012.{°BUS°}

29 33 3
                                    

"anak anak , minggu depan kita adakan rekreasi ke bali . Sekolah harap kalian semua bisa ikutan dan bersenang-senang di sana!". Ucap Bu Rini membuat semua siswa di kelas berteriak heboh kegirangan .

Ria mengangkat tangannya , dan mendapat perhatian dari seluruh kelas . "Yang ikut kelas mana aja bu? Terus bayar berapa? Kendaraannya apa? Berapa hari di sana? Ada penginapannya apa tidak? La—".

"Satu satu Ria , jangan beruntun kaya kereta api!". Ucap Bu Rini yang kesal karena Ria menghujani dengan pertanyaan . "Untuk siswa yang ikut bayar 780.000 per-anak , kendaraannya kita menggunakan bus , di sana kita menghabiskan waktu 3 hari 3 malam dan menginap di penginapan yang ada di sekitar pantai . Yang ikut semua kelas , ada lagi?".

"Udah bu". Jawab Ria ketika sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya .

"Asik!! Semua kelas , jadi aku bisa pdkt ke Kak Tito". Ucap Jihan teman sekelas Ria , dia memang tertarik ke Tito , tapi Titonya selalu cuekin dia .

"Huuuuuuuuu!!!!". Seluruh kelas bersorak ke arah Jihan , kecuali Ria yang diam dengan wajah datarnya , serta menatap Jihan seperti ingin membunuhnya .

.....

Tito berjalan dengan sedikit melompat , menunjukkan langkahnya yang semangat dan senang . Dia masuk ke kelas Ria yang kebetulan Ria sedang duduk sendirian di bangkunya , menundukkan kepala seperti hendak tidur , dengan kabel earphone yang menyambung di handphone dan telinganya . Tito menatapnya sudah tak heran lagi , anak itu memang kerjaan bikin onar , males malesan , bikin guru kesel , pakaiannya gak ada rapi rapinya , di keluarin begitu saja yang penting dia nyaman . Tito melangkahkan kakinya memasuki kelas dan berjalan menuju ke bangku Ria , dan duduk di samping Ria tanpa minta izin terlebih dahulu . Bangku Ria berada di baris kedua di depan meja guru , dan yang seharusnya duduk berdua , dia hanya memakainya sendiri karena tak ada yang mau dan berani duduk di samping Ria .
Ria yang menyadari ada yang duduk di sampingnya , dia menggerakkan kepalanya untuk melihat orang di sampingnya .

"Hai!". Tito menyapa dengan tersenyum saat melihat Ria menatapnya .

Ria memutar bola matanya malas dan menundukkan kepalanya kembali . "Ngapain kesini?".

"Bosen aja sih , btw lo tidur kok ngantuk jam segini?". Tito menjawab pertanyaan Ria dan bertanya kepada Ria , karena ini masih jam 10 pagi namun dia sudah ngantuk .

"Kemarin gw tidur nyenyak , tapi abis kena fisika barusan mata gw tiba tiba berat". Jawab Ria dengan suara lemasnya karena kantuk .

"BTW mama gw pengen ketemu calon menantunya". Ucap Tito seenak jidatnya .

"Lha terus qpa hubungannya sama gw , kan dia pengen ketemu pacar lo , napa bilang ke gw?". Tanya Ria acuh tak acuh , karena dia merasakan pedih di hatinya yang berusaha diabaikannya .

"Emang gw ada pacar? Kaga! Yang gw maksud mama pengen ketemu lo".

"HAH?". Ria terkejut dan tak sengaja berteriak membuat semua kelas menatap kearahnya , yang tadi tak ada yang menyadari Tito di sana kini mereka melihat Tito yang duduk santai di samping Ria .

"Eh kak Tito!". Sapa Jihan pada Tito dengan suara yang dibuat buatnya menjadi ramah . "Sejak kapan di sini kak?".

Tito menatap jihan , dan seketika senyuman liciknya keluar , dia berniat melihat apa gadis di sampingnya menyukai dirinya . "Sejak kapan ya? Sejak kamu masuk ke hati kakak".

REGERSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang