Be Mine

2.7K 143 7
                                    

1 Minggu Kemudian

"Bu Ari ini dokumen yang anda minta tadi pagi." Ucap salah satu karyawan terhadap Ari. Ari muak melihat karyawan yang pakaian terbuka seperti Jalang.

"Letak kan di meja saya dan kamu bisa pergi. Untuk kedepan nya gunakan baju yang benar saat di kantor kamu disini saya gaji untuk bekerja bukan menggoda Rafael ataupun karyawan laki-laki semua direksi. Saya tau kamu memiliki body gitar spanyol tapi utamakan etika berpakaian kamu." ucap Ari membuat karyawan itu menunduk sembari mengepalkan tangannya.

"Saya minta maaf bu Ari kalau begitu saya permisi untuk melanjutkan pekerjaan saya." ucap karyawan tersebut lalu pergi tanpa menunggu izin dari Ari.

"Bitch." umpat Ari pelan lalu membaca laporan keuangan. Rafael mendekati Ari dan meneliti laporan tersebut.

"Mom stop it. Ini janggal mom." ucap Rafael mengejutkan Ari.

"Maksud nya sayang?" tanya Ari sedangkan Rafael langsung memasang flashdisk dan menampilkan data yang sebenarnya.

"Bukankah harusnya seperti ini mom? Kenapa ini jadi sangat menurun padahal perusahaan mom baik-baik saja kerja sama dari perusahaan luar negeri dan anak cabang pun lancar mom." ucap Rafael membuat Ari terdiam. Ia meneliti lagi dan tangan nya meremat laporan yang ia pegang.

Eits pasti kalian bingung kan kenapa Rafael bisa berada di kantor bukan kah Rafael masih di Rumah Sakit jadi Rafael ini sudah merengek untuk pulang kalian tau lah ya bau Rumah Sakit itu seperti apa jadi Ari memilih untuk menuruti keinginan bayi besarnya kan dia sudah bucin sama Rafael. Oke back to story.

Ari langsung berdiri dan menuju ke ruang devisi keuangan sedangkan Rafael mencabut flashdisk tadi dan mengikuti Ari dari belakang. Rafael takut emosi Ari tidak terkontrol dan berakhir karyawan tersebut tak bernyawa. Ia melaporkan hal ini ke Bianca dan Anggun melalui Pesan siaran di whatsapp nya. Ari sudah sampai ke ruang devisi keuangan dan mendengar suara desahan. Tanpa berfikir panjang, ia langsung mendobrak pintu tersebut dan terlihat 2 sejoli yang terkejut melihat Ari dan Rafael. Sang pria langsung merapikan penampilannya dan pergi begitu saja setelah membisikkan sesuatu kepada Ari.

"Wanita itu menggodaku duluan sama seperti dia ke Rafa agar tindakan korupsi nya tertutupi." bisik pria itu.

"Bitch tetaplah bitch. Right?" ucap Ari sembari tersenyum miring.

"S - saya bisa jelaskan bu. S - saya di suruh tuan Rafa u - untuk seperti ini agar bu Ari marah terhadap saya." ucap wanita itu sebut saja Nathalia berusaha menfitnah Rafael karena ia di tolak berkali-kali oleh Rafael.

"Hei kau menuduhku? Apa buktinya aku menyuruhmu begitu. Kau bahkan memaksa ku dan menggoda ku dengan tubuh kotormu itu dasar wanita gila." ucap Rafael membuat Ari semakin tersulut emosi.

"Kau fikir aku percaya omong kosongmu nona Nathalia? Kau memaksa Rafa untuk berhubungan badan dan kau juga menggoda Rafa agar perbuatan kotormu tertutupi? Kau salah besar nona. Justru Rafa menunjukkan padaku dan kau tidak akan bisa lari dariku." Ucap Ari dingin sembari menatap Nathalia tajam.

"S - saya..." ucap Nathalia gugup. Saat itu juga Bianca dan Anggun datang.

"Ada apa ini kak? Kenapa dia telanjang gitu?" tanya Bianca penasaran.

"Kebetulan kalian datang. Aku butuh bantuan kalian berdua. Kalian suruh anak buah kita untuk menggilir bitch ini setelah itu letakkan dia di bar milik ku jadikan dia jalang disana. Ingat, siksa dia dengan siksaan psikologis jika dia memberontak." Ucap Ari terhadap Bianca dan Anggun.

Ari langsung pergi ke ruangan nya di ikuti Rafael sedangkan Bianca dan Anggun melaksanakan perintah Ari. Mereka berdua langsung duduk di kursi masing-masing. Rafael merasa Ari masih sangat emosi akan kejadian tadi.

"M - mommy eum Rafa buatin susu coklat hangat ya biar mommy sedikit tenang." ucap Rafael sembari berdiri. Ari memegang tangannya.

"Mommy masih trauma kejadian seminggu yang lalu jadi kamu diam disini nggak perlu kemana-mana. Mommy hanya butuh ini saja." ucap Ari sembari menarik Rafael untuk duduk di pangkuannya dan memeluknya.

"Makasih mom tadi mom lebih percaya Rafa ketimbang bitch itu." ucap Rafael sembari mengusap kepala Ari pelan dan lembut.

Ari hanya mengangguk sebagai jawabannya. Rafael pun menaruh kepalanya ke pundak Ari dan menguap pelan. Kini posisi terbalik dimana Rafael yang memeluk Ari dan Ari mengusap kepala Rafael pelan.

Ari melepaskan pelukan tersebut membuat Rafael menatapnya dengan tanda tanya. Ari tersenyum pada Rafael lalu Ari merogoh kantung jas yang dikenakannya kemudian mengambil sesuatu dari dalam sana.

Ari mengambil sebuah kotak berbulu halus berawarna hitam berbentuk bulat, ia membuka kotak tersebut di dalam nya terdapat kalung berwarna hitam dengan liontin bulan sabit serta bulan purnama berwarna hitam yang di padukan dengan warna biru.

"Saya orang yang simple dan berkata seadanya jadi... Will you be mine?" tanya Ari dengan tatapan lembut

"Yes, I will" ucap Rafael yang masih terkejut akan ini semua

Bianca dan yang lainnya sudah menunggu dan melihat semuanya dari kaca besar yang tidak di tutup oleh tirai semua menatap dengan tatapan gembira

Ari mengambil kalung itu, meletakan tempatnya di jasnya kembali dan memakaikan kalung tersebut di leher jenjang pria manis di hadapannya

"Cantik" ucapan tulus itu lolos dari belah bibir Ari

"Cieeeee" Suara tersebut berasal dari orang orang yang di luar sana yang sedang melihat keadaan bos mereka dengan sekertaris nya ah ralat calon suami kecil bos mereka

Rafael yang mendengar sorakan itu segera menyembunyikan wajah memerahnya di dada Ari dengan Ari yang tersenyum lembut dan mengusap kepala calon suami kecil nya ini

"Kalian akan saya terakraktir untuk hari ini, jadi silahkan berpesta di hall bawah" ucap Ari

Seluruh karyawan bersorak cepat kemudian bertepuk tangan dan segera mungkin berlari ke hall bawah, ingatkan mereka bahwa akan ada banyak tugas yang melelahkan setelah ini semua.

"I love you Mom" ucap Rafael pelan

"Love you too baby" Ari membalas dengan kecupan di bibir ranum Rafael yang membuat si empunya malu-malu.

"Aku yakin di balik penderitaanku di panti dulu hingga aku lulus akan ada kebahagiaan yang di siapkan tuhan Yesus. Terima kasih tuhan." Ucap Rafael dalam hati.

"Aku memang kasar, kejam, dan egois tapi ketika bersama nya hidup ku lebih berwarna dan aku akhirnya tau tujuanku hidup untuk kedepannya. Terima kasih tuhan kau memberikan malaikat tak bersayap ini padaku. Tuhan Yesus, aku siap menerima hukuman darimu jika aku menyakiti malaikatmu ini." ucap Ari dalam hati.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-TBC-

Hay gessss maaf ya baru up baru selesai urusan rl maupun virtual ini juga yang ending hasil pemikiran adik virtual ku Chayara. Btw gimana kondisi kalian? Sehat-sehat bukan? Tetap jaga kondisi dan jaga pola makan oke? New story memang ada meybe 2 ya tapi liat nanti yaaa.

Jangan lupa Vote + Coment nya ya para riders tersayang. See you

My Bos My Buthcy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang