~ 3 ~

1.5K 130 18
                                    

Selamat membaca

"Arsa. Jangan dekat dekat." pekik Eva kemudian terbahak bahak. Eva berjalan mundur menjauhi Arsa. Tapi Arsa tetap melangkah maju untuk menangkap Eva.

"Eva, ayolah mandi bareng lagi." Arsa berusaha menggapai tubuh Eva tapi Eva berhasil kabur. Arsa tersenyum lebar melihat Eva tertawa.

Mereka sudah seperti anak kecil yang sedang bermain kejar kejaran. Kejadian ini terjadi karena Eva yang sedang asik berendam tiba tiba mendapati Arsa yang sudah masuk ke kamar mandi kemudian ikut bergabung berendam dan mengambil posisi tepat dibelakang Eva. Dan kembali mengajak Eva bercinta.

Dan kini Eva ingin mandi setelah dua ronde larut dalam buaian Arsa. Namun Eva mendapati gelagat Arsa yang ingin mengikutinya ke kamar mandi. Maka itu Eva segera memakai jubah mandi dan berusaha kabur dari Arsa.

"Gue gak akan tertipu lagi Sa. Jangan coba coba rayu gue lagi." setelah lelah berlari di dalam kamar, Eva melarikan diri ke arah ruang tamu. Eva bersyukur ia menginap dikamar president suit yang cukup luas. Tetapi tentu saja Arsa tidak menyerah.

"Eva lebih baik lo simpan tenaga. Berhentilah berlari, nanti lo jatuh."

"Arsa berhentilah mengejar, gue capek." ucap Eva yang masih menghindar dengan napas terengah engah.

Diantara Arsa dan Eva kini ada sofa yang menghalangi Arsa untuk menangkap Eva. Kemudian Eva melirik ke arah pintu keluar untuk memperhitungkan jarak dan kecepatan. Arsa yang mengetahuinya pun segera bergerak cepat umtuk menangkap Eva yang sudah berhasil membuka kenop pintu.

"Nah kan akhirnya ketangkep Va." ucap Arsa sambil terbahak dan mengangkat tubuh Eva hingga mereka berdua rebah disofa. Evapun terbahak bahak dan juga terengah engah. Mencoba menahan tubuh Arsa yang menindihnya. Arsa berusaha untuk mencium bibir Eva namun terhalang oleh tangan Eva yang berusaha mendorongnya.

"Arsa. Udah dong, biarin aku mandi dengan tenang." ucap Eva kini berusaha menghalangi tangan Arsa untuk menyentuhnya.

"Ya udah sekali lagi aja Va. Kita belum lakuin disini." ucap Arsa dan kembali mencium bibir Eva dan melumatnya. Segala upaya yang Eva lakukan untuk menghentikan Arsa, nyatanya tidak ada hasilnya.

"Awas kalo bohong lagi." Arsa tersenyum dan menggelengkan kepala. Eva membalas ciuman Arsa. Pertahanannya mengendur dan Arsa berhasil mengambil alih. Perlahan Arsa membuka tali jubahnya dan tali jubah Eva. Tangannya kembali mengusap serta meremas payudara Eva.

"Arsa, Eva kalian mgapain?!" pintu utama terbuka dan tampaklah mama mereka berada diambang pintu.

"Mama!?" pekik Eva dan Arsa bersamaan. Eva dan Arsa kemudian berdiri dan merapikan jubah mandi yang sudah terbuka talinya. Mereka tidak menyangka akan kedatangan mama mereka.

"Arsa coba jelasin situasi macam apa ini? Kalian tidur bersama?" bentak mamanya Arsa.

"Iya kurang lebihnya begitu." ucap Arsa. Eva yang dasarnya penakut sudah berdiri dibelakang Arsa.

Valencia maju selangkah kemudian mencubit Arsa. "Kamu nih ajaran siapa kayak gini? Bukannya jagain adik kamu, malah ditidurin!" suara mamanya Arsa semakin meninggi.

"Aduh duh sakit ma sakit. Eva tuh yang godain aku." ucap Arsa sambil menghindar dari cubitan mamanya.

"Dih kok jadi salahin gue Sa. Kan lo yang mau sampe gue dikejar kejar ga boleh udahan." Eva melayangkan protes karena tidak terima disalahkan oleh Arsa.

"Em. Ya juga sih" sahut Arsa.

"Kalian ini ya!!!" pekik mamanya Eva.

"Aduhh maa sakit." keluh Eva saat merasakan telinganya dijewer oleh mamanya.

Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang