permintaan maaf

41 3 2
                                    

''Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu''...

''Selamat pagi. Semuaanyaaaa -teriak panitia ospek ku''..

Ya hari ini adalah hari paling aku senangi dan juga paling aku gak suka...

Senang karena mau mnjadi mahasiswa baru..gak senang karena kejahilan kakak kakak panitia ini..

Ya lihat aja sekarang..aku udah di tunjuk aja sebagai ketua dalam grup ku yang beranggotakan 10 orang ini..

Grup mawar namanya..dan aku sebagai ketua d suruh berjoget sambil meneriakan yel yel grup kami.

"Ma..af kak,saya ga bisa untuk nurutin permintaan Kakak yang itu.".- ucapku takut atas perintah sang ketua panitia.

''Kenapa gak bisa sih..orang tinggal sebutkan aja nama yel yel nya..sambil menari.''.

Kakak panitia yang ku ketahui bernama Wira ini tetap memaksaku melakukanya.

"Ada apa ini ribut ribut"..-suara itu kayaknya pernah dengar deh.

Maaf bang ini ni...grup ini gak mau menari sambil teriakin yel yel yang udah di sepakati.

"Astaghfirullah..ini kan kakak yang aku tabrak tadi.".-aku kaget ketika mengetahui orang yang ku tabrak tdi itu adalah ketua panitia juga di sini..

Aduh dia ngelihat ke arah gue lagi- batinku berkecamuk

Kenapa kamu gak mau nurutin permintaan kak Wira..- Tanya kakak tingkat yang ku ketahui namanya rezvan ini.

Anu..kak..menurut saya itu tidak pantas di lakukan oleh perempuan..menari di depan publik seperti ini..saya rasa kalau perempuan yang ngelakuin sangat tidak pantas..-ucapku sambil menunduk dan memilih jari tanganku

Terus...kenapa kamu malah mau jadi ketua grup.

Bukan saya yang mau kak..tapi saya di tunjuk sama.kak Wira nya kak - ujarku sambil menunjuk kak Wira.

Kak Wira pun merasa was was saat aku menunjuknya.

Wiraa jelas kan disini siapa yang salah..Lo..kan gue udah bilang..untuk ketua grup..biar mereka yang nentuin..bukan kita..iya kalau orang yang kita tunjuk mau ngelakuin...kalau gak...gimana??kan jadi berabe..dan juga menghabiskan waktu.. -kak rezvan menasehati kak Wira dengan oanjang lebarnya..

Kak Wira langsung melihatku dan meminta maaf padaku..serta menunjuk Rizky yang jadi ketuanya.

Aku merasa berterimakasih banget sama kak rezvan ini..karna dia..aku terbebas deh dari hal yang gak ingin kulakuin ini .

~~~~~~~~~~~~~~

Pagi pun berganti siang yang sangat amat terik ini..dan para calon mahasiswa juga mencari perlindungan tubuh agar terhindar dari panas matahari yang bisa membakar kulit .

"Huft....panass bangett hari ini" -aku mengelap keringat yang hinggap di leherku.

"Lo gak makan sof?'' - tanya Ifah temen baru di grup ku tadi.

Aku punya temen baru disini..namanya Ifah ,dan indah.

"Aku puasa guys 'sambil mengipaskan tubuh ku ini.

"Ha?tahan emang?..aduh buka ajaa deh...gue aja gak tahan..rasa mampus gue.'' - indah pun mengulurkan sebuah minuman kepadaku. Dan aku pun langsung menolak nya.

"Udah biasa.". walaupun mengatakan baik baik saja..mereka tetap membujuk ku untuk membatalkan puasa ku.

"Udah kalian makan aja..aku udah biasa..aku ke mushola dulu ya..mau sholat Dzuhur..udah hampir telat ni .'' aku berdiri sambil melambaikan tangan ke arah sahabat baru ku ini

~~~~~~~~~~~
Selesai shalat Dzuhur ..aku pun hendak balik ke arah kantin menghampiri temenku..

Tapi sebuah suara di belakangku  membuatku kaget.

"Assalamualaikum..-kak rezvan

"Waalaikumussalam kak rezvan"

Aku melihat kak rezvan tampaknya baru selesai shalat juga.hal ini terlihat dari rambutnya yang masih basah ..serta kemeja yang lengan di gulungnya.

"Ganteng'' - batin ku mengatakan hal yang benar kali ini.astaghfirullah sofiaa...zina mataaa.

"Saya disini ingin meminta maaf akan perbuatan anak anggota saya tadi..saya merasa dia tak pantas menyuruh perempuan yang meneriakan yel yel tadi ."
  Oh kak rezvan mau minta maaf to.

"Iya kak..saya sudah memaafkan kak Wira dari tadi kok..tak perlu khawatir akan hal itu .kan sesama muslim itu harus saling memaafkan kan ".ya aku sudah memaafkan kak Wira.

"Baguslah kalau begitu..saya permisi dulu ya .. assalamualaikum.-lalu dia meninggal kan ku di depan mushola ini.

"Waalaikumussalam"
Aku masih tetap menatap nya..ya badan kokoh nan tegap serta agak berisi proposional itu tidak bisa ku biarkan..

"Sofiaaa...zinaa Sofia.. astaghfirullah''aku pun tersadar akan apa yang kupikirkan tadi..

Aku segera balik ke dalam mushola untuk melaksanakan sholat taubat.

  Setelahh itu aku balik ke lapangan yang dimana kegiatan ospek selanjutnya akan segera dimulai.

~~~~~~~~~~~
Rezvan POV

"Assalamualaikum ummi...rezvan pulang"-aku sudah kembali dari kegiatan ospek untuk menyambut mahasiswa baru itu.

"Waalaikumussalam..tumben pulang cepat nak-aku menyalimi tangan ummi tercinta ku ini.

"Iya ummi ..kan kakek minta rezvan untuk menggantikan kakek ngaos di santri putra mi'' - ya aku untung tidak lupa akan hal itu..

"Oh ya udah kamu bersih bersih sana..habis itu ngaos gantiin kakek ''- ucap ummi ku

~~~~~~~~~~~~~~~
Ku sekarang sedang berjalan menuju dntri putra yang berada di sebelah barat ndalem.

"Assalamualaikum Gus Rezvan",- ucap Fatimah..ustadzah senior disini.

"Waalaikumussalam ustadzah Fatimah." Aku memang berhadapan dengan ustadzah Fatimah..tapi kami sama sama menundukkan pandangan kami..

"Saya ingin menanyakan hasil pertanyaan saya kemarin Gus"- ucap ustadzah Fatimah.

"Afwan ustadzah Fatimah saya belum bisa membalas nya..karena saya masih bimbang ustadzah." Ucapku tentang CV ta'aruf nya kemarin yang dikasih ke aku 2 hari lalu.

Ya .. ustadzah Fatimah ini menyukaiku..tidak salah bukan..namanya juga manusia..dan menurut ku juga tidak salah..dari pada kita tidak bisa mengetahui perasaan orang yang kita sukai..lebih baik berterus terang saja.

"Afwan Gus saya akan menunggu Gus..sampai Gus menemukan jawabannya.. assalamualaikum Gus" -ustadzah Fatimah pamit kepadaku.

"Waalaikumussalam''.

Huft...susah untuk mengatakan nya..padahal aku sudah menganggap ustadzah Fatimah ini sebagai saudaraku..ya ustadzah Fatimah ini itu teman masa kecilku..dia dulu sering dititipkan ke keluarga ku pada saat Abi dan umminya sedang menyebarkan agama Islam.
Aku juga masih bingung cara berbicara kepadanya..aku takut melukai hatinya itu ..

''Ya sudah lah..lebih baik itu nanti kupikirkan lagi..aku harus segera sampai di asrama santri putra ni ''

Aku pun bergegas segera mungkin ke asrama santri putra..takut mereka menunggu ku terlalu lama.

~~~~~~~~~~~~~~

Gus Rezvan & SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang