04. Kantin Sekolah

978 147 5
                                    


Hari ini cewek dengan Surai pendek sebahu itu tampak lebih santai, tidak ada tatapan dingin yang biasa selalu terlihat dari sorot matanya. Pagi ini walau tidak di awali dengan senyuman tapi suasana hati cewek ini bisa di bilang lebih baik dari pada hari hari sebelumnya.

Padahal pagi ini mamanya bangun terlambat, membuat Ryujin dan papanya hanya sarapan dengan roti tawar, bahkan ia hanya memakan selembar roti tawar tanpa selai.

Itu semua terjadi karena Tzuyu tadi malam maraton nonton telenovela kesukaannya, itu sebabnya keluarga Shin pagi ini tidak ada makanan karena Tzuyu tidak sempat memasak dan tidak bisa membawakan bekal untuk Ryujin dan tentu saja tidak ada bekal untuk Jaemin juga. Itulah mengapa Ryujin lebih bahagia pagi ini.

Ryujin memasuki kelas nya dengan senyum tipis yang di lemparkan ke arah dua sahabat nya, tapi dua sahabatnya itu tidak membalas senyum Ryujin.

"Sini sini cepetan." Panggil Yuna agar Ryujin lebih cepat duduk ke bangkunya.

"Kenapa?" Tanya Ryujin setelah duduk di bangkunya, alisnya sudah tertaut bingung melihat wajah dua cewek di hadapannya yang menunjukkan ekspresi kesal atau bahkan cemas?

"Itu masa ada yang ngaku kalo dia tunangan Jaemin." Yeji berbicara setengah berbisik, terlihat Yuna mengangguk membenarkan.

"Dan sekarang udah nyebar deh tuh berita hoax." Tambah Yuna.

Bukannya terkejut atau cemburu Ryujin malah tampak biasa saja mendengar berita itu, bahkan dia sempat memamerkan senyum nya hingga terlihat Indian dimple-nya.

"Kok lo biasa aja sih? Lo tau nggak siapa cewek itu?." Yuna kembali bersuara, sebenarnya Yuna dan Yeji tidak habis pikir dengan sahabat mereka yang terlampau cuek ini. Tapi mereka tidak sebentar kenal Ryujin dan mencoba memaklumi sifatnya yang memang aneh.

"Heejin. Lo ingat Jeon Heejin kan?." Kata Yeji dan Ryujin langsung tertegun. Sungguh Ryujin tidak ingin berurusan dengan cewek itu lagi, cukup sudah saat SMP saja dia berkelahi hebat dengan cewek itu, dia tidak mau kalau kejadian itu harus berlanjut atau terulang lagi di masa SMA nya. Ryujin menggeleng dengan cepat berharap tidak ada hal buruk yang akan terjadi.

Ryujin mengangguk sebagai jawaban."Gue nggak mau berurusan sama dia lagi. Tolong kalian jangan sampe bocorin kalo gue tunangan itu."

***

Bel istirahat sudah 10 menit yang lalu berbunyi dan sekarang tiga cewek ini sedang mengantri mengambil makanan di kantin, jangan lupakan Yuna yang sejak tadi selalu memperhatikan setiap ada cowok tampan. Katanya sekalian cuci mata.

Sedangkan Ryujin asik memperhatikan petugas kantin yang sedang melayani murid, sesekali dia juga meladeni Yeji curhat.

"Jaemin kamu duduk di mana? Aku boleh bareng nggak?" Ucap seorang gadis dengan suara sok di lembut-lembutin. Suara yang lumayan nyaring itu membuat fokus penghuni kantin jadi teralihkan ke sumber suara.

Ryujin yang tak sengaja ikut mencari sumber suara buru-buru mengalihkan pandangannya saat matanya malah beradu dengan sorot mata Jaemin yang entah mengapa malah terlihat sangat dingin tidak seperti biasanya.

"Nggak bisa Heejin. Mejanya udah penuh sama kita kita." Bukan Jaemin malah Haechan yang menjawab dengan tolakan dan di setujui oleh yang lainnya—Jeno, Jisung, Mark, Chenle, Hyunjin, Felix.

Heejin terlihat menekuk wajahnya sebal, rencana ingin mendekati Jaemin gagal, dengan malas gadis cantik itu berjalan ke meja kosong bersama teman satu gengnya.

Haechan menghela nafas panjang,"Akhirnya hama pergi juga. Susah bet jadi cogan di deketin mulu sama cabe-cabean." Celoteh Haechan membuat yang lainnya terkekeh. kemudian mereka berdelapan menempati meja yang masih kosong.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang