Setelah hampir dua minggu Kaluna berjibaku dengan segala macam ujian tulis dan praktek akhir semester, akhirnya hari ini dia bisa menghirup udara bebas dari soal-soal ujian yang bikin kepala pusing itu. Hari ini dia bersama kedua sahabatnya, Oci dan Gia akan melakukan ritual wajib mereka setelah ujian akhir semester berakhir yaitu pergi ke salon.
"Nyari makan dulu apa langsung nyalon nih?" Tanya Gia setelah mereka sampai di salah satu Mall di daerah Gatot Subroto.
"Makan dulu lah, laper nih udah jam makan siang juga." Sahut Oci
"Yuk, makan dimana?" Tanya Kaluna
"Sushi Tei yuk?" Usul Gia menyebutkan salah satu restoran sushi di mall tersebut
Kaluna dan Oci mengangguk setuju, lalu ketiganya berjalan beriringan menuju tempat makan.
"Lo masih chat-an sama Kaisar, Ci?" Tanya Gia membuka obrolan selagi menunggu pesanan mereka datang
Oci mengangguk, "Masihlah, Kaisar seru orangnya. Nyambung diajak ngobrol apa aja."
"Lancar nih kayaknya? Tanggepan Mas Ale gimana?" Giliran Kaluna membuka suaranya
"Sejauh ini sih Mas Ale biasa aja sih, mungkin karena gue sama Kaisar juga engga nunjukin kedekatan yang kentara banget gitu loh." Jawab Oci
"Kalau lo gimana Kal? Mana katanya abis dari laut bakal ditembak Keenan? Ini mah malah si Langit yang blak-blakan bilang suka sama lo." Ujar Oci sambil menyeruput lemon tea-nya, yang diangguki juga oleh Gia
Kaluna menghela nafas, menyandarkan punggungnya ke sofa. Kedua sahabatnya itu sudah mendengar semua cerita Kal tentang Langit yang menaruh rasa padanya. Oci engga begitu kaget mendengar cerita Kal karena sebenarnya Oci sudah curiga melihat perubahan sikap Langit yang terlihat jelas lagi pdkt sama sahabatnya itu. Sedangkan Gia jelas kaget, dia orangnya emang engga peka.
"Gak tahu deh, gue malah jadi bingung sekarang. Keenan udah jarang nge-chat gue lagi, terakhir malah lima hari yang lalu. Langit jangan ditanya tiap hari gencar banget chat gue." Jawab Kal
"Terus lo maunya gimana?" Tanya Gia sembari ngambil California roll di hadapannya
Kal mengangkat kedua bahunya, "Gak tahu, masih bingung."
"Lo bukan bingung sih kalau kata gue. Lo tuh lebih ke takut buat ngambil keputusan" Ujar Oci
"Setuju sih gue, lo kayaknya takut salah satu dari mereka jadi jauh sama lo karena keputusan yang lo buat. Iya gak?" Sahut Gia menanggapi
"Gak tahu lah, nanti gue pikirin lagi. Sekarang gue pengen nikmatin girls time kita aja, okey? Cepet abisin, gue pengen cepet nyalon nih." Ujar Kal menutup obrolan yang sejujurnya memenuhi pikirannya itu.
***
Kaluna mematut dirinya di depan cermin dan tersenyum puas.
"You look so fresh, Kal!" Seru Gia riang
"Iya anjir ternyata warna golden brown cocok juga buat lo. Cantik Kal!" Puji Oci mengacungkan jempolnya
Kaluna tertawa riang, "Duh, mau di transfer berapa nih pada muji gue?"
Kedua sahabatnya itu kompak tertawa mendengar balasan Kaluna.
Kaluna melakukan make over pada rambutnya, yang tadinya rambut Kal berwarna hitam dia beranikan untuk mencoba mengecatnya menjadi golden brown. Kemudian rambut panjang sepinggangnya dia potong sedikit agar semakin terlihat fresh.
Mereka bertiga menghabiskan waktu hampir 2,5 jam di salon. Selain mengecat rambutnya, Kal juga melakukan pedicure manicure. Kedua sahabatnya juga melakukan pedicure dan manicure, Oci menambah perawatan rambut dengan hairspa sedangkan Gia memilih untuk creambath.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky And Moon
Aléatoire"Gue suka lihat langit, apalagi waktu menjelang sore gini" Ucap Kaluna seraya menatap langit sore berwarna jingga dihadapannya. "Lo lihatin gue aja terus Lun" Seru Langit "Dih, ngapain?" Kaluna mendelik ke arah lelaki yang sedang duduk disampingnya...