Bertemu Calon Mertua

2K 115 3
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB dimana para karyawan Ari sudah di izinkan pulang begitupula dengan dua sejoli ini. Mereka sudah berjalan menuju mobil dan pergi untuk pulang. Di dalam mobil, Rafael menyandarkan kepalanya ke pundak Ari sedangkan Ari mengusap kepala Rafael pelan.

"Mommy terimakasih sudah membalas cinta nya Rafa. Rafa bahagia banget hari ini." ucap Rafael sedangkan Ari terkekeh pelan.

"Harusnya mom yang bahagia sayang karena kamu mau nerima mommy yandere mu ini." ucap Ari sambil mencium puncak kepala Rafael.

Rafael menatap dan entah siapa yang memulai tapi kini kedua bibir mereka saling melumat satu sama lain. Mobil sudah terparkir di depan gedung Apartement hal itu membuat mereka menglepaskan ciuman mereka dan Ari langsung menggendong Rafael.

"Minggu depan kita menikah sayang." Bisik Ari sedangkan Rafael terkejut.

"Bagaimana dengan orang tua mommy? Bagaimana jika mereka tidak menerima ku? Bagaimana jika–"

"Kamu tenang saja sayang. Kamu tidak tau saja mereka seperti apa." Ucap Ari memotong ucapan Rafael sembari mengusap kepala Rafael pelan.

Mereka pun langsung masuk setelah menekan password dan Ari terkejut melihat orang tuanya datang di sebelahnya sudah ada Bianca disana.

"What the fuck? Kenapa kalian datang nggak bilang aku? Bianca apa maksudnya ini?" Tanya Ari sedangkan Rafael sudah berusaha turun namun di cegah oleh Ari.

"Hey Calm Down sayang Mommy cuma mau ketemu sama calon menanti mommy apa salah hm? Lagian Daddy mu sudah tidak sabar bertemu dengan pria manis di gendongan mu itu." Ucap Evelyn as Mama Ari dan Bianca.

"Mom kan yang pengen ketemu itu mommy bukan daddy kok daddy yang di bawa-bawa?" Tanya Samudra as Papa Ari dan Bianca.

"Daddy diem mau jatah nya hilang selama 1 bulan?" tanya Evelyn.

"Ampun mom peace.." Ucap Samudra.

"Jadi kalian mau bertemu Rafa atau mau berdebat?" Tanya Bianca sembari memainkan pipi Rafael.

"Masih sayang tangan ngga dek? Kalau nggak kakak bisa mematahkan tangan mu itu sekarang." Ucap Ari dingin sedangkan Bianca hanya nyengir.

"Ayo sini manis kenalan sama Mom sama Dad tenang saja kami sudah jinak."Ucap Evelyn membuat Rafael menatap nya.

"E - emang tante sama om b - belum jinak?" Tanya Rafael dan hal itu membuat Ari tertawa. Hei moment langka Ari tertawa di hadapan keluarga nya.

"Ini serius Ari anakku? Dia tertawa di hadapanku? Ya tuhan terimakasih banyak karena engkau telah mempertemukan anak ku dengan Rafa." Ucap Evelyn pelan dan terharu.

"Ari sayang terus lah seperti ini nak. Daddy bahagia melihat perubahan mu. Rafael terimakasih karena kau sudah mengubah putri Yandere ku menjadi manusia normal." Ucap Samudra lirih yang di dengar Bianca.

"Maaf dad tapi kak Ari normal sejak lahir tidak ada cacat sedikit pun ya walaupun cacat dalam sosialisasi tapi dia normal kok dad. Bahkan perusahaan nya berkembang terus." Ucap Bianca polos dan mendapat jitakan sayang dari daddy nya.

"Maksud mereka itu mereka ingin beradaptasi sama kamu sayang kalau jinak sih sudah sejak mereka lahir sayang." Ucap Ari sembari mengecup kening Rafael.

Mereka merasakan perubahan pada diri Ari dan mereka bahagia karena Ari telah bertemu dengan Rafael. Ya mereka tau status Rafael sebenarnya dan mereka tidak memperdulikan apapun yang terpenting bagi mereka adalah anaknya bisa menjadi sosok yang lebih baik. Mereka berbicara hingga malam hingga akhirnya orang tua beserta Bianca pamit pulang dengan alasan ada urusan penting. Setelah mereka pergi, kedua sejoli ini langsung membersihkan diri dan mulai rutinitas mereka yaitu memeluk satu sama lain alias cuddle.

"Rafa nggak nyangka kalau mom dan dad mau nerima Rafa. Uh Rafa kira mereka nggak akan suka sama Rafa karena Rafa anak yatim." Ucap Rafael pelan namun masih terdengar oleh Ari.

"Kata siapa hm? Mereka menerima mu karena kamu istimewa sayang. Kamu adalah sosok malaikat yang tuhan berikan padaku jadi jangan kamu merasa dirimu nggak pantas bersama mommy okey?" Ucap Ari sembari mengusap kepala Rafael pelan.

"Iya juga ya mom tapi Rafa bersyukur untuk hari ini. Makasih ya mom." ucap Rafael

"kkk baiklah sekarang ayo kita tidur bayi besar." ucap Ari di selingi kekehan.

"I Love You Mommy." Ucap Rafael

"I Love You too Baby boy." Ucap Ari lalu membawa Rafael ke ciuman penuh nafsu sedangkan Rafael hanya pasrah sembari mengalungkan tangan nya ke leher Ari.

Mereka bergulat lidah selama beberapa menit dan Ari mengakhiri guna merasakan tepukan di pundaknya dan akhirnya mereka pun tertidur.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-TBC-

Oke spoilernya gantung dulu ya wkwk...
Kira-kira udah berapa lama ya aku gak up ini aduh maaf ya.
Jangan lupa vote dan komen ya see you next capter.

My Bos My Buthcy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang