Kembali tahun ke 5 bela pergi sendiri tanpa orangtua tanpa Kaka nya yang seharusnya tengah melakukan trainee menjadi auror.
Di asrama.
"Bela bagaimana liburan mu?" Zac
" Good " bela menyahut dengan senyum palsunya
" Kau baik baik saja?" Hannah
" Yea... " Bela
" Ayo bela kita ke kelas " ucap Justin bela berjalan di bersama teman nya, masuk ke dalam kelas ptih yang di ajar oleh guru baru umbridge.
Umbridge menyinggung masalah kematian Cedric membuat bela kembali bersedih di sepanjang kelas dia menunduk tak berani menatap ke depan.
Kelas usai bela membawa kucing nya ke luar dari pada di dalam yang bela dengar hanya protesan teman nya mengenai kematian Cedric.
Bela tengah mengelus kale di kursi taman.
" Melamun terus diggory?" Zabini menyahut dari arah samping
" Bagaimana bisa kakak mu pergi jika kau terus menangisi dia " zabini
" Ya kau kenapa zabini datang kemari " bela menoleh ke arah zabini membuat zabini merasa kaku dengan keindahan mata bela
" Menemani mu bersedih" zabini
" Enak saja .... Aku menemani kucingku bermain " bela
" Baiklah baiklah aku mengalah" zabini
" Memang kan " bela
" Hentikan itu" blaise menatap samping
" Hentikan apa?" Bela terkejut lalu beralih menatap zabini
" Itu!" Zabini semakin menaikan suaranya
" Apa?!" Bela menatap zabini
" Kau membuatku merasa aneh" zabini merasakan kupu-kupu di dadanya
" Bagaimana bisa?" Bela mendekat ke arah zabini
" Hentikan ITU" mencoba untuk menahan
Bela semakin mendekatkan wajahnya di depan wajah zabini.
Zabini melihat ke ke arah wajah bela dengan pipi nya yang fluffy.
Bela melihat ke arah wajah zabini yang panik " kau baik baik saja? " Bela menyentuh pipi zabini yang memerah " kau benar benar memanas " bela
Zabini menutup matanya " jika kau terus melakukan ini, kau melakukan ini terus, hentikan itu"
Bela akhirnya mengerti dan tersenyum " hmm" bela merangkul zabini " kau memang aneh "
" Oh" zabini tak habis fikir dengan perilaku bela. Dasar anak hufflepuf selalu Polos tapi mematikan.
Bela kembali ke asrama dengan perasaan yang membaik. Di saat makan malam bela seperti biasa makan makanan malam nya dengan tenang tidak dengan golden trio.
Zabini melihat bela yang tengah makan " dia tidak lihat pipinya yang besar itu" zabini
" Pipi siapa?" Draco
" Ah tidak" zabini langsung mengalihkan pandangannya.
Bela ingin masuk ke dalam asrama setelah dari perpustakaan.
" Bela psst" panggil zabini dari tempat kosong bagian asrama yang membatasi antara lorong slytherin dengan lorong hufflepuf banyak anak hufflepuf yang mengisi tempat itu untuk sekedar duduk atau bercanda.
Bela menoleh jujur dia takut gelap " bela " panggil lagi.
" Iiih siapa ! " Bela
" Sssst ini aku" Blaise zabini
" Zabini" bela
" Panggil Blaise"
"Oke blaise! Sedang apa disini" ucap bela
" Menunggumu " Blaise
" Untuk apa? Ini sudah malam apa kau tak merasa mengantuk atau semacamnya?" Bela
" Kau saja yang lebih baik tidur tak baik untuk mu" blaise
" Kau juga sama sana masuk ke asrama mu " bela
" Kau saja" Blaise
" Yasudah night" bela
" Night too" Blaise
Setiap hari bela dengan blaise semakin dekat setiap malam zabini selalu menunggu bela di luar hanya untuk ucapan selamat malam dari bela.
Bela ikut dalam laskar Dumbledore, dia mendukung Harry juga teman nya. Ya karena dia juga sudah kenal Ron ya pasti mendukung di tambah dia seorang hufflepuf yang sangat loyal pada orang lain.
Blaise dan bela mereka tengah duduk di taman sore hari walaupun ada peraturan jika tidak boleh berdekatan sesama lawan jenis selagi dia tak melihat ya lanjutkan. Lagi pula blaise anggota penyelidik ya sudah tak apa.
" Kita semakin dekat dan rasa ini muncul begitu saja " Blaise walaupun dia tidak mengakui menyukai bela dari tahun sebelumnya
" Ya rasa apa.... kau sakit?" Bela memegang dahi Blaise yang tengah menetralkan jantungnya
" rasa yang ingin sekali menjagamu dan aku mencintaimu" Blaise membuat bela terdiam dengan wajah terkejut juga pipi yang kemerahan.
" Bagaimana menurut mu wahai pipi yang kemerah merahan"Blaise menunjuk pipi bela yang memerah
" Emh.... Bisa kah aku mengatakan YA!" Bela mengigit Jung bibirnya yang artinya menerima pernyataan blaise
" Oh really" Blaise mengalihkan pandangan dan duduk nya membelakangi bela dia menghentakkan genggaman nya bersorak di dalam hati.
" Jadi saat ini kita bersama?" Blaise
" Ya " bela " jika kau mau" sambung bela
" Tentu aku mau " Blaise yang melembut bahkan bisa di lihat dia tak sekaku sebelum nya dia sekarang tengah memegang tangan bela malu malu
" Dasar yang baru pacaran enak ya kalian mana buat orang salting lagi"
" Yeee iri aja ga pernah pacaran ya?' Blaise
" Kok tahu mas zabini! Kenalin ke draco dong kiwww draco"
" Enak aja kenalan sendiri' gua sama bela aja kenalan sendiri"
" Awas ya dibikin sad ending nanti nangis"
" Jangan dong gua kenalin ke om Luci aja ya! "
" Oh iya boleh om sugar Daddy "
" Ah yang berduit aja sama gua ga mau?"
" Ga akh ibu kamu mah suaminya banyak aku takut jadi korban kamu "
" Korban apa yang meninggalkan bokap tiri ngapain ke gua "
" Aku mah maunya sama Remus Lupin aja ah "
" Biarin di ngep sama serigala"
" Remus ngep ya saya tinggal ngap "
Adegan sosweet nya berdobel kalo kata saya sumpah pas bagian " pipi kemerah merahan ngingetin saya tentang cerita Aisyah dengan Rasulullah AVVVVVV SOSWET BANGET SUMPAH.
SY LUPA SAMA AISYAH APA KHUMAIRAH tapi sy inget sama Aisyah
