Text Messages

1.1K 91 7
                                    

Beberapa saat kemudian, Junmyeon melangkah keluar dari kamar mandi, berbalut piyama baru yang bersih dan harum sambil mengeringkan rambut basahnya. Dia berjalan menyusuri koridor dan memasuki dapur. Dia menghela nafasnya saat mendapati gelasnya yang sudah pecah menjadi berkeping-keping.
'Jadi inikah kenapa dia kabur ?', batinnya.
Dia tersenyum, berjalan ke sudut ruangan untuk mengambil sapu dan pengki lalu mulai membereskan pecahan-pecahan kaca yang berserakan.

Setelah selesai, dia membuka lemari pendingin untuk mengambil satu kaleng beer dan meminumnya, meninggalkan lemari itu dalam keadaan masih terbuka, cahaya lampu dari dalam lemari menyinarinya. Dalam hitungan detik ia sudah mengosongkan kaleng beer di tangannya, menutup kembali lemari pendingin dan membuang kaleng bekas minumannya ke dalam tong sampah.

Junmyeon duduk di sisi tempat tidurnya, memainkan posel yang ada di genggamannya. Dia merasa ada yang aneh, pasalnya Sehun tiba-tiba ingin pergi setelah tadi sempat berkata ingin menginap di tempatnya. Jauh di dalam hatinya, dia merasa bersalah. Bukan karena mungkin saja Sehun merasa bertanggung jawab karena sudah memecahkan barangnya, tetapi karena dia merasa mungkin dirinya sangat tidak membantu dalam mengajarinya. Dia ingin setidaknya membantunya belajar untuk ujiannya.

Junmyeon :
"Kau harus membayar untuk itu," 😉

tulis Junmyeon, lalu tersenyum. Dia melemparkan ponselnya ke sisi lain tempat tidurnya lalu mematikan lampu tidur di atas nakas. Dia berbaring di dalam kegelapan selama beberapa menit, menatapi langit-langit hitam dan cahaya remang yang masuk melalui jendela kamarnya.

Sehun :
"Sorry, aku akan menggantinya nanti."

Junmyeon :
"Tapi kau tidak perlu kabur juga, lol. Memangnya kau pikir apa yang akan kulakukan padamu, menghajarmu ? Harganya bahkan tidak seberapa hingga membuatku harus mengamuk. Kau aman, aku hanya menggodamu."  😋

Sebuah suara dentingan nada pada ponsel Junmyeon terdengar setelah pesannya terkirim. Ia menatap ponselnya sejenak, lalu menambahkan...

Junmyeon :
"Tidak perlu memikirkannya/khawatir. Kau istirahatlah. Selamat malam."

Dia lalu mematikan layar ponselnya dan memejamkan matanya, merasa lega, lalu berfikir, 'setidaknya dia bukan kabur karena melihatku di kamar mandi...'

.

.

.

.

.

Sehun menatap layar ponselnya, menggigit bibir bawahnya dengan perasaan cemas.

Junmyeon :

"Tidak perlu memikirkannya/khawatir. Kau istirahatlah. Selamat malam."

Ibu jarinya bergerak-gerak, mengira-ngira haruskah dia membalasnya dengan ucapan selamat malam juga. Akankah itu terlihat seperti terlalu peduli ?
'Hanya selamat malam, Sehun' batinnya.
Saat hendak mengirim pesannya,

Junmyeon mengetik.....

Jantung Sehun berdetak cepat, mencoba menerka apa yang akan dikatakan Junmyeon selanjutnya. Dia menunggu beberapa detik sampai pesan yang sudah diketiknya tadi menghilang.

'Akankah dia tahu kalau aku telah mengintipnya saat di kamar mandi tadi ? . . . Alasan logis macam apa yang bisa aku gunakan sebagai alasan ? Bagaimana jika ternyata dia sudah tahu ? Bagaimana jika nanti dia akan menghindar dariku ? Bagaimana jika--" 'DING!'

Semua pemikiran tentang apa yang akan terjadi yang ada di kepala Sehun pun terpecah dengan bunyi dentingan nada notifikasi dari ponselnya.

Junmyeon :
"Kami akan balapan besok sore melawan crew lain. Apa kau ingin bergabung, atau apakah kau masih memainkan peran sebagai serigala penyendiri ?"

Sehun mengerang frustasi. Dia bingung dan tidak mengerti apa yang harus dilakukannya.

SeHo | Ride (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang