이십 삼. END

1.2K 95 3
                                    

Hari pertama untuk mencari renjun di jepang, tapi taeyong tidak menemukan orang yang dia cari, hari hari berikutnya juga seperti itu, mencari satu orang di negara yang begitu besar sangatlah sulit, taeyong tau itu tapi dia tidak akan menyerah sebelum menemukan orang yang ingin dia temui.

"Kamu sudah menemukannya" tanya appa taeyong di sebrang telfon.

"Belum appa, tapi aku akan terus mencarinya" kata taeyong yang berusaha tegar.

"Taeyong-a, bagaimana kalau kamu lupakan dia dan menikah dengan orang yang appa pilih" final sang ayah.

Taeyong terkejut kenapa tiba tiba appanya ingin menikahkannya, yang dia tau appanya akan selalu mendukungnya dan selalu menyemangatinya.

"Appa, aku tidak ingin yang aku ingin hanya renjun aku harap appa mengerti" kata taeyong dengan sabar.

"Tapi kamu mau sampai kapan lihat kamu menghabiskan waktumu sia sia di jepang tapi apa hasilnya tidak ada kemajuan sama sekali lebih baik kamu kembali ke korea lalu menikah dan urus perusahaan appa"

"Appa!" Bentak taeyong.

"Hah...baiklah appa kasih kamu waktu satu minggu jika dalam satu minggu kamu tidak dapat menemukannya kamu harus menikah dengan pilihan appa" setelah itu sambungan telfon terputus, taeyong terduduk di lantai dia tidak tau harus bagaimana appanya ingin menjodohkannya sedangkan dia di sini sama sekali belum menemukan keberadaan renjun.

"Aku harus cepat menemukan renjun"

Sudah 4 hari taeyong habiskan setelah insiden perjodohan itu waktunya tinggal 3 hari lagi, putus asa itu yang taeyong rasakan.

Dengan langkah yang berat taeyong berjalan ke mini market untuk membeli minum, tapi jalannya terhenti karena tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Ah maaf kamu tidak apa apakan" tanya lelaki itu dengan khawatir.

"Tidak" jawab taeyong singkat, ketika dia berjalan lagi tapi langkahnya terhenti, dia baru sadar suara yang tadi dia dengar sangat mirip dengan suara yang selama ini dia rindukan.

"Renjun-na" kata taeyong tanpa menoleh ke belakang.

Lelaki yang tadi tidak sengaja menabrak taeyong langsung menghentikan langkahnya, seketika matanya membola.

"Maaf anda siapa?" Tanya renjun.

"Benar itu beneran kamu?" Taeyong langsung menoleh ke arah renjun, setika tubuh renjun membeku.

"Aku...aku menemukanmu renjun-a" dengan cepat taeyong menarik tubuh renjun ke dalam pelukannya, sungguh dia harap ini bukan sebuah mimpi.

"T-taeyong?" Kata renjun terbata bata.

"Ya ini aku, aku kembali, maaf, maafkan aku renjun-a, aku sudah membuatmu menderita selama ini" kata taeyong diiringi tangisan.

Tanpa sadar renjun juga menitikkan air mata, lelaki yang begitu dia cintai, sayangi sekarang sedang memeluknya setelah sekian lama.

Tangisan kedua lelaki itu seketika pecah, tidak ada dari mereka yang berinisiatif melepaskan pelukkan.

"Maaf, maafkan aku renjun" taeyong terus mengulang kata kata itu.

"Aku kembali.."

.........

Sekarang mereka berdua berada di kamar taeyong, kedua orang itu diam satu sama lain mungkin karena canggung juga.

"Apa kamu baik baik saja selama ini" tanya taeyong memecahkan keheningan

"Tidak" satu kata itu dapat menyayat hati taeyong.

"Maaf" hanya itu yang bisa taeyong utarakan ke renjun.

"Tidak apa apa dan aku sudah memaafkanmu" kata renjun tanpa melihat ke arah taeyong.

"Apa kamu menungguku renjun-a"

Sekarang renjun melihat ke arah taeyong di hiasi dengan mata yang berkaca kaca.

"Ya, aku selalu menunggumu, menunggumu memberiku kabar tapi apa yang ku dapatkan kamu menghilang selama beberapa tahun, apa maksudmu taeyong-a, apa kamu sedang bermain main dengan perasaanku ak-aku selalu menunggumu.." renjun tidak bisa meneruskan kata katanya, tangisan renjun membuat taeyong semakin bersalah.

Taeyong memeluk renjun, membiarkan renjun menumpahkan semua kekecewaannya. "Maaf, aku tidak pernah sekalipun berpikir untuk meninggalkanmu" jelas taeyong.

"Tapi kenapa kamu tidak menghubungiku?"

"Ponsel lamaku di sita oleh appaku, aku di suruh belajar bisnis karena kedepannya aku yang akan memegang semua perusahaannya" taeyong sebisa mungkin memberi penjelasan kepada renjun.

"Lalu kenapa kamu bisa di sini?" Tanya renjun.

"Tentu untuk mencarimu, aku sudah bebas dari belajar bisnis beberapa bulan yang lalu, dan beberapa bulan itulah aku menghabiskan waktuku hanya untuk mencari seseorang yang begitu ku cintai, dan aku menemukannya"

Pipi renjun memanas, dia begitu senang mendengar taeyong mencarianya mati matian "kamu tau renjunie, aku mau di jodohkan oleh appaku" seketika jantung renjun seperti berhenti berdetak, dia baru saja merasakan kebahagiaan tapi lagi lagi kebahagiaan itu hanya sebentar karena lelaki yang begitu dia cintai akan di nikahkan dsngan orang lain bukan dengan dirinya.

"Hei jangan berpikir macam macam aku belum selesai berbicara" taeyong terkekeh dia tau apa yang ada di pikirkan si mungil itu.

"Aku akan di jodohkan oleh appaku jika aku tidak bisa menemukanmu selama 1 minggu, tapi aku berhasil menemukanmu dalam waktu empat hari" renjun kembali mengeratkan pelukannya ke tubuh taeyong.

Taeyong senang karena bisa bertemu lagi dengan renjun, dia berjanji habis ini dia akan kembali ke korea membawa renjun menemui keluarganya setelah itu menikahi lelaki mungil itu.

"Kita akan ke korea dan aku akan memperkenalkanmu ke keluargaku dan kita akan menikah" bisik taeyong di telinga renjun.

"Kamu harus meminta izin appa ku dulu taeyongie"

"Tentu akan akan meminta izin ke calon mertua" setelah itu taeyong mengangkat dagu renjun dengan perlahan mempertemukan kedua bibir mereka, lumatan, perang lidah pun terjadi di keduanya.

Biarkanlah mereka melepas rindu mereka satu sama lain.

Dan selanjutkan seimajinasi kalian aja.

TBC/END?

HEHEHE KALI INI SEDIKIT.

TYPO BAGIAN DARI SENI.

idol (taeren) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang