002.{°LUKA°}

58 63 39
                                    

"aduh buruknya hidup gw!!".

"Pagi pagi , harus bangun!".

"Bosenlah kesekolah mulu".

"Eh tadi gw mimpi apa ya? Berasaan enak bener , tapi apa?"

"Heran dah gw , pas mimpi buruk ingetnya 4 hari , pas mimpi enak bangun bangun dah lupa"

Ria terus menggerutu sambil berjalan menuju kamar mandi untuk malakukan ritual bersih bersih . Setelah 30 menit berlalu , Ria keluar dengan pakaian olahraga dan rambut yang masih basah . 30 menit lamanya hanya di lakukan untuk mandi saja , 10 menit ngelamun ngumpulin mental , 10 menit main air sama sabun , 10 menit mandi , dan semua aktivitas di lakukan sambil ngedumel gak jelas .
Ria duduk di kursi depan cermin , dia menatap dirinya sendiri dan mengeringkan serta merapikan rambutnya . Setelah rambut , ria mengambil sedikit bedak dan mengoleskan pada wajahnya .
Setelah selesai Ria beranjak memakai sepatu dan keluar kamar untuk sarapan setelah mengambil tas .

Skip...

Sebuah motor berhenti di depan gerbang sekolah , Ria yang saat itu baru memasuki gerbang sekolah melihat ke arah motor itu , sosok familiar sedang menyembunyikan wajahnya di balik helm hitamnya . Ria berdiri mematung menatap sosok tersebut sedangkan sosok tersebut langsung menyalakan motornya dan melakukannya dengan sangat kencang . Ria masih mencoba mengingat siapa dia? Kenapa sosoknya sangat familiar .
Saat itu juga bel sekolah berbunyi , dan semua murid masuk ke kelas masing masing . Ria berjalan ke kelasnya .

"Siapa cowo tadi?".

Ria hanya memikirkan siapa sosok pria dengan motor besar berwarna hitam , pria itu sungguh sangat familiar di pikiran Ria , dia mencoba ngegingat siapa pria itu? Apa hubungannya dengan dirinya . Apa dia salah satu korban Ria , atau teman lama atau siapa? .

"Ria!". Bu susi guru bahasa menegur Ria yang melamun dan tidak memperhatikan dirinya . "Jika kamu tidak bisa fokus kamu bisa keluar". Ria saat itu kesal dan marah , kenapa? Ria adalah orang yang tak suka di ganggu , dia membenci orang yang mengganggunya . Tetapi karena dia malas untuk berdebat dan bertengkar , Ria hanya membanting meja dan kursi , membuat suasana kelas menjadi sangat tidak enak , Ria berdiri menatap tajam Bu susi dan berjalan keluar kelas begitu saja . Bu susi hanya diam dan merutuki perbuatannya , bagaimana bisa dia mencari masalah dengan sosok yang berbahaya .

Ria keluar kelasnya dan berjalan mengelilingi sekolah , setiap langkahnya hanya ada bayang bayang pria yang menaiki motor tadi bagi .
"Gila!! Siapa si brengsek itu?".
Umpat Ria di tengah tengah kegelisahannya memikirkan sosok tersebut , hingga suatu ingatan muncul di benaknya .

Flashback....

"Kamu sebaiknya pergi menjauhiku!!!". Seorang pria berucap pada Ria dengan nada datar .

"What? Apa aku gak salah denger?". Tanya Ria dengan tatapan meminta penjelasan .

"Selama ini aku gak cinta sama kamu , aku ngedeketin kamu karena aku cape di katain jomblo sama temen teman aku , niatnya sih waktu dulu mau mutusin kamu , tapi kamu cukup ahli dalam bertarung , gak bisa di sia sia in dong". Pria tersebut menjelaskan dengan nada mengejek .

"Brengsek!!!". Ria menampar pria tersebut dan berjalan cepat meninggalkannya .

Now....

"Farel?". Gunam Ria yang menyadarinya sosok itu adalah Farel , mantan kekasihnya yang memanfaatkan dirinya .
"SIAL!! BRENGSEK!!!". Ria berteriak dan teriakan itu di dengar oleh beberapa kelas di sekitar koridor , guru yang melihatnya hanya diam , tidak berani menegur karena gadis itu sedang marah .

Saat ini yang di rasakan Ria hanya kemarahan , dan satu tempat yang terpikir oleh Ria , Ria berjalan menuju lapangan basket dengan tatapan tajam dan langkah penuh kemarahan . Saat sampai di dekat lapangan basket Ria menatap lapangan yang sepi dan di pojok lapangan ada bole basket . Ria berjalan menghampiri bola itu dan mulai mendribble bola , memasukkan bola dengan Lay Up dan shoot , semua dilakukannya dengan sempurna . Saat ini Ria menggunakan baju olahraga jadi dia merasa bebas bermain .
Tak terasa Ria bermain , kini bel istirahat berbunyi artinya Ria sudah bermain 3 jam , tetapi dia tak pernah merasa puas .
Tito yang keluar kelas dan mendapati sosok yang di kaguminya bermain basket . Bergerak kesana kemari dengan lincah . Mencetak poin di setiap leparannya , dan keringat yang membasahinya membuatnya terlihat lebih cantik .
Semua siswa yang berlalu lalang , mereka semua menatap Ria yang sedang bermain dengan gesitnya , sedangkan yang di tatap dia tidak menyadari apapun , dan hanya memainkan bola guna meredakan kemarahannya . Tetapi itu tak kunjung berhasil , amarah itu justru semakin meningkat .
Ria merasa frustasi akan kemarahannya dia membanting bola dengan kuat hingga bola itu memantul dan hampir mengenai seorang siswi yang lewat di sana . Ria tak mempedulikan itu , dia menjatuhkan dirinya berlutut di tengah lapangan dan menatap ke bawah .
"Aaaaaahhhkkkk!!!!". Ria memukulkan tangannya ke tanah membuat tangannya mengeluarkan darah segar , yang tak menyakitkan untuk Ria .

REGERSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang