Gadis dengan hubungan yang rumit, seorang penulis yang mencari ketenangan dengan menghirup segelas anggur merah setiap malam, untuk mencerahkan hatinya yang kelam akibat kisah cintanya yang rumit.
Original Story by Santhy Agatha
[REMAKE]
Lee Taeyon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan aku masih berdiri di sini, menatap punggungmu yang berlalu pergi."
"Yuta?"
"Ya ini aku." Yuta terkekeh, apa yang kau lakukan disini?"
"Aku mengantar temanku." Jisoo mendongakkan kepalanya, mencoba mencari tetapi Rose sepertinya sudah ditelan keramaian jauh di depannya, "Dan sepertinya dia sudah hilang." Gumam Jisoo, mendesah kesal.
Yuta tertawa, "Begitulah kalau kau berjalan di baazar tahunan. Keadaannya selalu seperti ini setiap tahun, selalu ramai."
Jisoo masih menatap ke arah kepergian Rose. Berharap bahwa sahabat sekaligus editornya itu akhirnya menyadari bahwa mereka terpisah dan kemudian kembali untuk mencarinya.
"Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya kepada Yuta kemudian ketika menyadari bahwa laki-laki itu tidak berniat untuk pergi.
"Aku?" Yuta tertawa. Lelaki ini benar-benar ceria dan banyak tertawa, jauh berbeda dengan Taeyong, Gumam Jisoo dalam hati, "Aku lelaki bebas, kudengar di sini ada keramaian jadi aku datang untuk melihat, itu saja."
"Jisoo!" itu teriakan Rose, perempuan itu akhirnya menyadari bahwa dia terpisah jauh dari Jisoo. Dia sedang berjuang menembus keramaian untuk menghampiri Jisoo yang sudah menepi bersama Yuta di dekat stan sepatu.
Akhirnya Rose berhasil mendekatinya, napasnya terengah-engah, "Fyuh ramai sekali di sana, kita bahkan tidak bisa menawar dengan nyaman...." Lalu Rose tertegun menyadari lelaki luar biasa tampan yang sedang berdiri bersama Jisoo, mulutnya bahkan ternganga.
"Hai." Yuta tersenyum ramah, sepertinya lelaki itu sudah biasa dipandang dengan tatapan kagum oleh para perempuan, "Aku Yuta, aku kenalan Jisoo." Gumamnya mengulurkan tangannya.
Rose membalas uluran tangan itu seolah terhipnotis, matanya menatap terpesona pada Yuta.
Yuta hanya melemparkan tatapan geli kepada Jisoo, lalu melangkah menjauh, "Sepertinya kau sudah menemukan temanmu." Ditepuknya pundak Jisoo dengan akrab, "Lain kali hati-hati ya." Gumamnya lalu melambaikan tangan dan melangkah pergi.
Mata Rose bahkan terpaku sampai Yuta menghilang dari pandangan matanya.
"Wow..." dia menatap terpesona, lalu menoleh kepada Jisoo dengan pandangan menuduh, "Katakan padaku di mana kau menemukan lelaki setampan itu. Dia bilang dia kenalanmu bukan?"
Jisoo terkekeh melihat betapa tertariknya Rose kepada Yuta, "Dia saudara kembar pemilik cafe yang kuceritakan kepadamu."
"Setampan itu dan ada dua orang?" Rose terperangah, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Hebat Jisoo, aku yang sudah bertahun-tahun di kota ini, belum pernah beruntung menemukan lelaki dengan penampilan fisik dan senyuman sesempurna itu. Dan kau baru beberapa waktu disini, kau sudah berkenalan dengan dua laki-laki tampan."
