Bab 6

394 68 3
                                    


"Janji yang tidak sepenuh hati diucapkan, sebaiknya langsung dibatalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Janji yang tidak sepenuh hati diucapkan, sebaiknya langsung dibatalkan."




Jennie menunggu dengan cemas, Taeyong memang selalu terlambat datang tetapi dia tidak pernah mengingkari janjinya. Kedua orang tuanya baru datang dari Paris, dan ini adalah kali pertama mereka akan berkumpul untuk membicarakan persiapan pernikahan mewah dan besar mereka yang rencananya akan dilaksanakan delapan bulan lagi.

Dia sudah berdandan secantik mungkin dan mulai gelisah karena ini sudah terlambat hampir satu jam dari waktu yang dijanjikan, tetapi tidak ada kabar dari Taeyong. Jennie duduk di dekat jendela, menanti dengan cemas.

Lalu ketika mobil warna merah menyala itu memasuki gerbang rumah, hampir saja Jennie terlonjak bahagia dari duduknya, lupa kalau dia sedang berpura-pura lumpuh. Tidak ada yang tahu selain keluarganya, pelayan kepercayaan mereka di rumah ini, dan dokter pribadi mereka bahwa Jennie sebenarnya sudah sembuh jauh di waktu lalu. Dia sudah bisa berjalan normal seperti biasanya. Diagnosa dokter waktu itu ternyata salah, dan kaki Jennie tidak apa-apa.

Tetapi kemudian dia memohon kepada kedua orangtuanya dan dokter mereka untuk merahasiakannya dan membiarkan Taeyong tidak tahu. Kepada mereka diceritakannya betapa takutnya dia kehilangan Taeyong kalau sampai Taeyong tahu bahwa dia baik-baik saja. Yang dimilikinya dari Taeyong hanyalah rasa tanggung jawab lelaki itu kepadanya, dan itu semua karena kakinya yang lumpuh.

Kalau kakinya sudah tidak lumpuh lagi, maka tidak akan ada sesuatupun yang bisa mengikatkan Taeyong kepadanya. Lelaki itu sudah pasti akan meninggalkannya.Jennie rela duduk di kursi roda terus sampai dia bisa mengikat Taeyong di pernikahan. Setelah mereka terikat secara resmidan dia sah memiliki Taeyong, dia sudah merencanakan untuk berpura-pura sembuh secara bertahap dan kemudian kembali normal. Taeyong tidak akan pernah curiga. Dia sudah begitu lama berpura-pura lumpuh sehingga tampak sangat meyakinkan.

Diliriknya Taeyong yang baru turun dari mobil dan hatinya berbunga-bunga melihat ketampanan lelaki itu. Lelaki itu akan menjadi suaminya, akan dimilikinya sebentar lagi. Dia hanya harus bersabar.

Taeyong melangkah mendekati tangga rumah itu dengan ekspresi lelah. Hari ini banyak sekali yang harus dikerjakannya, dan yang dia inginkan hanya datang ke Garden Café. Menanti kedatangan Jisoo, yang tak kunjung datang lagi setelah peristiwa ciuman itu.

Taeyong tak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa menahan dirinya untuk mencium Jisoo. Dialah yang membuat Jisoo menghindarinya seperti sekarang ini. Dan sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa dilakukannya hanyalah menunggu, dan ternyata menunggu itu tidak enak, sama sekali tidak enak. Kemudian karena sibuk dengan pekerjaan dan pikirannya tentang Jisoo, Taeyong hampir saja melupakan janji temunya dengan kedua orang tua Jennie yang baru pulang dari Paris. Dia mungkin saja benar-benar lupa dan tidak akan datang kalau dia tadi tidak melirik tanpa sengaja ke arah ponselnya yang tergeletak begitu saja di kursi penumpang di sebelahnya, dan menyadari bahwa ponselnya itu berkedip-kedip oleh karena puluhan pesan dari Jennie.

You've Got Me from Hello (Taeyong x Jisoo) Remake from Santhy AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang