Di rumah
Bela menghembuskan nafasnya kasar berulang kali setiap di rumah nya seperti menyapu atau membereskan kamar ibunya dan Cedric ia tak mau mengubah dekorasi kamar Cedric sarung bantal atau seprai nya saja tak pernah ia ganti hanya di bersihkan saja debu debunya.
Bela rasa rumahnya masih ada kedua sosok di rumahnya seperti ada hawa atau perasaan jika ibunya sedang memasak dan perasaan jika ada Cedric yang tengah bersembunyi untuk mengagetkan bela.
Bela sering terkejut sendiri saat melewati tempat persembunyian Cedric saat ingin mengagetkan bela. Tapi bedanya kosong tempat itu kosong tak ada Cedric
Bunyi ketukan pintu berkali kali dengan kencang
" Bela!! Bela!!!" Jimy dan Isabel berteriak
" Stop stop apa sih" bela membuka pintu dan Isabel memeluk bela
" Bela!!!! Huuuuuuuu aku tak melihat Cedric untuk terakhir kalinya" tangis isabel di pelukan bela
" Aish datang datang menangis " bela lalu Jimy paman dan bibi masuk ke dalam rumah
" Waahhh rumah mu rapih sekali" bibi menaruh tasnya dan beberapa barang berat
" Kalian ngapain bawa barang sebanyak ini! Mau pindahan " bela
" Iya lah masa mau ninggalin sepupu yang menjengkelkan ini" Jimy meluk bela
" Tunggu rumah kalian? " Bela
" Di sewakan di pengantin baru orang muggle" Isabel
" Lalu sekolah mu"
" Ilvermony lah tetap aku setahun lagi juga lulus" Isabel santai
" Kalian jadi tinggal disini?"
" Iya kami mana tega meninggalkan mu sendiri disini" paman
" Tapi aku sudah besar " bela
" Jadi kau tak mau kami tinggal" bibi
" Bukan tapi kalian pasti punya kesibukan lain" bela
" Apa kesibukan kami? " Paman
" Kau kan dokter di macusa dan bibi juga kerja di kementerian macusa" bela
" Bibi sudah tak bekerja hanya paman mu saja " bibi
" Dimana kamar ku " Jimy masuk ke kamar Cedric
" Jangan! Kau akan merusaknya kamar mu di dekat tangga dan Isabel kau di samping kamar ku dan paman bibi kalian bisa pakai kamar mum and dad hanya itu sisanya sudah aku jadikan gudang " bela
" Baiklah " Jimy semangat masuk ke kamarnya
Bela masuk ke kamar Cedric yang tak jauh dari kamar bela ( saya lupa di mana letak kamar Cedric dan bela hehehe)
Bela duduk di atas ranjang Cedric dia mengingat bagaimana kakanya memprotek bela. Dia masih ingat kenangan nya saat menggangu Cedric ketika di kamarnya entah mengetuk pintu berulang kali saat di buka tidak ada orang atau mengambil kertas yang di pegang Cedric bahkan mengagetkan nya saat tidur berpura pura kebakaran entah banyak sekali.
Kamar nya pun masih harum Cedric parfum Cedric dan minyak rambut milik Cedric pun masih tertata rapih di atas meja belajar Cedric.
" Bela " teriak Isabel
" Ya" bela mengusap air matanya dan keluar
" Kenapa?" Bela
" Kau menangis?" Isabel memegang bahu bela
" Tidak" bohong bela
" Jangan menutupi seperti itu matamu memang habis menangis" Isabel memegang pipi bela
