{01}

156 13 0
                                    

Chapter 01 - "Murid Baru"

"Awalnya aku tak percaya dengan cinta dalam pandangan pertama. Tapi, begitu kulihat matamu, aku tidak hanya mempercayainya, tapi juga tengah membuktikannya sendiri."
~•••~

▪︎•▪︎•▪︎

Jam 2 dini hari, barulah Rachel bisa kembali tidur. Itupun, harus dengan Royce yang menemani. Walau awalnya tak mau, tapi melihat Rachel yang ingin kembali menangis membuat Royce mau tak mau menyanggupinya.

'Ara, abang janji, abang akan selalu ada di samping Ara. Ara bisa kehilangan bunda, tapi nggak dengan kehilangan abang.'-Royce

Setelah di rasa Rachel telah benar-benar terlelap, Royce mencoba untuk pergi. Dia mencoba menarik tangan kanan yang tengah digunakan Rachel untuk bantal secara perlahan, tapi justru membuat Rachel terlihat terusik dan malah memeluknya yang masih dalam posisi berbaring. Pelukan itu membuat Royce mengurungkan niat dan akhirnya tertidur di kamar Rachel.

***

Pukul lima, Royce terbangun dengan tangan kanannya yang kram karena dijadikan bantalan oleh Rachel. Perlahan, dia menarik tangannya dan merentangkannya ke atas. Melihat jam yang berada di atas pintu kamar Rachel. Setelah nya, dia membangunkan Rachel.

"Ra.. bangun udah jam 5."

"Hhnngg.. 5 menit lagii yaa."

"Gak! Gak ada 5 menit, 5 menit. Ayo bangun.."

"Bang, please.. kan Ara tidurnya gak nyenyak semalem."

"Ya udah, abang selesai wudhu harus udah mau bangun. Awas aja.."

Rachel yang masih memejamkan mata nya hanya memberi tanda 'ok' dengan jarinya, lalu kembali tertidur.

Melihat itu, Royce hanya memutar matanya malas, lalu beranjak dari kasur dan pergi ke kamar nya.

***

Usai sholat berjamaah dengan keluarganya, Rachel bersiap untuk mandi. Dalam kamar mandi, dia mengadakan konser kecil dengan sikat gigi yang dia jadikan mic. Bahkan dia membawa hp nya guna menambah semangat nya. Sambil bernyanyi, dia mandi.

Sekitar 20 menit, konser kecil nya dia tutup dengan lagu kesukaan nya akhir- akhir ini, After school dari girl grup kpop, Weeekly. Walau sebenarnya dia baru akan memulai sekolah nya. Selesai menguncir rambut, Rachel berjalan menuju ruang makan dengan santai.

Di ruang makan, Royce tengah menyiapkan nasi goreng yang dibuat nya di meja makan.

"Wuiihh.. enak nii." -Rachel

"Iya lah, jelas! Emang nya buatan Ara, nasi gorengnya gosong." -Royce

"Yeuh.. udah lama yaa ituu.. udah bisa sekarang Ara mah. Udah mahir malah. Besok Ara deh yang bikin sarapan nya. Gimana?"

"Hidih.. gak mau, sorry aja nih abang ga mau sampe absen gegara sakit perut, besok."

"Yeeh.. emangnya tuh sarapan Ara kasih racun kali ampe bikin sakit perut."

Rachel yang sudah geram mencoba mendekat, untuk mencubit Royce.

Royce memeletkan lidahnya, meledek Rachel. Lalu berlari menghindari Rachel.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang