk wajah saja yang berbeda." Celetuk Sakura membuat tubuh Sarada menegang.

Dugaan Sarada, saat ini dia berada di masa lalu. Dan hal itu pasti karena Jutsu yang ia temukan dari gulungan itu. Jika dugaannya benar, Itu artinya, dia harus menyembunyikan identitas nya guna menjaga kerahasiaan masa depan dan mulai mencari jawaban dari semua pertanyaan di benak nya.

Yah, ini adalah kesempatan nya.

"Siapa itu Sasuke?" Sarada berusaha menormalkan ucapannya, menatap Sakura dengan wajah seolah-olah bingung.

Sakura menjauhkan tubuhnya dari Sarada," Tidak. Lupakan saja! Lebih baik kau jangan mengenalnya."

"Kenapa?"

Gadis dengan suraian soft pink itu mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Pasien. "Karena aku tidak ingin sainganku bertambah lagi. Cukup Ino–Pig saja yang menjadi saingan beratku."

Sarada Sweatdrop mendengarnya.

Ternyata Mamanya dan Ibu dari Inojin itu mengejar-ngejar papanya. Sarada jadi membayangkan bagaimana reaksi papanya di kejar-kejar oleh dua wanita yang terkenal berisik, apalagi mengingat papanya itu irit bicara.

Road To Sarada : Looking For Answers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang