Wednesday

343 27 11
                                    

Sehun menghentikan laju motornya tepat setelah melewati garis finish, terbatuk-batuk dikelilingi kepulan debu yang Chanyeol sebabkan bersama motornya. Ini sudah kali ke-8 mereka berlatih tanding, namun tak sekalipun dia bisa memecahkan rekor kecepatan Chanyeol. Beberapa dari anggota yang tengah menyaksikan pun mengeluh karenanya, sementara yang lain masih setia memberi dukungan penyemangat.

"Sedikit lagi!"
"Ayo, kau pasti bisa, Sehun!"

Hari ini adalah hari terakhir mereka latihan karena besok kompetisi besar menanti mereka, dan semua anggota sudah sangat bersemangat ingin mengalahkan pihak lawan.

"Lagi!" perintah Junmyeon, dengan nada kesal yang sangat kentara ketika menekan tombol stop pada stopwatch di tangannya.

Sehun mengeratkan gigi-giginya, kesal, juga kecewa pada dirinya sendiri. Dan hal yang membuatnya semakin menyesal tak lain adalah sang leader.

"Aku sudah melaju secepat yang aku bisa. Aku melakukannya berkali-kali."

"Kalau kau tidak bisa mengalahkan Chanyeol, maka untuk kompetisi besok Chanyeol-lah yang akan maju, jadi setidaknya kita akan memiliki lebih banyak peluang untuk memenangkan kompetisi ini." perkataan Junmyeon membuat Sehun seketika membeku.

"Mungkin aku perlu istirahat sebentar." Sehun menepikan motornya dan melepaskan helmnya. Ia tidak perlu meminta ijin dari sang leader untuk istirahat, Junmyeon juga terlihat tidak memperdebatkan hal itu dan kembali fokus pada anggota lain yang sedang latihan.

Sebenarnya ini adalah idenya Chanyeol yang berinisiatif menjadi mentor Sehun dengan cara melatih kecepatannya, ini tentang melaju dengan kecepatan cahaya tanpa henti. Tapi itu bukan satu-satunya alasan kenapa Sehun menerima ide itu. Selain ingin menjadi pembalap yang lebih baik ia juga ingin memastikan kebenaran akan perkataan Junmyeon kemarin.

Poni yang basah oleh keringat jatuh menutupi mata Sehun akibat terlalu lama terjebak di dalam helm, sedangkan cuaca yang panas semakin membuatnya kesulitan mendapatkan sirkulasi udara.

"Jangan terlalu memaksakan diri," ucap Chanyeol dengan seringaian di wajah, "beberapa putaran lagi kau pasti bisa mengalahkanku."

Sehun yang sudah terbakar karena kalah berkali-kali darinya semakin kesal, dan hal itu membuat Chanyeol semakin besar kepala. Sehun ingin sekali memukul smirk bodoh di wajahnya itu.

"Terserah." kata Sehun yang kemudian turun dari motornya dan berjalan menjauh dengan perasaan frustasi, sedangkan Chanyeol masih dengan cengiran lebarnya mengekor di belakang.

Keduanya memasuki sebuah bar tempat dimana mereka biasa mengadakan pertemuan. Luhan si bartender sepertinya memang tengah menunggu kedatangan mereka, terlihat saat keduanya telah mendudukkan diri di kursi bar ia bergegas menyuguhkan minuman sejuk untuk mereka. Chanyeol berdehem, menyamankan tenggorokannya setelah terdiam beberapa saat sambil memamdangi Sehun yang langsung meneguk sepertiga isi gelasnya, sekilas terlihat menampakkan aura gelap di sekitanya.

"Kalau kau tidak sanggup menghadapi kompetisi besok, masih ada kesempatan untuk berubah pikiran dan minta Junmyeon menyerahkan posisimu padaku." katanya sambil melakukan wink yang direspon dengan tatapan tajam oleh Sehun.

"Jangan memperdayaku, beri aku beberapa putaran lagi."

Chanyeol mendengus dan mulai meneguk minumannya sendiri.

"Aku yakin kau akan melakukannya, kan ?" imbuh Sehun, "kau terlihat sangat marah waktu itu karena tidak terpilih untuk kompetisi. Apakah hanya karena balapan kau menjadi sangat emosional ?"

Chanyeol menarik bibirnya hingga membentuk satu garis lurus. "Well, terkadang aku menjadi sangat emosional. Hanya saja... banyak hal yang kupikirkan waktu itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeHo | Ride (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang