𝟎𝟖

495 63 11
                                    

- ', [𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐, 𝙻𝚞𝚟𝚜] ꒱ ↷🖇

Tinggalin jejak






Tangan Lea sibuk memeluk boneka teddy bear pemberian Shinichiro sambil sesekali mengelusnya.

Lea sudah sadar beberapa jam yang lalu. Dan belum ada yang mengetahuinya, itu karena ponselnya mati dan Lea tidak ingat nomor ponsel Mikey dkk.

Mata itsuka haru no sora o
Futari te o tsunaide arukimashou
Nani mo shiranai anata de ii no
Watashi wa doko nimo ikanai kara

“Lily. Lily kimi no shiawase nante
Negatteta ano koro ni modorenain da”
Shitteru yo dou nimo naranai koto mo
Demo kirai ni nante narenakatta yo

Mata itsuka hikari o utainagara
Futari te wo tsunaide arukimashou
Akenai yoru wa nai ke oshiete kureta koto
Watashi no te wo hiite kureta koto
“Anata o wasurenai yo”

BRUK

Tubuhnya dipeluk oleh seseorang saat sedang bernyanyi.

"Yokata hikssssss Leaaaaa kenapa hiks kau selalu membuatku khawatir." Ucap Mikey sambil terisak.

Mikey pikir jika ada hantu atau orang lain yang sedang bernyanyi di kamar rawat inap Lea. Tetapi saat di lihat yang sedang bernyanyi adalah gadis pujaannya alias Lea itu sendiri.

Mikey melepaskan pelukannya dan mengelus kepala Lea dengan lembut. Dirinya tersenyum sangat manis sehingga matanya menyipit dengan rona merah di kedua pipinya.

"Aku sudah yakin dengan keputusanku sekarang."

Lea memiringkan kepalanya, bingung dengan perkataan yang Mikey ucapkan.

"Mulai sekarang Lea adalah kekasihku dan aku adalah kekasih Lea." Ucap Mikey.

Wajah Lea sontak merona malu.

"J-jiro...."

Mikey terkekeh melihat gadis yang baru saja menjadi kekasihnya itu menyembunyikan wajah meronanya di balik boneka teddy bear.

"Jiro jangan berkata seperti itu!!"

"Eh? Memangnya kenapa?"

"Aku malu."

Sontak saja Mikey langsung tertawa dan mencium tangan gadisnya berkali-kali karena gemas.

Jika tidak ingat kalau sang kekasih masih sakit, mungkin Mikey tidak segan-segan memeluk Lea dengan sangat erat.

"Oi kusso gaki!! Seenaknya saja kau."

Mikey lupa jika dia datang bersama kakak dan kawan-kawannya serta saudara dan kerabat jauh sang kekasih.

Dan suara ini, suara seseorang yang selalu memanjakan Lea saat masih kecil.

"Levi?!!!"

"Hm."

Lea dari kecil memang tidak pernah memanggil Levi dengan sebutan paman dan sebagainya. Menurutnya, hanya dengan memanggil Levi saja sudah keren. Lagipula, panggilan itu Levi sendiri yang memintanya.

"Yo, Lea."

"EREN NII-SAN!!"

Saat Lea ingin turun dari ranjang rumah sakit Eren langsung menahannya dan langsung memeluk sang adik.

𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐤𝐭𝐞 𝐌ä𝐝𝐜𝐡𝐞𝐧 (𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 𝐱 𝐎𝐂)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang