𝟎𝟒

584 91 13
                                    

- ', [𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐, 𝙻𝚞𝚟𝚜] ꒱ ↷🖇

Sampai di rumah sakit, Shinichiro duduk di depan ruang tunggu sambil mengusap air matanya yang tidak berhenti keluar.

"Shin!!!"

Wakasa, Takeomi dan Benkei langsung menghampiri Shinichiro.

"Penampilanmu buruk sekali." Ujar Benkei.

Penampilan Shinichiro sangat jauh dari kata rapih. Rambut yang acak-acakan, wajah suram dengan jejak air mata, serta kaos putihnya yang terdapat noda darah milik Lea.

"Jadi Shinichiro, sebenarnya ada apa?" Tuntut Wakasa.

Shinichiro langsung menceritakan semuanya kepada ketiga sahabatnya.

"Dan tadi Lea sempat mengalami henti jantung." Ucap Shinichiro dengan wajah frustasi.

"Fuck!!" Umpat Wakasa.

"Seharusnya aku yang-"

"Sekali lagi kau berkata seperti itu, aku sendiri yang akan membakar makam milikmu." Ketus Takeomi. Mana mungkin dirinya membiarkan sahabat dekatnya terluka. Jika sampai terjadi hal seperti itu, Takeomi tidak segan-segan untuk membunuh siapapun yang berani melukai orang-orang terdekatnya.

'apa yang akan Haruchiyo dan Senju lakukan jika tahu gadis yang mereka cintai sedang di ambang kematian?' - Takeomi.

"Nii-san!!" Teriak Mikey dari kejauhan.

"Mikey??? Sedang apa kau di sini?"

"Seharusnya aku yang bertanya!! Kenapa Lea bisa sampai seperti ini?!"

"Tenanglah Manjiro, aku akan menceritakan semuanya."

Tanpa menuruti ucapan Shinichiro, Mikey langsung meninju tembok rumah sakit hingga tangannya berdarah.

"Apa yang kau lakukan Manjiro?! Tenanglah, dengarkan aku!!" Ucap Shinichiro sambil menarik tangan Mikey agar duduk di sampingnya.

Shinichiro menceritakan semua yang terjadi kepada Mikey.

Dengan tatapan kosongnya Mikey bergumam.

"Aku akan membunuhmu, Kazutora."

°°°°°

Baji sudah meminta maaf dan permintaan maafnya diterima walaupun harus menerima sakit di sekujur tubuhnya karena di hajar habis-habisan oleh Mikey.

Berbeda dengan Baji yang sudah di maafkan oleh Mikey, Kazutora sendiri sama sekali tidak meminta maaf kepada Lea dan keluarga Sano, yang membuat Mikey semakin membenci laki-laki itu.

Untuk kondisi Lea sendiri, gadis itu masih asik dengan mimpinya. Padahal sudah tiga bulan setelah kejadian, tetapi Lea belum sadar juga.

"Kenchin, apakah Lea akan sadar?" Tanya Mikey kepada Draken. Mereka sedang berada di depan danau, tempat favorit Mikey untuk menenangkan diri.

"Lea adalah gadis yang kuat. Dia pasti akan sadar. Kau hanya perlu waktu untuk bersabar, Mikey."

Mikey mengangguk tanda bahwa dirinya mengerti apa yang sudah di ucapkan Draken.

Sedangkan di rumah sakit, terlihat Izana dan Kakucho yang sedang berjalan beriringan menuju ruangan tempat Lea di rawat.

Alat pendeteksi detak jantung terdengar di telinga Izana dan Kakucho.

Wajah keduanya sama-sama terlihat kacau dan sedih. Bagaimanapun, Lea adalah hal yang sangat berharga bagi mereka berdua.

"Lea..."

𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐤𝐭𝐞 𝐌ä𝐝𝐜𝐡𝐞𝐧 (𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 𝐱 𝐎𝐂)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang