{16}

18 3 0
                                    

Chapter 16 - "I Can!"

"Seperti biasanya, aku pasti bisa untuk melewatinya lagi."
~•••~

▪︎•▪︎•▪︎


Rachel mengangkat belanjaannya dengan senyuman bahagia.

"Mau gua bantuin?" Tawar Mark.

"Nggak perlu, biarin gua tanggung sendiri kebahagiaan ini." Beserta kesedihannya, gua harus kuat, walau tanpa bantuan tangan siapapun nanti.

***


Rachel terdiam sejenak, dengan senyum yang masih tertahan diwajahnya. Melihat Mark sudah siap dengan motornya, Rachel pun dengan semangat menaiki motor itu sambil tetap menenteng belanjaannya.

"Gak mau taroh di depan ajah belanjaannya?" Tanya Mark.

"Hehe, boleh deh." Rachel meringis, dan memberi belanjaan beratnya pada Mark yang langsung menaruh benda tersebut pada gantungan motornya.

Mereka kembali bersenang-senang dalam perjalanan menuju rumah, sambil mengobrol random yang ntah bagaimana caranya mereka berkomunikasi dengan suasana jalanan yang begitu ramai itu.

Sejenak, Rachel melupakan seseorang yang mengganggu pikirannya tadi, dengan berbicara absurd bersama Mark yang juga turut gila bersamanya dalam perjalanan pulang mereka.

"Dah, sampai!" Seru Mark sambil memelankan laju motornya didepan gerbang rumah Rachel.

Rachel mengambil alih belanjaannya, lalu mengeluh, "Yaah.. cepet banget yaa? Kapan-kapan jalan kaya gini lagi yuk!"
Merasa waktu absurd mereka tadi berjalan begitu cepat.

"Iya, sesuai aplikasi kan, ya kak? Jangan lupa bintang 5 ya kak." Canda Mark sambil menunjukkan 5 jarinya pada Rachel.

"Oh, siap mas! Makasih ya healingnya. Kalo ada bintang seribu juga saya kasih deh buat masnya." Rachel turut bercanda, "Tuh liat, bintang 5." Rachel menunjukkan hp nya yang bertuliskan 5 emotikon bintang pada Mark. Lalu mereka kembali tertawa.

Rachel sekilas melihat notifikasi yang ada di hpnya. "Eh, mampir dulu mau gak?" Rachel menawari Mark yang hendak kembali kerumah nya.

"Mungkin ntar lagi ajah." Jawab Mark.

"Yakin? Kak Michelle baru beli Semangka tadi katanya." Rachel kembali menawari dengan menyebut buah kesukaan Mark.

"Oh gitu? Kata mommy, rezeki gak boleh ditolak. Yaudahlah, karena lu juga maksa, jadi yuk."

Rachel tersenyum kecil mendengar celetukan Mark, lalu membuka gerbang membiarkan motor beserta pemiliknya memasuki halaman rumahnya.

Begitu selesai memarkirkan motornya, Mark kembali mengambil alih belanjaan Rachel, berjalan mendahului Rachel, membuka pintu dan menunggu Rachel melewatinya.

"Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumussalam!" Jawab orang dari dalam rumah.

Mendengar suara dari dapur, Rachel dan Mark berjalan bersama menuju kesana, setelah menaruh asal tas serta belanjaannya di sofa yang berada di ruang tamu.

Michelle masih sibuk sendiri menyiapkan makanan di meja makan. Rachel dengan cekatan membantu sang kakak yang bahkan belum menengok ke arahnya dan Mark yang baru saja datang. Mark sendiri memilih duduk di meja makan, memperhatikan kedua perempuan yang sama-sama sibuk berkutat dengan alat-alat dapur.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang