Bab 3

411 73 14
                                    

"Mencintai berarti belajar mengalahkan ketakutan untuk tersakiti di kemudian hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencintai berarti belajar mengalahkan ketakutan untuk tersakiti di kemudian hari."




Jisoo mengernyit melihat kehadiran Taeyong di sana. Itu pria pemilik cafe itu, batinnya bingung. Tetapi kemudian dia melihat kesempatan untuk melarikan diri dari Suho. Pegangan Suho di tangannya melemah, membuat Jisoo bisa menyentakkan tangannya dan melepaskan diri.

"Jisoo." Suho masih berusaha mengikuti Jisoo, tetapi dengan cepat Jisoo melompat, bersembunyi di belakang punggung Taeyong yang bidang. Dan dengan penuh pengertian pula Taeyong langsung berdiri melindunginya.

"Saya rasa Jisoo tidak mau berbicara lagi dengan anda." Mata Suho memancar marah menatap ke arah Taeyong,

"Saya tidak tahu anda siapa." Desisnya geram, "Tetapi Jisoo adalah tunangan saya dan saya berhak berbicara dengannya." "Mantan tunangan." Jisoo menyela dari punggung Taeyong,

"Dan aku tidak mau berbicara denganmu."

"Anda dengar bukan?" Taeyong melemparkan pandangan mencemooh ke arah Suho, "Saya rasa lebih baik anda meninggalkan Jisoo sendirian."

Kemudian dengan sikap tegas, sebelum Suho bisa berbuat apa-apa, Taeyong menggiring Jisoo memasuki mobilnya. Meninggalkan Suho yang terperangah dengan muka masam di sana.

⧫⧫⧫

"Dia mantan tunanganku." Jisoo melirik gelisah ke arah Taeyong, setelah dia berada di dalam mobil dan Taeyong melajutkan mobilnya. Jisoo baru menyadari bahwa dia telah begitu saja masuk ke dalam mobil seorang lelaki yang bahkan hampir sama sekali tidak dikenalnya.

Taeyong melirik sedikit ke arah Jisoo, ekspresi wajahnya tidak bisa ditebak, "Mantan?" tanyanya tenang.

Jisoo menganggukkan kepalanya, "Ya, hubungan kami tidak berjalan sebaik semestinya. Aku memutuskan hubungan dan rupanya Suho masih belum terima." Jisoo menatap ke pinggir jalan, "Bisakah aku turun di depan sana?"

Taeyong mengernyit, "Kenapa harus turun di depan sana?" Dan kenapa pula aku tidak boleh turun? Jisoo membatin, lagipula dia tidak tahu mobil ini akan dibawa kemana oleh Taeyong. Dia harus tetap waspada meskipun Taeyong tampaknya baik dan tidak berniat jahat kepadanya.

"Aku hendak ke supermarket berbelanja bahan makanan, dari pertigaan itu aku tinggal naik angkutan umum satu arah ke sana." Jisoo berkata jujur, dia memang hendak naik angkot ke supermarket itu sebelumnya sebelum insiden Suho yang mencegatnya di jalan tadi.

"Aku akan mengantarmu." Dengan tangkas Taeyong membelokkan mobilnya ke arah tikungan yang dimaksud Jisoo.

Jisoo mengernyitkan keningnya, penampilan Taeyong seperti orang yang akan berangkat kerja, dia sangat rapi dengan jas dan dasi yang terpasang di badannya. Apakah selain memiliki cafe lelaki ini juga bekerja kantoran? Batinnya dalam hati.

You've Got Me from Hello (Taeyong x Jisoo) Remake from Santhy AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang