› 〉 📂 .ೃfive♡

40 5 2
                                    

★₊˚ When you fall in love, the wholeworld will be more colorfull "━━━━━━࿐ ࿔*:・゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★₊˚ When you fall in love, the whole
world will be more colorfull "
━━━━━━࿐ ࿔*:・゚

Pancarona oranye melukis kontras pada lembayung angkasa, memanjakan tatapan sepanjang mata memandang objek tujuan. Gadis bernotabene tumpahan senja ini benar-benar mengalihkan pandangannya, hingga tanpa disadari pemuda ini telah menjadikan visual sang gadis sebagai patokan objek utama.

Tak sekejap pun manik memandang visual lain, hanya tertuju pada gadis dengan marga Akamatsu yang terduduk di hadapannya. Memang Saihara mengakuinya, gadis ini indah. Terlalu indah sampai seisi alam terlena padanya.

Lihat saja, visualnya saja nampak sangat indah dibawah tumpahan adiwarna senja.

Momen sederhana seperti saat ini; menghabiskan waktu bersama dalam cafe, menikmati kopi seraya menampaki matahari perlahan menghilang saja tak membuat aura indah Akamatsu menipis.

Tanpa Saihara sadari, sebenarnya ia tertarik dengan Akamatsu. Ia kagum dengan sosoknya, nyaman dengan keberadaan Akamatsu yang selalu berada di sampingnya selama seharian ini. Degupan aneh kian menghantuinya kala melalui momen bersama, rasa aneh menggebu-gebu dalam jiwanya.

Rasa yang aneh, namun ia nyaman dibuatnya.

"Hari ini benar-benar menyenangkan!"

Sejenak tersentak, rangkaian pujian yang terpatri dalam benak terpecah seketika Akamatsu membuka mulut.

"Akamatsu-san, benar-benar tidak apa-apa?"

"Apanya?"

"Tentang kompetisi tadi."

Kembali teringat pada situasi tersebut, Akamatsu salah memainkan instrumen saat itu. Hal itu valid membuatnya terdiskualifikasi oleh juri penilai, namun Akamatsu tetap memainkan instrumen yang salah hingga akhir.

Akamatsu hanya diam selepas Saihara menanyakannya, ia menyeruput minumannya sejenak. Mengulur waktu.

"Aku sengaja tidak mengatakannya tadi." Sosoknya tertawa, wajahnya sama sekali tak melukiskan setitik keputusasaan menerima kenyataan diskualifikasinya dia dari kompetisi.

Membuat Saihara bingung juga khawatir. Apa benar Akamatsu tidak mengapa? Ia mengerti gadis ini sangat mencintai piano, dan menerima kegagalan itu jelas bukan hal yang mudah.

"Sejak awal aku sengaja memainkan instrumen itu, aku sengaja membuatnya salah."

Mengapa? Jelas hal itu menjadi kata pertama yang akan keluar dari mulut Saihara.

𖥔 𝐈𝐑𝐈𝐃𝐄𝐒𝐂𝐄𝐍𝐓 ۪  ⊹  ˑ   𝘀𝗮𝗶𝗺𝗮𝘁𝘀𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang