17. Kebangkitan dan Perpisahan [Ending]

1K 97 7
                                    

❝Recommend music: In The End[Instrumental] - Tommee Profitt❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Recommend music:
In The End[Instrumental] - Tommee Profitt❞

⚠️Warn!!! Longchap 5000+⚠️

•••
Seonghwa perlahan mengerjapkan matanya dan terbangun dari tidurnya. Yang ia lihat adalah kamar nya─ya...kamar nya yang berada di rumah Ravn.

Namun saat ingin keluar dari sana Seonghwa merasa kalau dirinya terikat oleh sesuatu. Dan benar saja, ada sepasang rantai yang mengunci kedua tangannya.

Seonghwa berusaha melepaskan diri dari rantai itu namun nihil, dirinya tidak bisa. Perasaan panik mulai mengerogoti pikirannya, dadanya terasa sesak hingga sulit bernafas. Di sela sela itu Seonghwa teringat Hongjoong yang terkena tembakan peluru karet oleh Ravn, itu membuat Seonghwa menjadi tambah panik.

"A-apa yang harus...kulakukan??"

Ceklek...

Pintu kamarnya terbuka yang semulanya Seonghwa yaki pintu itu terkunci.

Setelahnya Seonghwa menggeram kesal saat mengetahui siapa yang keluar dari sana. Itu adalah Ravn, jujur Seonghwa tidak tahu apa rencana Ravn untuk dirinya dan Hongjoong. Dan Seonghwa yakin Ravn lah yang memanipulasi ingatannya, Seonghwa membenci Ravn sekarang sangat amat membencinya setelah melihat Ravn menembak Hongjoong di depan matanya sendiri, siapa orang yang tidak kesal dengan itu?? Walau Seonghwa akui dirinya adalah seorang yang lemah lembut dan pemaaf karena ia tidak ingin menunjukan semua kekesalan itu sebab menurut Seonghwa itu adalah hal pribadi yang harus dirinya sendiri atasi, namun untuk kali ini saja Seonghwa ingin menunjukan kekesalannya itu secara blak-blakan dan terbuka.

"Sepertinya serigala manis ku telah bangun" ujar Ravn sembari mendekati Seonghwa perlahan

"Menjauhlah sialan" Seonghwa menggeram dan perlahan mundur untuk memberi jarak antara dirinya dengan Ravn

Hingga Seonghwa terpepet tembok dan tidak bisa mundur lagi. Ravn mengukungnya dari depan dan mengangkat dagu Seonghwa menggunakan jari telunjuknya.

"Jaga mulut mu hwa, itu benar benar tidak sopan" ucap Ravn lagi

"Bukankah lebih tidak sopan lagi kalau mengganggu hubungan seseorang demi kepuasan pribadimu sendiri?? Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara dirimu dan Hongjoong, tapi mengapa aku juga ikut terseret kedalam masalah pribadi kalian berdua??? Ya, aku mungkin adalah mate nya namun walaupun aku memiliki hubungan dengannya bukankah tidak sopan menyeretku masuk kedalam masalah kalian dan bahkan kau tidak meminta ijin padaku ataupun Hongjoong untuk itu. Ditambah kau memanipulasi ingatanku agar aku percaya padamu dan berbalik membenci Hongjoong, dengan tujuan agar aku datang kemari bersama mu" kata Seonghwa tajam.

Ravn mendengar perkataan Seonghwa lalu tertawa sarkas, astaga bukankah sahabatnya ini terlalu formal??? Mungkin dirinya sendiri termasuk seorang yang formal juga namun tidak sampai seperti Seonghwa. Apa Seonghwa tidak tahu kalau dia sendiri lah alasan Hongjoong bisa berada di genggaman tangan Ravn saat ini?? Kalau benar, katakanlah Seonghwa bukanlah seorang yang peka. Tapi di satu sisi Ravn cukup terkejut Seonghwa dapat mengambil kesimpulan secepat itu dan hampir sepenuhnya benar, itu adalah salah satu bakat Seonghwa yang Ravn tahu, walau Seonghwa adalah seorang yang tidak peka tetapi sekalinya Seonghwa menjadi peka maka berhati hatilah, karena rencanamu akan terbongkar dengan mulus melalui bibir manis Seonghwa.

[✔️] INCEPTION ; JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang