TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
⚔️ Zora selalu saja
Aku terbangun lalu melihat sekitar ternyata aku sudah berada di sungai pasti ini ulah zora.
"Hahahaha." Tawa Zora.
Aku melemparkan batu kearah zora cuma zora berhasil menghindarinya dan aku langsung keluar dari sungai lalu tak lama zora melemparkan handuk kering dan baju kering untukku.
"Ganti sana kan sekalian mandi lagipula kau jarang mandi anggap saja itu mandi pagi." Ucap Zora.
"Aku malas tahu." Ucapku.
"Aku tunggu di tempat biasa kau berlatih." Ucap Zora.
"Onigirinya!" Pekikku.
"Siap!" Pekik Zora.
Zora langsung berlari pergi dan aku berganti baju dengan baju kering yang diambilkan oleh zora.
Setelah selesai berganti baju aku pergi menuju tempat latihan biasa dan melihat zora sedang duduk sambil membaca buku.
"Kau membaca apa?" Tanyaku.
"Oh membaca soal dunia luar dari desa ini." Ucap Zora.
"Memang kau akan jadi bajak laut?" Tanyaku.
"Entahlah tergantung nanti." Ucap Zora mengangkat kedua bahunya.
"Banyak sekali kau membuat onigirinya." Ucapku.
"Kan nafsu makanmu banyak." Ucap Zora.
Zora kembali membaca buku dan aku memakan onigiri dengan tenang setelah selesai makan aku berdiri dan begitupula zora.
"Aku melihat sungai dulu!" Pekik Zora.
"Ya baiklah." Ucapku.
Zora kembali berlari dan aku berlatih dengan tenang karena biasanya zora selalu rusuh kalau aku berlatih.
Sore harinya aku selesai berlatih dan menuju ke dojo lalu kulihat zora sedang melatih yang lain membuat aku tersenyum tipis.
"Yo!" Sapa Zora.
"Ya." Ucapku.
Aku dan zora bergantian melatih yang lain karena aku tahu nanti zora akan memaksakan dirinya seperti beberapa minggu lalu.
"Zo-chan yakin?" Tanya Zora.
"Sudah niisan istirahat saja." Ucapku menarik tangan zora untuk duduk.