› 〉 📂 .ೃthree ♡

26 6 1
                                    

━━━━━━࿐ ࿔*:・゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━࿐ ࿔*:・゚

"Wah.." desisnya kagum.

Tatanan tinggi bernuansa kelabu menguasai sorot perhatian. Tak sedetik pun matanya memandang sosok lain, hanya bentuk gedung kelabu yang menjadi tempat pembuktian janji. Nampak dari luar, suasana di dalam gedung lumayan ramai. Tak biasanya pertunjukan musik klasik akan didatangi banyak orang seperti ini.

Seperti sebelumnya, dalam sesaat monolog imajinasinya melebur. Hadirnya eksistensi sang gadis membuatnya sedikit tersentak.

"Pagi, Saihara-kun!"

Atensi mengarah tepat pada sumber suara, visual berbalut nuansa putih mendekat ke arahnya. Nampak dengan pakaian non-formal membuat sang lelaki bertanya, "memang acara formal seperti ini diijinkan menggunakan pakaian seperti itu?"

Dalam benaknya bermonolog, kalau memang begitu untuk apa dia menghabiskan waktu berjam-jam dijebak bimbang akan mengenakan pakaian yang cocok?

"Pagi, Akamatsu-san." Monolog berhenti, buih pertanyaan hilang dalam benak.

Kedua insan berhadapan satu sama lain, diterpa sejuk desis alam dan antara hilir-mudik manusia yang menghantui bangunan.

"Maaf, baru sampai?"

"Ah, iya." Sang empu menggaruk tengkuk, mengira dia memang terlambat.

"Apa aku terlambat?" Kembali melanjutkan percakapan, diri memutuskan untuk memastikan ia datang tepat waktu.

"Tidak, tidak! Acara baru di mulai 30 menit lagi."

Sang gadis terkekeh, kemudian meringis dalam sekejap waktu membuat Saihara terkejut. Sebelum satu kata pertanyaan keluar dari mulutnya, Akamatsu mendahuluinya, "aku sangat gugup!" dengan suara lantang.

Kelak dirinya bertanya, hal apa yang membuat sang gadis gelisah seperti itu?

"Aku gugup, aku takut nanti aku akan melakukan kesalahan!"

Tepat saatnya, angin berdesir kencang—menghempas helaian rambut yang berada pada jalurnya bagai susunan rollercoaster yang menembus bidang dengan bebas.

Saihara di sana hendak membuka mulut, mengucapkan dorongan untuk menghilangkan gelisah yang bertengger pada pundak sang gadis.

"Ah! Sebentar lagi acaranya akan mulai. Ayo, Saihara-kun!"

Lengannya tercengkram, ditarik raganya menuju arah pintu gedung dengan cepat. Punggungnya nampak jelas membelakanginya, di tutup helai rambut blonde halus yang menari menyatu dengan suasana sakura, berhembus dengan angin bebas.

Akamatsu nampak indah pada lukis ekor matanya.

━━━━━━࿐ ࿔*:・゚

━━━━━━࿐ ࿔*:・゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𖥔 𝐈𝐑𝐈𝐃𝐄𝐒𝐂𝐄𝐍𝐓 ۪  ⊹  ˑ   𝘀𝗮𝗶𝗺𝗮𝘁𝘀𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang