idol (taeren) ✔

스물 둘

Sebulan berlalu sekarang pria itu sudah menginjakkan kakinya ke korea, sudah lama sekali dia tidak menapakkan kakinya di negeri itu.

Berjalan sembari mendorong koper miliknya dengan santai, ya dia ingin bersenang senang dulu sejenak, karena dia sudah lupa sejak kapan dia bisa bersenang senang.

"Kamu sudah kembali?" Tanya seorang lelaki yang tiba tiba menghampirinya.

"Kenapa kamu tau aku kembali?" Lelaki itu merasa kebingungan sebab dia tidak mengatakan ke teman atau kenalannya kalau dia akan kembali ke korea hari ini.

"Appamu yang memberitahuku, kenapa kamu gak mau ku jemput?"

"Ck, udah ayok pergi di mana mobilmu"

"Di depan la gak mungkin aku mengendarai sampai ke dalam" kata teman dari lelaki itu dengan nada malasnya.

Mereka berdua segera ke dalam mobil dan meninggalkan  bandara menuju ke apartemen.

"Masih sama..."

"Ya tentu saja aku yang selalu menjaganya, ck kamu berhutang banyak kepadaku lee lain kali harus mentraktirku makan"

"Kamu tidak memindahkan sembarangan kan barang barangku?" Tanya curiga lelaki bermarga lee itu.

"Tentu saja aku tau kalau aku memindahkan barangmu kamu akan mengamuk dan tak mau menggajiku" ucap malas lelaki itu.

"Makasi john"

"Ya kamu memang harus berterima kasih kepadaku karena menjaga apartemenmu sangat tidak mudah kamu tau"

--kalau begitu aku pergi dulu kamu segera bereskan barang barangmu aku belikan makan dulu" setelah itu john atau di kenal johnny seo segera keluar dari apartemen milik lee atau lee taeyong.

"Kamu di mana sekarang, aku akan mencarimu dan maaf...." ucap taeyong dengan tatapan sedih, dia sebenarnya tidak ingin seperti ini dan bahkan dia tidak kepikiran akan seperti ini ceritanya.

Appanya menyuruhnya belajar bisnis, karir idolnya lenyap dalam sekejap mata, bahkan dia dulu sempat membaca di internet bahwa lelaki yang dia cintai sudah tidak menjadi seorang idol lagi, hancur semua hancur, taeyong selalu menyalahkan dirinya atas kejadian ini semua, dan masalah dia tidak membalas chat renjun dikarenakan ponselnya yang lama di sita oleh orang tuanya dan baru dia dapatkan 4 bulan yang lalu.

Hatinya hancur ketika mendengar vn yang di kirim oleh renjun, ketika dia hendak menghubungi renjun ternyata renjun sudah mengganti nomor miliknya.

"Renjun-a maaf, maafkan aku.... aku akan menemuimu sesegera mungkin aku harap kamu tidak membenciku.."

*****

Di sisi lain terlihat seorang lelaki mungil cantik yang berjalan santai dengan membawa beberapa barang di tangan lentiknya.

Langkah kakinya terhenti dan sekarang mata yang menatap ke langit biru "Hah....sudah berapa tahun dan kamu tidak kunjung muncul juga, sebenarnya ada apa, kenapa semua menjadi seperti ini dan kenapa aku tetap mencintaimu" ucap lelaki itu dengan tatapan senduh, dari tatapan itu sudah dapat di pastikan sudah banyak rasa sakit yang dia terima selama ini.

"Aku harap kau segera muncul dan apa aku juga bisa berharap kalau kamu masih mengingatku, mencintaiku, menyayangiku seperti dulu?"

"Yak! Gege apa kamu ingin terus melamun, aku menunggumu dari tadi di rumah dan ternyata kamu melamun di pinggir jalan?"

"Ah chenle kenapa kamu ada di sini?" Tanya lelaki cantik itu kepada adiknya yang bernama chenle.

"Ck gimana aku bisa bersantai ketika gege dari tadi tidak pulang ke rumah" marah chenle, tentu saja dia marah lebih tepatnya agak kesel pada kakaknya yang bernama huang renjun itu. Bagaimana bisa gegenya itu melamun di pinggir jalan kalau di culik gimana?.

"Hihihihi maafkan gege adek manis, ayok kita pulang" ajak renjun sembari merangkul pundak sang adik.

Chenle tidak bodoh akan tatapan sedih gegenya itu, mau sehebat apapun renjun menyembunyikan itu chenle pasti akan selalu mengetahuinya, chenle hanya bisa berharap renjun kembali seperti 5 tahun yang lalu chenle tidak suka sifat gegenya yang lebih pendiam.

*****

"Gimana kamu sudah menemukannya?" Tanya johnny kepada taeyong yang sibuk mencari lokasi renjun sampai saat ini, mungkin taeyong sudah 1 bulan menetap di korea dan 1 bulan itu pula dia keluar menggunakan masker kalau tidak dia yakin semua orang akan menyerbunya dengan berbagai macam pertanyaan yang tidak berguna bagi taeyong.

Taeyong hanya menggelengkan kepala tanda dia hari ini juga tidak dapat menemukan sang belahan hatinya, taeyong sebenarnya juga takut kalau renjun sudah memiliki seseorang sebagai penggantinya.

"Kamu ingin cari sampai kapan taeyong-a?" Johnny juga merasa iba kepada temannya ini.

"Sampai aku benar benar menemukan lokasinya john" ucap taeyong dengan yakin tanda dia tetap akan semangat demi seorang huang renjun, dia akan melakukan segalanya, ya segala galanya.

"Serah, tapi apa kamu tidak ingin beristirahat sejenak?"

"Tidak john aku harus segera menemui renjun"

"Baiklah. Sekarang kamu ingin memesan apa, biar ku pesankan"

"Tidak perlu aku tidak lapar"

Taeyong terus berfokus hingga di mana saat saat yang dia nantikan sudah muncul yaitu keberadaan renjun, di lokasi itu renjun terlihat menetap di jepang tokyo.

"Aku sudah menemukannya, aku sudah menemukannya" teriak taeyong senang, johnny hanya bisa memberikan senyum tipisnya, dia senang juga ketika melihat temannya tidak murung lagi, dan dia barharap pasangan itu akan terus bersama selama lamanya.

"Sekarang aku akan bergegas pergi, apa kamu ingin ikut?" Tawar taeyong ke johnny.

"Tidak, kamu sendiri saja aku masih ada urusan"

"Em" setelah itu taeyong langsung bergegas mengambil keperluannya untuk berangkat besok pagi.

Hari ini taeyong sudah sampai di jepang bukan untuk bisnis melainkan menemui belahan hatinya, lagian appanya juga menyetujui jadi untuk saat ini appanya tetap akan melakukan bisnisnya terlebih dahulu tunggu masalah taeyong selesai baru taeyong yang akan menggantikan appanya.

"Aku akan segera menemukanmu renjun, dan kita akan bersama selamanya dan juga aku akan menjelaskan kepada seluruh dunia tentang aku yang hilang tanpa kabar bukan karena mu tapi karena keinginanku sendiri" jelas terlihat wajah taeyong yang sangat bahagia, dia berharap sesegera mungkin menemui renjun di negeri ini.

TBC

TYPO BAGIAN DARI SENI

MAKIN G NYAMBUNG Y