Ari benar-benar sudah di puncak emosi nya. Ia menarik Rafael secara paksa dan membawanya ke apartement. Di perjalanan, Rafael tak henti-hentinya menangis dan merutuki kebodohannya. Saat mobil berhenti, Ari langsung menarik tangan Rafael dan menekan password apartement nya buru-buru. Pintu terbuka, dan ia langsung membawa Rafael ke kamar dan mendorongnya telentang di kasur. Ia menyiapkan alat untuk menghukum Rafael di laci. Ari langsung menelanjangi Rafael begitu saja dan mengikat kedua tangan Rafael di sisi kanan dan kiri ranjang. Ari memberi Rafael obat sedangkan Rafael hanya pasrah sembari menangis.
"Minum." Perintah Ari sedangkan Rafael menggeleng.
Karena tidak sabar, Ari langsung menjepit hidung Rafael hingga Rafael membuka mulut. Ari tak menyianyiakan kesempatan ini, ia langsung memasukkan obat Approdhict alias Obat Perangsang dosis tinggi. Rafael pun gelagapan dan mau tak mau harus menelan obat itu. Ari tersenyum puas melihat semburat merah di kedua pipi Rafael.
"Kamu tunggu sini. Saya akan pergi sebentar." Ucap Ari sembari menepuk-nepuk pipi Rafael.
Rafael hanya menatap Ari dengan sayu dan mulut terbuka. Saat Ari sudah keluar dari kamar, Rafael merasa panas di tubuhnya. Ia merasa ingin di sentuh dan karena keinginan itulah ia menggeliatkan tubuhnya agar ia merasa puas tapi ternyata tubuhnya semakin panas. Ari kembali ke kamar dan melihat Rafael sudah menggeliat kepanasan. Ari mendekat dan mengusap pipi Rafael.
"Ingin sesuatu baby?" ucap Ari sambil memainkan nipel Rafael membuat Rafael mendesah tak karuan.
"Aahh mom sshh eungh t-touch me mom aahh." desah Rafael sambil menggeliatkan tubuhnya supaya mendekat ke Ari.
Ari pun langsung mengungkung Rafael dan melumat bibir Rafael lembut. Ia memasukkan lidahnya dengan mudah dan mulai membelit lidah Rafael. Tangannya pun tak tinggal diam. Tangannya mulai memainkan kedua nipel Rafael secara bersamaan seperti menekan, memelintir, bahkan mencubit dengan gemas.
"eungh mpphh aahh ouh eumph" desah Rafael tertahan karena masih beradu mulut dengan Ari.
Ciuman Ari turun ke leher. Ia memberi kissmark samar dan membuat Rafael mendesah tak karuan. Ia menurunkan kembali ciumannya ke arah dada Rafael dan tak tanggung saja, ia menyedot dan mengulum nipel Rafael bak seorang bayi yang kehausan sedangkan tangannya memanjakan penis milik Rafael yang sudah menegang.
"Mom aahh aahh eungh sshh aahh mommy ouh ke-kenapa nikmat aahh" Racau Rafael.
Ari menciumi perut Rafael lalu turun ke bawah. Ia menyiapkan vribator yang sudah ia oleskan lub. Ari pun langsung mengubah posisi Rafael menjadi tengkurap dan menampar belahan pantat Rafael.
"Hitung baby." Ucap Ari dengan deep voice nya. Rafael hanya diam menandakan kalau dia siap menerima semua hukuman nya.
"PLAK !"
"Aakkhh satu."
"PLAK !"
"Aakkhh d-dua hiks."
"PLAK PLAK !"
"Aakkhhh aahh mommyy!" Teriak Rafael di selingi dengan klimaks nya. Ari menyeringai tipis.
"Wow kau bisa keluar hanya dengan tamparan saya? Lil slut.." Ucap Ari di telinga Rafael membuat Rafael menegang.
"PLAK !"
"Aakkhh mom."
Skip
"PLAK PLAK PLAK !"
"Aakkhh sakit mommy hiks ampun hiks." Ucap Rafael sambil menangis. Ari tersenyum puas melihat bekas tamparan di belahan pantat Rafael.
"Kau akan mengingat hal ini Rafa. Oh Shit baby. I like your body." Ucap Ari sedangkan Rafael semakin menangis mendengar dirty talk Ari.
Jari Ari perlahan mengusap ujung kepala junior Rafael yang membuat Rafael kembali terangsang bahkan Junior Rafael menegang seketika. Ari pun membalik posisi Rafael seperti semula dan mulai mengulum junior Rafael seperti ia mengulum permen. Rafael sudah kualahan menghadapi rangsangan yang ia terima dari Ari. Ari merasa bahwa Rafael akan cum, ia langsung menghisap junior Rafael kuat.
"Mom aahh mom sshh s-stop aahh plis eungh aahh aaaakkkhhhh..." teriak Rafael kala mendapat pelepasan nya yang kedua kalinya. Apa kalian fikir ini sudah selesai? Ya bagi Ari ini sudah selesai tapi tidak dengan besok.
"Ini belum selesai baby. Besok akan tetap ada hukuman untukmu bukan kenikmatan melainkan sesuatu yang tidak akan pernah kau lupakan." Ucap Ari pelan sambil mengusap punggung Rafael yang sudah tertidur karena terlalu lelah.
Keesokan Pagi nya
Ari terbangun lebih dulu dan melihat Rafael masih tertidur pulas. Ia menjadi tak tega untuk melanjutkan hukuman tersebut. Ari langsung mandi dan bersiap untuk ke kantor. Saat selesai mandi, ia melihat Rafael sudah terbangun dan menunduk kala Ari menatapnya balik.
"Segeralah bersiap. Mommy tunggu di bawah." Perintak mutlak Ari keluar begitu saja.
"B - baik mom." Jawab Rafael sedikit ketakutan kala ia ingat kejadian semalam.
Ari langsung turun ke bawah dan menunggu Rafael untuk sarapan. Sedangkan Rafael langsung mandi dan bersiap karena takut membuat Ari menunggu lama. Ia langsung turun dan duduk di depan Ari. Mereka pun langsung memulai sarapan mereka dengan khidmat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
-TBC-
Nah jadi apa yaaa...
Penasaran nggak? Penasaran nggak? Pasti kan ya wkwk.
Jangan lupa buat vote dan coment yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bos My Buthcy [REVISI]
FantasyBagaimana jika Bos mu yang cantik menawan dan selalu di kagumi para pria ternyata seorang Buthcy yang selalu mendominasi dalam permainan Sex dari Vanilla Sex hingga BDSM Inilah kisah seorang pria tulen yang rela menjadi Uke bos nya demi bertahan di...