14. hari ajaib

593 77 22
                                    


Seharian berada di rumah kuning membuat Ryujin merasa nyaman dengan rumah ini, bahkan tidak butuh waktu lama dia langsung akrab dengan anak-anak. Buktinya sekarang Ryujin duduk di taman depan rumah kuning dengan anak-anak yang ikut duduk melingkar mengelilinginya.

Dia membacakan cerita tentang kancil yang cerdik hingga bisa mengelabuhi buaya, dan cerita tentang peterpan yang hidup di Neverland, negeri yang membuatnya terlihat muda meski sudah hidup berpuluh- puluh tahun.

"Kak, berarti di sana nggak ada orang dewasa?" Tanya Yura, gadis lucu dengan rambut yang di kepang dua, usianya sembilan tahun.

"Di rumah Peterpan nggak ada orang dewasa, tapi di luar Neverland tepatnya di laut lepas ada seorang bajak laut yang jahat." Jawab Ryujin menjelaskan. Anak-anak meringis kaget sekaligus khawatir.

"Soyeon pikir nggak ada orang dewasa itu enak, ternyata menakutkan karena nggak ada yang bisa melindungi kita." Celetuk gadis kecil bernama Soyeon.

"Tapi tenang aja, Neverland akan baik baik aja selama masih ada Peter yang menjaga mereka." Lanjut Ryujin.

Jio berdiri dari duduknya dengan cepat. "Aku ingin menjadi seperti Peterpan biar bisa menjaga semua orang." Ucapnya lantang dengan suaranya yang sedikit melengking membuatnya terlihat menggemaskan, bahkan Jaemin dan bunda Hara yang sejak tadi memperhatikan mereka dari beranda rumah terkekeh melihat aksi Jio.

"Kalo aku mau jadi kayak kancil yang cerdik, biar aku bisa bantu membasmi orang-orang jahat dengan kecerdikanku." Seru Jeonsung tidak kalah menggemaskan. Lalu mereka bertepuk tangan bersama.

"Sepertinya anak-anak suka dengan nak Ryujin, Jaemin nggak salah pilih pacar. Hebat." Puji bunda Hara. Jaemin hanya menanggapinya dengan tersenyum. Dalam hati ia menyahut, benar dia memang tidak salah pilih.

Seperti hari-hari bahagia lainnya yang selalu terasa cepat berlalu. Petang mulai menghiasi langit dan tidak terasa mereka berdua harus kembali ke kota. "Kak ujin nggak boleh pulang." Rengek Jio, anak-anak yang lain mengangguk setuju.

Lihatlah betapa mereka menjadi sangat dekat dan akrab dengan Ryujin bahkan anak-anak mempunyai panggilan sayang untuk gadis itu. Membuat Jaemin sedikit iri karena jujur saja Jaemin belum mempunyai panggilan sayang seperti itu untuk Ryujin padahal yang lebih berhak mempunyai panggilan sayang untuk Ryujin itu dirinya, jangan tanya alasannya. Hei! Bagaimana pun juga Jaemin ini tetep tunangan Ryujin meski gadis itu lebih sering tidak mengakuinya sebagai tunangan.

"Tapi besok abang dan kak Ujin harus sekolah, gimana kalau bulan depan kami balik lagi?" Ucap Jaemin mencoba membujuk Jio yang sorot matanya sudah mendung segera akan menurunkan hujan air mata.

"Semalam aja kak?" Kali ini Wony yang berbicara, bahkan anak sebesar Wony pun enggan untuk berpisah secepat ini dengan Ryujin.

Tapi jangan sangka Ryujin juga akan tega meninggalkan anak-anak ini, mata gadis itu pun sudah terasa panas saat melihat anak-anak ingin menangis kerena pertemuan mereka akan berakhir.

Ryujin menoleh ke Jaemin seakan meminta persetujuan Jaemin untuk menginap di rumah kuning malam ini. Jaemin yang mendapatkan tatapan itu tidak bisa untuk menolak akhirnya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau kalian yang minta, kak ujin nggak bisa nolak. Baik kakak akan nginep semalam di sini." Finalnya membuat anak-anak bersorak senang dan memeluk Ryujin. Tanpa di sadari Jaemin pun ikut tersenyum melihat gadisnya bahagia, sudah sejak lama akhirnya dia bisa melihat lagi senyum sumringah milik Ryujin hingga menampakan dimple di pipi itu. Senyum yang membuat Jaemin selalu jatuh cinta.

Jaemin bersyukur kerena Ryujin bisa di terima dengan baik di sini. Meski eksistensi laki-laki ini sudah di kalahkan oleh Ryujin yang tidak butuh waktu lama Langsung akrab dengan anak-anak rumah kuning, tapi setidaknya Jaemin sudah membuat gadisnya itu tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang