Ingatan akan kejadian itu masih terasa begitu menyakitkan baginya. Melihat dengan mata kepalanya sendiri akan pengkhianatan Suho, kekasih yang sangat dicintainya. Lelaki yang dia kira akan menjadi pasangan hidupnya, selama- lamanya sampai mereka menua. Apa yang dia lihat itu merupakan kehancuran bagi seluruh rencana masa depannya, pernikahan mereka. Kehancuran bagi segalanya, bagi hati Jisoo, dan bagi kepercayaannya kepada semua laki-laki di dunia ini.
Teganya Suho!! Tak henti-hentinya Jisoo meneriakkan umpatan kepada mantan tunangannya itu di dalam hatinya.
Semula diawali dari telepon itu, sebuah telepon dari nomor tidak dikenal, yang entah kenapa Jisoo angkat. Telepon itu dari seorang perempuan, yang menangis, mengatakan bahwa dia juga kekasih Suho dan mengatakan bahwa Suho telah meninggalkannya tanpa mau bertanggungjawab.
Oh, tentu saja Jisoo pada awalnya tak percaya, tetapi perempuan itu mengajaknya bertemu. Dan meskipun saat itu Jisoo sangat yakin bahwa Suho tidak mungkin mengkhianatinya, Suho tidak mungkin melakukan semua itu kepadanya.
Jisoo mau bertemu dengan perempuan yang menelepon itu, dengan tujuan awal ingin mengata-ngatai perempuan itu agar jangan memfitnah Suho, tunangannya yang sangat setia dan tampan.
Tetapi kemudian, siang itu di sebuah café di ujung jalan, seluruh keyakinan Jisoo dijungkirbalikkan. Perempuan itu, Irene namanya, sudah mempersiapkan segalanya. Semua bukti yang diperlukan terhampar di hadapan Jisoo, seolah menamparnya dengan keras.
Di sana ada foto-foto mesra Suho dan Irene, yang menunjukkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tentu saja! Seorang yang bukan kekasih tidak mungkin mencium pipi, berangkulan begitu erat dan saling memeluk seperti yang tergambar di dalam foto itu. Irene juga menunjukkan pesan-pesan mesra mereka, dari nomor Suho. Bahkan Suho tidak pernah seromantis itu dengannya, pesan-pesan mereka penuh dengan kata-kata cinta dan janji-janji muluk yang menyakitkan Jisoo. Lalu seakan semua bukti belum cukup menghancurkan hari Jisoo, Irene dengan tenang mengatakan bahwa kegadisannya sudah diserahkan kepada Suho. Dan bahwa sekarang keluarganya akan menuntut kepada keluarga Suho.
Hati Jisoo seakan dihancurkan oleh pengkhianatan yang begitu parah, bukan hanya karena Suho berselingkuh di belakangnya. Tetapi juga karena Suho telah begitu saja menghancurkan seluruh keyakinan Jisoo tentang lelaki yang baik.
Jisoo selalu menjaga dirinya sampai dengan usianya yang sekarang, dua puluh lima tahun dan dia masih perawan. Meskipun kadang dia membiarkan Suho mencium bibirnya, tetapi hanya sebatas itu. Tidak pernah lebih.
Suho pernah suatu kali meminta lebih, tetapi Jisoo mengangkat alis dan mengatakan apa yang diyakininya, nasehat ibunya. Bahwa seorang lelaki yang baik, akan menjaga perempuan yang dicintainya. Bukannya memaksa untuk merusaknya. Suho saat itu menerima penjelasan Jisoo dengan lembut, dan bersumpah bahwa dia benar-benar mencintai Jisoo, jadi tidak akan pernah merusaknya. Dan Jisoo sangat bersyukur mempunyai tunangan seorang lelaki yang bisa menjaga moralnya, seorang lelaki yang baik dan tidak berorientasi kepada hasrat duniawi semata.
Semua pandangannya tentang Suho – dan semua laki- laki lainnya – hancur seketika itu juga. Suho telah tidur dengan Irene, lebih dari pada yang seharusnya. Bagaimana mungkin Jisoo bisa memaafkan Suho?
Malam itu Jisoo bertemu dengan Suho, dan memaparkan semuanya, bukti-bukti yang ada. Suho tampak sangat marah, kepada Irene, bukan kepada Jisoo.
"Dan kau percaya apa yang dikatakan perempuan itu?", tanya Suho waktu itu.
Jisoo menatap lelaki itu. Yang dulu dicintainya, bahkan mungkin sekarang masih dicintainya meskipun cinta itu terasa menggores seluruh hatinya hingga terasa nyeri.
"Dia menunjukkan semua bukti-bukti itu, foto-foto mesra kalian berdua, pesan-pesan mesra kalian, masihkah kau membantah semuanya?"
Suho tercenung tampak ragu, lama kemudian, dia menatap Jisoo dengan pandangan memohon,
KAMU SEDANG MEMBACA
You've Got Me from Hello (Taeyong x Jisoo) Remake from Santhy Agatha
RomanceGadis dengan hubungan yang rumit, seorang penulis yang mencari ketenangan dengan menghirup segelas anggur merah setiap malam, untuk mencerahkan hatinya yang kelam akibat kisah cintanya yang rumit. Original Story by Santhy Agatha [REMAKE] Lee Taeyon...