Bab 1

709 96 4
                                    

"Ucapan 'Halo' di saat pertama kali bertemu mungkin saja akan berubah menjadi ucapan 'aku cinta padamu' di saat berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ucapan 'Halo' di saat pertama kali bertemu mungkin saja akan berubah menjadi ucapan 'aku cinta padamu' di saat berikutnya."


Apartemennya masih berantakan, dia belum sempat merapikan pakaian dan beberapa barang pribadi yang baru dibelinya, sebuah televisi dan dispenser kecil. Untunglah apartemen ini sudah menyediakan perabotan dasar seperti tempat tidur, sofa, dan dapur. Jisoo memutar bola matanya ketika menatap dapur itu. Dia mungkin butuh berkunjung ke supermarket terdekat, mengisi bahan makanan di kulkas dan membeli beberapa peralatan memasak.

Tubuhnya lelah setelah perjalanan yang panjang dan dilanjutkan dengan mengurus surat-surat kontrak apartemennya, Rose, editornya yang kebetulan tinggal di kota ini sudah berbaik hati membantu mencarikan apartemen yang siap pakai untuknya. Ya, Jisoo memang berangkat ke sini karena usul dari Rose. Selain sebagai editornya, Rose adalah sahabatnya, meskipun mereka kebanyakan berkorespondensi melalui email semata. Jadi, begitu Jisoo menceritakan pengkhianatan Suho dan rasa sakitnya, Rose mengusulkan agar Jisoo pindah sementara ke kotanya sampai hatinya tenang.

Dia hanya berpamitan kepada kedua orangtuanya, dan tidak mengatakan kepergiannya kepada siapapun. Tetapi lambat laun Suho pasti akan mengetahuinya juga. Jisoo mendesah pahit. Sekarang ingatannya akan Suho dipenuhi rasa muak dan sakit hati.

Ah ya ampun. Lelaki. Jisoo tidak akan pernah percaya lagi kepada lelaki. Mereka semua adalah mahluk lemah yang tidak tahan godaan.

Ponselnya berkedip-kedip dan Jisoo mengernyit, dia mengangkatnya ketika melihat nama Rose tertera di layarnya.

"Halo?"

"Aku sudah sampai rumah dan baru teringat." Rose berkata, "Naskah bab tujuhmu sudah selesai dikoreksi. Ada beberapa catatan kecil di sana, mungkin kau ingin melihatnya."

"Aku akan melihatnya nanti." Gumam Jisoo lemah. Ia menyandarkan tubuhnya di sofa, "Saat ini aku lelah sekali."

"Istirahatlah dulu. Kau tidak akan bisa menyelesaikan tulisanmu kalau kau sakit."

"Kenapa kau memikirkan tulisanku? Bukan aku?" Jisoo tersenyum

"Karena sudah mendekati deadline dan kau baru sampai di bab tujuh, Jisoo. Novelmu banyak ditunggu-tunggu oleh penggemarmu, penerbit sudah mengejarku untuk kepastian penyelesaian novelmu." Rose tergelak, "Tetapi bukan berarti aku tidak mempedulikanmu, sebagai sahabat aku mencemaskanmu. Jangan banyak pikiran ya. Lepaskan semuanya dan biarkan hatimu tenang."

Mata Jisoo berkaca-kaca. Menyadari bahwa hatinya sama sekali tidak tenang, "Terima kasih Rose." Gumamnya serak sebelum menutup pembicaraan.

Matanya nyalang menatap langit-langit kamar. Mencoba melupakan rasa yang menyesakkan dada. Dia tidak akan bisa tidur malam ini, sambil menghela napas panjang, Jisoo meraih jaketnya dan melangkah keluar dari apartemennya.




You've Got Me from Hello (Taeyong x Jisoo) Remake from Santhy AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang