menjauh

18 5 1
                                    

Minggu pagi yang cerah...membuat semua orang yang libur pada masa kerjanya...menghabiskan waktu untuk bersenang senang dan refreshing...tapi tidak lain hal nya untuk rezvan...

Ya ..rezvan kali ini berdiam diri di dalam bilik kamar di ndalem...dia tengah memikirkan sesuatu yang sampai saat ini blm menemukan jalan keluarnya.

"Haa...hari Minggu ini sudah terhitung 5 hari menjauhnya Sofia ...dia kenapa ..kenapa dia menangis pada saat itu...kenapa..dia..dia...menjauh dariku..apa salah ku,"aku menjambak rambutku frustasi.

Aku tak tau..kenapa aku bisa memikirkan Sofia sampai segininya ..aku telah melanggar janjiku sendiri...kalau aku akan mengontrol pikiran ku terhadap perempuan.

"Astaghfirullah aladzim..aku gak boleh seperti ini...ya..betul ..biar aku tidak memikirkan Sofi terus..aku harus menemuinya..ya...harus,"aku bertekad akan menemui Sofia keesokan harinya.

Tok...tok... tok..

"Nak...ini ummi..kamu di panggil sama kakek di ruangan perpustakaan."ummi membuka pintu ku ..

Aku menoleh dan"iya ummi rezvan segera kesana"

Aku segera menemui kakek di perpustakaan ndalem..ya perpustakaan yang dimaksud adalah..perpustakaan punya kakek sendiri ..disana..banyak sekali referensi kitab kitab yang di kumpulin oleh kakek.

"Assalamualaikum "aku membuka pintu...dan kulihat sudah ada kakek di dalam sana..

"Waalaikumussalam..rezvan masuk nak.."kakek menuruni kacamata yang sudah dipakai ya selama 10 tahun ini..

"Kakek ingin bicara dengan rezvan ya."

"Iya..duduk kamu sini."kakek menepuk bangku di sebelahnya agar ku duduki.

"Rezvan sekarang umurnya berapa?"

Aku mengerutkan keningku.bingung " eum...23 tahun kek"

"Bentar lagi...rezvan kan lulus kuliah..kan..?"

Aku mengangguk

"Dan rezvan juga selama ini sudah mempunyai usaha cafe serta sudah memiliki penghasilan yang layak kan.?"

Aku mengangguk lagi..tapi kali ini aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal sama sekali.

"Kamu juga bilang sama kakek...kalau kamu bakal nurutin permintaan kakek kan?

Kali ini aku menjawab,"iya kek.."

"Berarti kamu setuju kan kalau kamu kakek jodohkan sama cucu teman akrab kakek."

Deg...mataku melotot sempurna..

Ini bukanlah hal yang patut dikageti..karena aku adalah seorang Gus..otomatis aku pasti akan di jodohkan sesama anak pemilik pesantren...karena yaa..agar terjalin silaturahmi antar pesantren.

"Rezvan...kamu kok bengong nak..kamu seharusnya sudah tau kan..kalau kamu akan dijodohin..sama dengan halnya Adek kamu."

"Rei sudah di jodohkan kek?"

"Iya...dan rei akan bertemu keluarga calon istrinya besok malam...dan kamu harus ikut ok"

Aku mengangguk

"Dan untuk mu..sahabat kakek mau kamu..harus lulus dulu dari masa kuliahmu..baru kita akan melanjutkan pembicaraan ini ."

Alhamdulillah..setidaknya aku masih bisa memikirkan perasaan ku terhadap Sofia.

Aku pun menggangguk menurut kepada kakek..dan segera pergi dari hadapannya.

Ketika aku menutup pintu perpustakaan...aku mencium aroma masakan yang sangat menggiurkan..apa lagi kalau bukan masakan ummi.

Gus Rezvan & SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang