6. Bodoh

596 80 24
                                        

Padahal Yeonni ingin merevisi semua sketsanya tsb. Tapi, nihil. Ia sama sekali tidak bisa fokus, apalagi setiap membayangkan gadis yg berdiri di samping Jungkook itu.

Apa mungkin mereka sudah bersama? Ya, tentu saja bukan. Dengan pria seperti Jungkook, gadis mana yg tidak ingin berada di dekapannya.

Bahkan, Yeonni juga--uhuk

Tapi, Jungkook bener bener brengsek ya? Bila benar ia sudah memiliki kekasih, seharusnya ia memberitahuku bukan? Dengan begitu aku--

Tidak, walaupun aku tau, rasanya aku juga gak bakal menolaknya hari itu.

Karna, akulah yg memulainya duluan.

Aku... menginginkannya.

Ya, Yeonni sadar tak seharusnya ia sakit hati.

Tapi, ia sama sekali tidak bisa mengontrol perasaannya sendiri.

Bukankah Jungkook sudah mengatakannya dengan jelas hari itu, kalau ia melakukannya hanya untuk dijadikan referensi saja.

Ia... sama sekali tidak menyukaiku lagi.

Ya kan?

Ya juga, siapa Jungkook? bagaimana mungkin ia belum move on sampai sekarang. Yg ada... aku kali yg gak bisa move on!

"Hahhh... kenapa hidupmu seperti ini, Yeon!"

Ketika Yeonni sedang mengurutu sendirian di apartemennya, tiba tiba saja seseorang pun memencet bell apartemennya tsb.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, siapa juga yg datang malam malam begini? Awalnya Yeonni sama sekali tidak ingin mempedulikannya, sampai ada pesan masuk dan ternyata itu dari Jungkook.

Dari : Jungkook.
Tolong bukakan pintu, aku di luar.

Yeonni pun terkejut dan langsung membuka pintu apartemennya tsb.

"Kook, kenapa... kenapa kamu bisa berada disini?" Yeonni masih kesal sebenarnya.

Jujur saja, Jungkook sama sekali tidak mengerti kenapa ia seperti ini, bukankah seharusnya ia yg kesal ya?

Gadis ini tidak pernah membalas serta menjawab panggilannya setelah hari itu. Itulah kenapa akhirnya ia mencuri biodata Yeonni dan menemukan alamat rumahnya juga.

Dasar Jungkook!

"Apakah masih perlu ditanya lagi, pastinya karna... aku merindukanmu hehe." Jungkook pun masuk ke dalam apartemennya Yeonni dan langsung menutup pintu.

Yeonni nampak gugup dan berjalan mundur.

Sampai akhirnya jatuh ke atas kasurnya sendiri dan Jungkook pun langsung menindih di atasnya.

"Yah! Apa yg ingin kamu lakukan?"

"Aku tau kamu juga tidak bisa melupakan kejadian hari itu, noona. Makanya, kamu mengambarku dengan perasaan se-sensual itu. Ya kan? Hehe. Aku mengerti, noona. Karna, aku juga sama sepertimu. Aku juga... menginginkanmu." Jungkook langsung melumat bibir Yeonni, lalu menjilati lehernya, telinganya.

Bukan itu saja, tangannya juga bergerak cepat masuk ke dalam kaos oblong Yeonni dan hendak melepas pengait branya tsb.

Awalnya Yeonni memang sempat terbuai. Tapi, setelah ia mengingat wajah Junghee, ia pun langsung mendorong jauh tubuh Jungkook.

"Aku bilang hentikan, Jungkook! Aku tidak mau! Dasar pria brengsek!" Teriaknya juga.

Ya, Yeonni kesal.

[M] Posesif ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang