Sampainya di depan pintu apartement renjun tetap masih memegang tangan taeyong tentu saja mereka berdua tidak sadar kalau tangan mereka masih bertautan.
"Kita lagi ada di mana"-taeyong.
"Aku membawa mu ke apartement ku takutnya nanti fans mu masih ada di daerah sana jadi mau tak mau harus ku bawa kamu ke sini"-renjun.
"Hem".
"Oiya masuk dulu ke apartement ku nanti tunggu fans mu benar benar pergi baru kamu bisa pulang".
Ketika kaki renjun ingin menuju ke dalam tiba tiba tangan mereka yang masih bertautan tertarik karena taeyong tidak ikut masuk sebab kejadian itulah mereka menyadari tangan mereka masih bertautan.
"Maaf aku tidak sengaja menarik tangan mu"-renjun melepaskan tanganya .
"Y tidak apa apa".
"Kalau gitu kita masuk dulu".
Mereka berdua telah masuk dan renjun menyuruh taeyong untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
"Emm kamu mau minum apa ? Biar ku buati".
"Serah apa saja tidak masalah".
"Ya tunggu sebentar akan ku buat dulu".
Ketika renjun sedang menyiapkan minuman untuknya, taeyong melihat sekeliling apartemen yg berada di kawasan gangnam dan apetement renjun tidak bisa di bilang kecil, ketika taeyong sedang asik menatap sekitar rumah renjun sampai dia tidak menyadari bahwa renjun telah membawakan minuman untuknya.
"Ini minumannya".
Taeyong pun membuka maskernya dan meminum minuman yg di bawa oleh renjun.
"Tumben kamu sopan".
"Hem apa".
"Ck aku bilang tumben kamu sopan biasa kan kamu tidak tau sopan santun".
"Siapa bilang aku tidak sopan".
"Buktinya pas di pemotrentan itu".
"Itu salah mu sendiri lagian aku juga benarkan kita sesama laki laki emang kenapa kalau lihat tubuh satu sama lain".
"......."
"Apa kamu tidak mau perlihatkan tubuh mu karena kamu g-".
Taeyong blm mengucapkan semua kata katanya mulutnya sudah di bungkam dengan tangan renjun.
"Jangan asal bicara".
"Emang tadi aku mau bilang apa".
"Kamu mau blg aku gay kan".
"Ooo ternyata kamu tau".
"Chi" renjun menatap sengit taeyong.
"Aku tau aku tampan gak usah natap begitu".
"Najis".
"Jawab dulu pertanyaan ku emang kamu gay" sekarang suara dan wajah taeyong terlihat serius.
"E-enggak emang kamu pernah dengar kalau aku gay gak kan, kalau kamu pernah dengar coba beritahu aku di mana kamu mendengarnya".
"Jujur aku tau kau berbohong kalau kau jujur aku tidak akan menghindarmu karena menurut ku seorang gay ya seperti orang biasanya".
Renjun yang di tatap begitu serius pun menjadi gugup.
"Hahhh" renjun membuang nafas kasar.
"Kenapa kamu ingin tau aku gay atau bukan, lagian aku mau straight atau mau gay itu bukan urusan kamu".
"Aku anggap jawaban mu kalau kau emang gay".
Renjun yg mendengar pernyataan dari taeyong sontak terkejut.
"Heh! Enak aja aku itu straight gak usah menggubah orientasi seksual seseorang".
"Oo benarkah kalau kamu benaran straight lain kali kita ganti baju di ruangan yang sama dan aku tantang kamu harus natap aku ketika kita berganti pakaian"
"Dan ketika pipi kamu merona itu artinya kamu g.a.y".
Renjun tiba tiba berdiri ketika mendengar tantangan dari taeyong, sungguh apa dia harus melihat tubuh taeyong omg cobaan apa lagi ini.
"Oke aku akan terima tantangan mu kita lihat aja kalau yang ku katakan emang benar kalau aku bukan seorang gay".
"Ok kita buktikan dan aku pasti akan bukti kan bahwa kamu gay renjun-ssi".
"Huhhh....kenapa kita bahas masalah orientasi aku".
"Dan jangan panggil aku begitu formal taeyong-ssi panggil saya renjun aja sudah cukup".
"Baiklah dan kamu juga panggil aku taeyong aja gak usah terlalu formal".
"Emmm" renjun menganggukkan kepala hingga rambutnya ikut bergoyang.
"Imut, tahan tahan taeyong" batin taeyong.
"Aa sepertinya kamu sudah boleh pulang".
"Apa kamu mengusirku barusan?".
"Tidak tidak aku tidak bermaksud mengusir mu hanya saja ini sudah mulai sore, lagian sepertinya fans mu juga sudah pulang".
"Nginap".
"Apa".
"Aku bilang aku bakalan nginap di sini".
"Tidak boleh kamu harus pulang lagian di sini hanya ada 1 kamar, dan itu kamar ku".
"Ya tidur berdua".
Apa barusan yang di bilang taeyong TIDUR BERDUA apa aku tidak salah dengar begitu la kira kira dalam hati seorang Huang renjun.
"Tidak, kalau kamu mau nginap di sini kamu akan tidur di sofa itu".
" hemm (tidak janji)".
"Nyesel aku bawa dia kesini huh....menyebalkan" dalam hati renjun
Renjun berjalan ke arah kamar dengan menghentak hentakan kakinya sungguh itu sangat imut di mata seorang Lee taeyong.
"Hihihi imut"-taeyong.
Renjun pov
Sungguh aku sekarang sangat menyesal dengan keputusanku membawa taeyong apa apan dengan sikap menyebalkannya itu, dia berkata bahwa aku seorang gay apa wajah ku terlihat seperti seorang gay dan dengan menyebalkan lagi dia berkata akan menghinap di sini .
Dengan langka kaki yang ku hentak hentakan aku berjalan menuju ke kamar untuk membersihkan diri karena di kamar tidur ku ada kamar mandi yang memang kusus untuk.
Sungguh hari ini hari yang sangat menyebalkan aku mengambil baju dan menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan badan dan pikiranku
Renjun pov end
Author pov
Taeyong sangat bosan menunggu pria mungil itu keluar dan dia menuju ke arah kamar renjun berada ketika taeyong membuka pintu wowww sungguh pemandangan yg sungguh tidak terduga.
Dia berjalan menelusuri kamar renjun dan memegang poster yang tertempel di dinding kamar renjun dan di sebelahnya terdapat boneka kuda nil putih dan beberapa album.
"YAK! APA YANG KAMU LAKUKAN DI KAMAR KU"
"Karena aku malas menunggu mu jadi aku menyusul mu kesini dan wow kamu memberikan ku kejutan yang sangat mengejutkan bisa kamu jelaskan semua benda itu" jawab taeyong sambil menunjuk benda ysng tertempel dan beberapa album.
"Emmmm itu....".
TBC
SAMPAI SINI DLU MAAF KALAU ADA KATA YG TYPO
JGN LUPA VOTE SAMA COMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
idol (taeren) ✔
Teen Fictionapakah tidak apa apa sesama idol berpacaran apa lagi sesama laki laki BXB JGN SALPAK CERITA INI ASLI DARI HASIL IMAJINASI GUE START:15/1/2022 END:8/6/2022