Selamat membaca
Nanda tampak berlenggak lenggok dengan luwesnya diatas catwalk. Ia dan beberapa model mengenakan desain gaun malam hasil rancangan seorang desainer ternama asal Italia. Pameran gaun malam ini diadakan di Amerika.
Sudah lebih dari satu satu bulan Nanda berada di Amerika. Satu minggu sekali ia berpindah kota dan berpindah negara mengikuti tour yang diadakan oleh usernya.
"Terima kasih untuk hari ini. Kalian boleh istirahat." ucap salah satu kru penyelenggara.
Nanda berganti baju kemudian memperbaiki make upnya. Setelah acara fashion show ini, dirinya sudah mendapatkan ajakan makan malam oleh salah satu fotografer yang belum lama ini terlibat dalam sebuah proyek dengannya.
Sesampai di Amerika, karir Nanda semakin mulus. Selain mengikuti fashion show, Nanda juga menerima pemotretan untuk majalah pria.
"Maaf David saya terlambat."
"Its ok. Saya tadi juga berada disana melihat pameran gaun malam. Anda tampak sangat seksi dan elegan diatas catwalk." ucap David.
"Benarkah? Terima kasih David. Saya sering menerima pujian tetapi jika pujian dari anda dampaknya lebih luar biasa buat saya." Nanda mengumbar senyum manisnya.
"Wow. You are so cute, sweety. Aku sudah pesankan wine terbaik." David memanggil pelayan. Kemudian pelayan tersebut datang sambil membawa sebotol wine.
"Wah. Besok kan kita ada pemotretan, aku tidak ingin wajahku tampak bengkak karena alkohol."
"Percayalah besok akan menjadi pemotretan yang luar biasa dan kamu akan tetap cantik." ucap David sambil menuangkan anggur ke gelas dan memberikannya kepada Nanda.
"Baiklah. Cheers." ucap Nanda.
Ting!
Nanda dan David meminum wine dengan perlahan sambil mikmati aroma dan rasa wine yabg pahit dan manis.
Pesanan mereka pun datang. Dua piring steak yabg tamoak lezat. Mata Nanda berbinar sambil menatap David.
"Thank you Dave." ucap Nanda dengan suara yang lembut.
"Selamat makan."
"Oya Dave, sepertinya pemotretan minggu depan lokasinya belum ditentukan ya?" tanya Nanda sambil memotong daging steik dengan pisau.
"Sudah kok. Manajermu belum kasih tau ya? Karena user kali ini sedang promosi gerai mallnya yang di Sydney, jadi pemotretannya dilakukan disana. Tenang aja, udah diatur biar gak tabrakan ama fashion show yang disini. Kan jadwalnya maju satu minggu."
"Sydney ya?" Nanda tersenyum miring kemudian menyesap minuman anggurnya.
"Iya kenapa?"
"Perfect." Nanda tersenyum manis pada David.
.....
"Aku bentar lagi sampe rumah sakit. Kamu jangan kemana mana ya."
"Iya tenang aja aku tunggu. Masih banyak waktu kok. Ati ati nyetirnya."
Eva menutup telepon. Kemudian melepas jas putihnya. Eva sudah kembali aktif selama satu minggu ini di rumah sakit. Untunglah hormonya sudah bisa sedikit ia atasi, sehingga tidak mengganggu aktifitasnya sebagai dokter.
Sore ini dirinya dan Arsa akan cek kandungan. Karena Arsa sibuk dari pagi dab baru bisa sore ini. Eva dengan santai duduk di sofa sambil merilekskan kakinya. Kakinya mulai mudah pegal memasuki bulan ke 3 kehamilannya.
"Misi Dok. Ada tamu ingin bertemu. Mereka memang belum membuat janji untuk bertemu." ucap seorang perawat.
Eva menurunkan kakinya. Kemudian ia duduk dengan tegak menghadap lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)
RomantizmWarning 21+ Kamu yakin ga akan ada masa depan untuk hubungan kita berdua? Iya lebih baik sampai disini aja. Kalo gitu aku minta maaf kalo aku mengabaikanmu di masa depan. Kenapa? Karena ada hati yang harus aku jaga. Kamu udah punya orang lain y...