Mendadak rindu

1.7K 199 5
                                    


Pagi ini di kediaman chedid,
terlihat begitu damai, keluarga yang harmonis, sedang melakukan sarapan sebelum melakukan aktivitasnya masing masing.

Amelia yang begitu lahap menghabiskan sarapanya, lebih tepatnya terburu buru sih, itu membuat orang tua nya heran.

"kamu kenapa sih sayang kok makanya buru buru banget?"tanya mama amelia penuh heran.
"gapapa ma amel telat ni mah" jawab amel berbohong, padahal ia ingin cepat cepat bertemu dengan jenny karena semalaman ia dibuat begadang hanya untuk memikirkan gadis dingin bak kulkas itu.

*****

Di kelas amelia hanya diam sembari celingukan, mencari keberadaan seseorang yang membuatnya ingin datang pagi pagi sekali.

Tapi hingga kelas di mulai tak ada satu pun tanda tanda kemunculan jenny, amelia merasa bosan dengan kelas hari ini, bagaimana tidak, tidak ada objek untuk yang membuat nya senyum senyum sendiri di kelas.

Saat kelas berakhir, amelia menghampiri sahabatnya,"jenny kemana ya, kok ga masuk, kalian tau ga sih kenapa?" tanya amelia dengan raut wajah khawatir.

Sari yang melihat ekspresi amelia pun terheran, "gausah panik gitu juga kali mel" ujar sari dengan nada sedikit meledek, dan di angguki oleh laura.

Amelia yang mendengar respon sari itu pun kesal dan pergi meninggalkan keduanya begitu saja.

*****

Amelia merebahkan tubuhnya di kamarnya, sembari memikirkan perihal jenny.

Sementara itu di lain sisi jenny sedang tertidur di kamarnya, dengan wajah yang sedikit pucat, ya benar saja,kondisi jenny sedang tak baik baik saja.

Drtttt.. Drttt..

Entah sudah berapa kali panggilan masuk ke ponsel jenny, tapi tak ada sedikitpun niatnya untuk mengangkat, ia tak punya alasan untuk itu, sudah pasti karena malas mengeluarkan suara.

Karena sebal dengan ponselnya yang selalu berdering, jenny pun melihat siapa yang menelponya, ia terkejut saat nomor tak di kenal yang memanggilnya.

Dengan malas jenny berusaha menerima panggilan itu.

Belum sempat ia bersuara, orang di seberang sana sudah memborongnya dengan beberapa pertanyaan.

" ha..hallo jen,, kamu kenapa ga masuk? Tanya amelia dengan suara yang sedikit gugup.

Alih alih menjawab, jenny hanya tersenyum, ia pun tak tau apa yang membuatnya mengangkat sudut bibirnya itu.

"jen.. Jennyyy.." teriakan amelia pun membuyarkan lamunannya.

"iyaa ada apa" jawab jenny dingin dengan suara yang terlihat lemas.

"kamu kenapa jen?kamu sakit? Kamu udah kedokter kan jen? Udah minum obat kan?"  lagi lagi amelia melempar pertanya bertubi tubi ke jenny, yang membuat jenny tertawa kecil karena melihat ulahnya itu.

"gue gapapa" jawab jenny singkat, dan langsung menutup telpon itu secara sepihak.

30 menit kemudian mbak ncus menghampiri jenny.

"non ada temen non yang dateng non" ucap mbak ncus.

"siapa?"tanya jenny pada wanita paruh baya itu.

"perempuan non"

Karena jenny kira itu adalah sari dan laura jenny pun meminta mbak ncus menyuruh mereka untuk masuk"suruh masuk"

Betapa terkejutnya jenny ketika yang datang bukan lah sari ataupun laura, melainkan amelia.

Amelia menghampiri jenny yang tergulai lemas di atas kasur, dengan spontan ia memeluk jenny."jen kamu kenapa? Muka kamu kok pucat banget?" tanya amelia dengan mendongakan kepalanya ke arah jenny.

Jenny yang mendapat perlakuan mendadak dari amelia itu pun menjadi gugup, darahnya berdesir, detak jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya, saat amelia meletakan kepalanya di dada milik jenny.

Amelia masih dengan posisinya, seperti enggan melepaskan pelukanya.

"gue uda bilang kan gue gapapa mel, lo kok bisa tau rumah gue?" tanya jenny tentunya dengan nada dingin khasnya sambil melepas pelukan amelia.

"aku khawatir pas denger suara kamu agak lemes di telpon tadi, terus kamu juga matiin telponnya pas aku belum siap ngomong, aku telpon lagi nomor kamu udah ga aktif, jadi aku coba nanya ke sari soal rumah kamu" rengek amelia dengan mata mulai berkaca kaca.

"gua males di ganggu" ucapan jenny itu pun membuat dada amelia seketika sesak dan membuatnya menitikan air mata nya yang tak mampu lagi ia bendung.

"maaf aku ganggu jen,permisih" amelia ingin beranjak pergi namun di tahan oleh jenny.

"ga gitu mel" tahan jenny sambil menarik amelia kepelukannya.

Kini amelia yang terkejut dengan perlakuan jenny, seseorang yang tau dingin itu mendadak seolah menjadi hangat, amelia merasa nyaman ketika berada di pelukan jenny.

"oiya.. minggu depan, kampus kita ngadain camp di puncak bogor, kamu ikut kan" tanya amelia kepada jenny.

"ga minat" jawab jenny singkat yang di respon cemberut oleh amelia.

*****

Hari ini adalah hari dimana kampus amelia mengadakan camp.
Disudut sana amelia dan sahabatnya menunggu absen untuk masuk ke bis.
Amelia terlihat tidak bersemangat, tentunya karena jenny tak akan ikut.

"lo kenapa sih mel murung mulu"tanya sari menoleh ke bangku belakang yang di duduki amelia.

"gatau males banget gue pen pulang aja, udah gitu gue tau temen duduk gue siapa lagi" jawab amelia dengan membuang napas beratnya.

"gausah manyun juga kali mel, gue ga yakin sih kalo jenny ga ikut, secara dia itu paling antusias sama acara beginian"Imbuh laura sambil mengode ke sari seolah olah mereka menyembunyikan satu hal dari amelia.

Berakhirnya ucapan laura juga di awali dengan kedatangan david ke bangku milik amelia, tentu saja untuk mengganggu amelia.

"heyy sayang,, aku duduk disini ya" tanpa persetujuan amelia david langsung duduk di bangku sebelah nya, yang membuat amelia mendengus kesal.

"hehh kadal, bisa ga si sehari aja lo gausa gangguin amelia" ucap sari dengan nada sedikit membentak yang membuat orang orang di bis itu tertuju pada mereka.

"heh lampirrr.. Bisa ga si lo gausah ikut campur urusan gue, lagian gue ga gangguin amelia, gue cuman pengen duduk di samping calon pacar gue ini, iya ngga mel?" goda david sambil menyolek dagu amelia yang membuat empunya memendelikan matanya ke arah david.

"amelia itu pacar gue, minggir itu bangku gue" ucapnya dengan wajah datar dan tatapan tajam ke arah david, perkataan nya tersebut membuat orang orang tertuju padanya tak terkecuali amelia..


MooDBooSterSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang