8

762 134 95
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

⚔️ Saat zora diam

Aku bangun pagi seperti biasanya dan aku terdiam ternyata masih berada di kamar tidak seperti biasanya.

"Biasanya aku akan terbangun di hutan, sungai atau diatas pohon." Ucapku.

Aku melirik ke samping ternyata zora masih tertidur bahkan sangat nyenyak membuat aku bingung karena biasanya zora yang lebih dulu bangun dibandingkan aku.

"Niisan!" Panggilku.

"Hm." Gumam Zora.

"Aku latihan dulu ya dan jangan lupa buat sarapan untukku." Ucapku.

"Iya." Gumam Zora.

Aku mandi dan langsung keluar kamar untuk latihan seperti biasanya.

Aku terus berlatih hingga siang hari.

"Niisan kemana ya?" Tanyaku.

"Sepertinya kerja terlebih dahulu." Ucapku.

Aku kembali melanjutkan latihan hingga sore dan tanda-tanda zora muncul belum terlihat sama sekali.

"Jangan bilang niisan sakit." Ucapku.

Aku langsung berlari menuju ke kamar kami berdua dan anehnya aku tidak tersesat saat aku tiba di kamar kami berdua disana ada koushiro dan yang lainnya.

"Eh?!" Kagetku.

"Zoro-kun akhirnya kau selesai berlatih." Ucap Koushiro.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Zora-kun baik-baik saja." Ucap Koushiro.

"Lalu kenapa kalian semua disini?" Tanyaku.

"Tadi zora-kun tidak bernafas makanya kami semua kesini namun zora-kun baru saja bangun." Ucap Koushiro.

Aku langsung masuk ke kamar dan melihat zora masih tertidur seperti tadi pagi membuat aku khawatir.

"Niisan!" Panggilku.

"Hey bangunlah!" Pekikku mengguncangkan tubuh zora.

"Niisan kau sakit?" Tanyaku.

"Niisan ayolah tidak lucu tahu!" Pekikku.

"Kau janji akan mengantarkan onigiri kan untukku!" Pekikku.

"Ayo bangun!" Pekikku semakin keras mengguncangkan tubuh zora.

"Ini sudah sore aku laper tahu!" Pekikku.

"Niisan!" Panggilku.

"Hey hiks bangun hiks jangan pergi hiks." Tangisku.

✔️ Roronoa Zoro Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang